165
Lihat juga Ace Partadireja, Pengantar Ekonomika Yogyakarta: BPFE, 1990, cet. ke-4, hlm. 132-142. Membandingkan nilai uang dengan harga barang secara terbalik bukan satu-satunya pendekatan dalam
menentukan inflasi, paling tidakm inflasi dibedakan menjadi tiga : 1 inflasi permintaan demand-pull inflaton; 2 inflasi penawaran supplye inflation; dan 3 inflasi campuran mixed inflation Lihat Soediyono, Ekonomi
Makro : Analsis IS-LM dan Permintaan-Penawaran Agregatif Yogyakarta: Liberty. 1985, cet. ke-3, hlm. 188-204
166
Sardjonpermono, Uang dan Bank, hlm 9; Robertson menjelaskan bahwa uang dapat dikelompokkan menjadi : 1 uang bank dan uang biasa; uang biasa berfungsi sebagai : a alat pembayaran yang sah legal tender; b
uang bebas optinal; dan c uang tambahan subsidiary; 2 alat pembayaran yang sah mencakup yang konvertibel dan uang definitive; dan 3 uang konvertibel, uang definitive, uang dan uang bebas mencakupuang
tanda dan uang penuh. Lihat Sir Denis Robertson, Uang, Terj. Gusti Ngurah Gedhe Jakarta: Bharata. 1963, hlm. 47.
167
Sardjonpermono, Uang dan Bank, hlm 9.
168
Kini –jelas jelas Stonier dan Hague –uang logam yang bernilai penuh hamper tidak ada lagi. Lihat Alfred W.
Stonier dan Douglas C. Hague, Dasar-Dasar Analisis Ekonomi Makro, disadur oleh Winardi Bandung: Tarsito. 2975, hlm. 8.
Hubungan uang dengan barang dibangun dengan tesis berbanding terbalik.Jika
nilai barang
dan jasa
naik, nilai
uang turun
inflasi.Sebaliknya, jika nilai barang dan jasa turun, nilai uang naik deflasi.
165
B. JENIS UANG
Jenis uang dibedakan dari dua segi: 1 dari segi bahan, dan 2 dari segi nilai. Dari segi bahan material, uang dibedakan menjadi dua: 1
uang logam, dan 2 uang kertas. Sedangkan dari segi nilai, uang juga dibedakan menjadi dua: 1 uang yang bernilai penuh full bodied
money, dan 2 uang yang tidak bernilai penuh representativefull bodied money atau uangbertanda.
166
Bahanmaterial uang
logam adalah
emas, perak,
dan perunggu.Sedangkan bahan uang kertas adalah kertas itu sendiri. Uang
kertas-ditinjau dari sudut pihak yang mengeluarkannya-dibedakan menjadi dua: 1 uang kartal currencies, yaitu uang yang dikeluarkan
oleh pemerintah dan atau bank sentral; dan 2 uang giral deposit money, yaitu uang yang dikeluarkan oleh bank umum.
167
Dari segi nilai, yang dimaksud dengan uang yang bernilai penuh full bodied money
adalah uang yang nilai kandungannya sama dengan nilai nominalnya intrimik.
168
Uang yang bernilai penuh berarti uang yang nilainya sebagai suatu barang untuk tujuan-tujuan yang bersifat moneter sama besarnya
dengan nilainya sebagai barang biasa non-moneter. Uang yang bernilai penuh hanya adatimbul pada uang logam: emas, perak, atau perunggu.
Pembuatan uang logam dlakukan dengan parameter: 1 uang dapat digeser dari penggunaan moneter ke penggunaan yang non-moneter,
169
Sardjonpermono, Uang dan Bank, hlm 10.
170
Ibid., hlm. 10.
171
Ibid., hlm. 10-11.
172
Ibid., hlm. 11. Boediono juga memperkenalkan macam-macam uang, antara lain :narrow money, broad money, uang kartal, uang giral, uang inti reseve money, dan uang pelipat money multiplier. Lihat Boediono,
Ekonomi Makro Yogyakarta: BPFE. 1999, cet. ke-19, hlm. 105-106.
dan 2 setiap individu bebas untuk melebur atau menempa logam menjadi uang atau sebalilmya tanpa biaya yang berarti.
169
Sedangkan yang dimaksud dengan uang yang tidak bernilai penuh representativefull bodied money adalah uang yang nilai intrinsiknya
lebih kecil dari pada nilai nomnalnya. Uang yang tidak bernilai penuh tidak memunyai aai yang berarti sebagai barang non-moneter, tetapi
uang ini dalam peredaran mewaldh sejumlah logam tertentu dengan nilai yang sama besarnya dengan nilai nominal uangnya. Sementara uang
kertas yang beredar saat ini, tidak mewakili sejumlahseberat logamtertentuyang disimpan dibank sentral Karenaitu, uang yang tidak
bernilai penuh tidak dapat ditukarkan dengan seberat logam tertentu di bank.
170
Penggunaan uang kertas yang tidak bernilai penuh sangat bermanfaat karena: 1 membawa uang logam dalam jumlah besar
merupakan beban yang berat; 2 transaksi yang terjadi antara para pihak yang tinggal di daerah yang berjauhan, memerlukan biaya
transport yang besar ditambah risiko di jalan. Dalam perkembangannya, uang kertas pun dirasa kurang memiliki aspek portability kemudahan
untuk dibawa. Oleh karena itu, uang giral giro, rekening koran, dan check digunakan sebagai alat pembayaran yang dinamis; karena
sejumlah uang yang diperlukan dalam transaksi ditulis pada uang giral dan penerimanya tinggal menukarkannya ke bank; serta risiko di
perjalanan tidak sebesar uang kertas biasa.
171
Penggunaan uang giral bergantung pada tingkat perekonomian negara dan tingkat kepercayaan masyarakat pada jasa bank. Semakin
maju perekonomian negara tingkat monetsasmya tinggi, semakin banyak penggunaan uang giral semakin tinggi tingkat kepercayaan
masyarakat pada bank, semakin besar jugs penggunaan uang giral dalam penyelesaian transaksinya.
172
C. STANDAR MONETER