PENGERTIAN DAN KRITERIA UANG

158 Iswandono Sardjonpermono, Uang dan Bank Yogyarta: BPFE-UGM.T.th, hlm. 1-2; lihat juga Asfia Murni, Ekonomika Makro Bandung: Refika Aditama. 2006, cet. ke-1, hlm. 153-154. Aspek ekonomi-bisnis kendaraan tidak perlu dipertanyakan. Kendaraan dapat ditewakan dengan akad ijarah. Oleh karena itu, pengelola nazhir wakaf kendaraan bisa memperoleh manfaat-ekonomi dari wakaf kendaraan untuk disalurkan kepada pihak yang berhak menerimanya. Hanya saja, pengelola wakaf kendaraan setidak-tidaknya orang yang mengerti sifat-sifat kendaraan yang dikelolanya. Kendaraan harus diperlakukan dengan mempertimbangkan kapasitasnya, jangan dibuatkan seam berlebihan, dan harus dipehhara secam bail dan apik dengan memperhatikan berbagai hal yang menyangkut kelestariannya.

4. Kebijakan wakaf tunai

Wakaf tunai ini sudah menjadi mulai dibiasakan di Indonesia. Wakif memberikan uang tunai untuk menjadi pokok wakaf demi kemanfaatan umum. Uang wakaf akan dikelola dan diadministrasikan dalam pembukuan secara tertib.

5. Kebijkan wakaf perusahaan

Wakaf perusahaan sudah dilakukan dinegara-negara dengan komitmen keislaman yang kuat. Wakaf perusahaan melibatkan asset yang besar dan berseinambungan. Hanya saja di Indonesia wakaf ini belum membudaya.

6. Kebijakan wakaf uang giral

WAKAF UANG DAN SURAT BERHARGA

A. PENGERTIAN DAN KRITERIA UANG

Uang adalah nyawa perekonomian. Produksi barang dan jasa, pertukaran barang dan jasa, dan pembagian pendapatan serta konsumsi akan berjalan lancar dengan menggunakan uang sebagai perantara. Para ahli menjelaskan bahwa uang adalah sesuatu yang secara umum diterima guna pembayaran barang dan jasa, serta berfungsi sebagai kekayaan bagi pemililmya. 158 Sesuatu yang dianggap uang memilih enam persyamtan utama: 159 Sardjonpermono, Uang dan Bank, hlm. 2. 160 Ibid. 161 Ibid., hlm.3. 162 Ibid. 163 Ibid. 164 Ibid., hlm.4. Pertama, dapat diterima dan dapat diketahui secara umum. Uang dapat diketahui dan diterima secara umum acceptability and cognizability sebagai alat tukar, penimbun kekayaan, dan standar pembayaran utang.Uang diterima secara luas karena manfaatnya, yaitu untuk ditukar dengan barang dan jasa. 159 Kedua, stabilitas nilai.Uang dapat diterima secara umum jika nilainya stabil atau fluktuasiturun-naik nilainya kecil stability of value.Jika fluktuasi nilai uang terjadi dengan tajam, masyarakat umum tidak akan mengguna kannya sebagai alat tukar, penimbun kekayaan, dan standar pembayaran utang. Mereka akan memilih mata uang lain yang fluktuasi nilainya kecil. 160 Ketiga, keseimbangan.Bank sentral sebagai pihak penerbit uang harus mampu membaca perkembangan perekonomian. Jumlah uang yang beredar hares mencukupi kebutuhan dunia usaha. Sebahknya, bank sentml sege ra menarik uang yang beredar jika uang yang beredar terlalu banyak dibandingkan dengan kegiatan usaha.Jadi, bank sentral wajib menjamin keseimbangan antara uang yang beredar dengan kegiatan usaha yang dilakukan elasticity of supply. 161 Keempat, kemudahan.Uang mudah dibawa portability untuk dijadikan alat tukar dan standar pembayaran barang dan jasa Transalcsi dengan jumlah besar dapat diakukan dengan uang dalam jumlah fisik yang kecil karena rnilai nominalnyabesar. 162 Kelima, terjaga fisiknya.Fisik uang berpotensi untuk rusak.Setiap orang wajib menjaga fisik uang durability.Kerusakan fisik uang akan menyebabkan penurunan kegunaan moneter uang tersebut. 163 Keenam, pemantapan transaksi.Uang digunakan untuk meman- tapkan transaksi dalam berbagai jumlah divisibility.Karena itu, uang dengan berbagai nominal satuanunit harus dicetak untuk melancarkan transaksi jual-beli. 164 165 Lihat juga Ace Partadireja, Pengantar Ekonomika Yogyakarta: BPFE, 1990, cet. ke-4, hlm. 132-142. Membandingkan nilai uang dengan harga barang secara terbalik bukan satu-satunya pendekatan dalam menentukan inflasi, paling tidakm inflasi dibedakan menjadi tiga : 1 inflasi permintaan demand-pull inflaton; 2 inflasi penawaran supplye inflation; dan 3 inflasi campuran mixed inflation Lihat Soediyono, Ekonomi Makro : Analsis IS-LM dan Permintaan-Penawaran Agregatif Yogyakarta: Liberty. 1985, cet. ke-3, hlm. 188-204 166 Sardjonpermono, Uang dan Bank, hlm 9; Robertson menjelaskan bahwa uang dapat dikelompokkan menjadi : 1 uang bank dan uang biasa; uang biasa berfungsi sebagai : a alat pembayaran yang sah legal tender; b uang bebas optinal; dan c uang tambahan subsidiary; 2 alat pembayaran yang sah mencakup yang konvertibel dan uang definitive; dan 3 uang konvertibel, uang definitive, uang dan uang bebas mencakupuang tanda dan uang penuh. Lihat Sir Denis Robertson, Uang, Terj. Gusti Ngurah Gedhe Jakarta: Bharata. 1963, hlm. 47. 167 Sardjonpermono, Uang dan Bank, hlm 9. 168 Kini –jelas jelas Stonier dan Hague –uang logam yang bernilai penuh hamper tidak ada lagi. Lihat Alfred W. Stonier dan Douglas C. Hague, Dasar-Dasar Analisis Ekonomi Makro, disadur oleh Winardi Bandung: Tarsito. 2975, hlm. 8. Hubungan uang dengan barang dibangun dengan tesis berbanding terbalik.Jika nilai barang dan jasa naik, nilai uang turun inflasi.Sebaliknya, jika nilai barang dan jasa turun, nilai uang naik deflasi. 165

B. JENIS UANG