RAGAM HAK DAN HAK KEBENDAAN

2 T.M. Hashbi Ash-Shiddieqy, Pe ga ta Fi h Mu’a alah Jakarta: Bulan Bintang. 1974, hlm. 110-111. 3 Ibid., hlm. 113. 4 Seseorang yang diberi hak untuk tinggal dirumah yang diwakafkan hanya boleh tinggal; yang bersangkutan tidak dibenarkan untuk mencari keuntungan dari rumah itu. Mendiami. Lihat Ash-Shiddieqy, Pengantar Fiqh, hlm. 117.

D. Model Kebijakan Dan Kelembagaan Wakaf Seperti Apa Yang

Berbasis Paradigm Maqoshid Syarian Dan Tuntutan Dan Kesadaran Hukum Indonesia

1. Wakaf Tanah

A. RAGAM HAK DAN HAK KEBENDAAN

Dalam fikih, hak dibedakan menjadi hak syakhshiberkenaan dengan orang dan atau kelompok orang dan hak `ainihak yang menyangkut benda. 2 Hak ainikebendaan dibedakan lagi menjadi dua: 1 hak pokok ashli, dan 2 zak ikutan tab ’i. Hak pokok adalah hak yang berdiri sendiri, sementara hak ikutan adalah hak yang timbul sebagai akibat atau dampak dari hak pokok 3 , seperti jual beli kendaraan melahirkan hak milik sebagai hak pokok dan hak diasuransikan oleh perusahaan sebagai hak tambahan. Dalam hak ainiterdapat enam macam hak, dua hak di antaranya berkaitan dengan wakaf. Pertama, hak milik haqq al-milkiyyah, yaitu hak yang memberikan kewenangan kepada pemiliknya secara penuh hak menguasai, memanfaatkan, menghabiskan, dan merusak atau membinasakan sepanjang tidak menimbulkan kemadaratan bagi yang lain. Kedua, hak memanfaatkan haqq al-intifa, yaitu kebolehan bagi pemilik untuk memakai dan memanfaatkan hasilnya. Akan tetapi, kadangkadang hak pakai haqq al-istimal dibedakan dengan hak mendapatkan hasil haqq al-istiglal 4 . Seseorang yang diizinkan untuk tinggal di rumah wakaf hanya dibolehkan tinggal di situ, ia tidak dibenarkan menyewakan rumah tersebut kepada pihak lain. Ketiga, hak melanjutkan haqq al-irtifaq, yaitu hak untuk memberi fasilitas kepada pihak lain karena kebutuhan. Dalam usaha pertanian, pemilik sawah berhak menerima aliran air dari sawah milik orang lain dan mengalirkan air tersebut kepada sawah milik orang lain pula. Di antara ulama berpendapat bahwa haqq al-irtifaqtermasuk haqq al- i tifa’. Dalam konteks masyarakat modern, hak melanjutkan dapat 5 Ibid, hlm. 116-120 berupa pemasangan pipa untuk menyalurkan air yang digunakan oleh Perusahaan Air Minum PAM, pemasangan kabel yang dilakukan PT Telkom dan Perusahaan Listrik Negara PLN, serta menyediakan lahan untuk jalan dan solokan bagi orang lain. Keempat, hak yang berkenaan dengan harta yang digadaikan haqq al-irtihan, yaitu hak menyangkut benda yang dijadikan jaminan marhun karena masih tetap menjadi milik pihak penggadai. Penerima gadai berkewajiban memelihara benda jaminan, tetapi tidak boleh menjual atau menyewakannya. Kelima, hak menahan benda haqq al-ihtibas, yaitu hak menahan penyerahan benda sebelum diselesaikan administrasinya secara tuntas. Penjual mobil biasanya tidak menyerahkan BPKB kepada pembeli sebelum pembayarannya lunas, dan mnual tanah tidak menyerahkan bukti autentik kepemilikan tanah sertifikat sebelum pembeli melunasinya. Dalam haqq al-ihtibasterdapat hak tatabbu’, yaitu hak untuk me- minta kembali benda wakaf yang diserobot oleh pihak lain; dan hak nazhir untuk menjual dan mengganti benda wakaf jika kegunaannya sudah tidak sesuai dengan keputusan hakim. Keenam, hak untuk menetap di atas tanah wakaf haqq al-garar. Haqq al-gararmencakup haqq al-hakrdan haqq a1-ijaratayn. Haqq al- hakradalah hak untuk tinggal di atas tanah wakaf karena yang bersangkutan menyewa tanah tersebut dengan membangun rumah dan menanaminya atas dasar keputusan hakim. Sedangkan haqq al- ijarataynadalah hak yang diperoleh karena akad ijarah sehingga yang bersangkutan hanya boleh tinggal di tempat tidak dibenarkan membangun nunah dan menanam pohon di atas tanah tersebut 5 . Setidaknya penjelasan mengenai hak dalam bermuamalah 6 Hukum agrarian menurut Budi Harsono adalah kelompok berbagai bidang hukum yang mengatur hak-hak penguasaan atas sumber-sumber daya alam tertentu, mencakup : 1 hukum tanah, yaitu hukum yang mengatur hak-hak penguasaan atas tanah dalam arti permukaan bumi; 2 hukum air, yaitu hukum yang mengatur hak-hak penguasaan atas air; 3 hukum pertambangan, yaitu hukum yang mengatur hak-hak penguasaan atas bahan- bahan galian; 4 hukum perikanan, yaitu hukum yang mengatur hak-hak atas kekayaan alam yang terkandung di dalam air; dan 5 hukum penguasaan atas tenaga dan unsur-unsur dalam ruang angkasa, yaitu hukum yang mengatur hak-hak penguasaan atas tenaga dan usnur-unsur dalam ruang angkasa. Agrarian memiliki dua pengertian : 1 real property atau real estat, yaitu tanah dan segala sesuatu yang secara permanen melekat pada tanah; dan 2 personal prpperty, yaitu jika benda yang melekat pada dan dalam tanah terlepas dari tanah. Ruang lingkup agrarian adalah bumi, air, ruang angkasa, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya. Lihat Urip Santoso, Hukum Agraria dan Hak-Hak atas Tanah Jakarta : Prenada Media Group. 2007, cet. Ke-3 hlm. 2 dan 6. 7 Ibid., hlm. 74. memperlihatkan bahwa dalam wakaf terdapat tiga hak: i haqq a1- ihtibas, 2 haqq al-tatabbu, dan 3 haqq qararyang mencakup haqq al- hakrdan haqq al-ijaratayn.

B. PENGUASAAN DAN SEGI-SEGI HAK ATAS TANAH