Prosedur Pemberian Kredit Program Nasional Pemberdayaan

commit to user 61 ekonomi lemah tahap selanjutnya yaitu reduksi data. Data yang sudah terkumpul dilakukan proses pemilihan, penyederhanaan, mengarahkan, dan membuang data yang dianggap tidak perlu dari catatan-catatan lapangan field note. Tahap selanjutnya dari analisis data yaitu penyajian data. Sejalan dengan permasalahan yang peneliti kaji yaitu tentang implementasi pemberian kredit PNPM Mandiri Perdesaan dalam meningkatkan pendapatan pedagang golongan ekonomi lemah di Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi tahun 2009, maka untuk memberikan gambaran mengenai data yang berkaitan dengan permasalahan tersebut dapat dilihat dari prosedur pemberian kredit PNPM Mandiri Perdesaan dalam meningkatkan pendapatan pedagang golongan ekonomi lemah, kendala yang dihadapi pedagang golongan ekonomi lemah dalam proses pemberian kredit, kendala yang dihadapi UPK dalam proses pemberian kredit, upaya yang dilakukan pedagang dan UPK untuk mengatasi kendala tersebut, dan pendapatan pedagang sebelum dan sesudah menerima bantuan kredit PNPM Mandiri Perdesaan. Mengenai gambaran data tersebut dikemukakan sebagai berikut:

1. Prosedur Pemberian Kredit Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat PNPM Mandiri Perdesaan Prosedur pemberian kredit PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Bringin melewati tahapan-tahapan seperti prosedur perkreditan pada umumnya. Adapun prosedur pemberian kredit PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Bringin adalah sebagai berikut: a. Permohonan Kredit Kredit PNPM Mandiri Perdesaan ini diberikan bukan secara perorangan tetapi secara berkelompok. Masyarakat yang ingin mengajukan permohonan kredit harus membentuk kelompok terlebih dahulu agar bisa mendapat dana bantuan PNPM Mandiri Perdesaan . Pembentukan kelompok sepenuhnya diserahkan pada masyarakat yang ditunjuk sebagai kelompok sasaran. Namun biasanya masyarakat yang akan mengajukan kredit PNPM Mandiri Perdesaan commit to user 62 harus sudah mempunyai kelompok minimal berumur 1 tahun. Hal itu diungkapkan oleh Bapak Arif selaku Fasilitator Kecamatan FK sebagai berikut : Syarat yang harus dipenuhi masyarakat supaya dapat meminjam dana PNPM Mandiri Perdesaan ini adalah mempunyai kelompok yang sudah berumur minimal 1 tahun, mempunyai kas atau pembukuan yang jelas, mengumpulkan KTP masih aktif, serta anggota kelompok itu mempunyai usaha yang produktif. Wawancara: AY, 27 Sepetember 2010. Penuturan bapak Arif tersebut sesuai dengan penuturan Ibu Kartini sebagai berikut: Membuat kelompok dulu mbak, saya ikut kelompok RT IV dengan ibu- ibu lingkungan sini membuat buku proposal diajukan ke TPK. Setelah satu minggu ada orang dari kecamatan tanya tentang usaha saya, kalau disetujui dapat cair. Wawancara: KT, 28 September 2010. Pembentukan kelompok tersebut diserahkan penuh kepada kelompok sasaran, karena dianggap lebih efektif. Sedangkan untuk pemilihan pengurus seperti ketua, sekretaris, bendahara harus bertanggung jawab terhadap penyetoran angsuran dari anggota. Selain itu ketua merupakan orang pertama yang akan mendapat teguran bila ada hal-hal yang menyimpang dari anggotanya. Setelah terbentuk kelompok, maka kelompok usaha tersebut mengajukan permohonan dana kepada Unit Pengelola Kegiatan UPK. Dalam pengajuan dana ini setiap kelompok harus membuat proposal pengajuan dana yang dilampiri foto copy KTP setiap anggota. b. Penyidikan dan Analisa Kredit PNPM Mandiri Perdesaan tidak memberikan persyaratan atau jaminan yang berat kepada masyarakat untuk bisa meminjam dana bantuan PNPM Mandiri Perdesaan ini. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh pedagang adalah setiap anggota harus mempunyai kelompok dan harus mempunyai usaha yang produktif. Untuk mengajukan permohonan dana mereka harus membuat proposal yang dilampiri dengan fotocopy KTP yang masih aktif. Hal itu diungkapkan oleh Bapak Didik selaku PJOK sebagai berikut: commit to user 63 Masyarakat harus mempunyai kelompok dahulu bisa kelompok arisan atau sinoman yang penting sudah lebih dari 1 tahun, kemudian setiap anggota harus yang mempunyai usaha yang produktif. Wawancara DB, 27 September 2010 Penuturan Bapak Didik tersebut didukung oleh penuturan Ibu Puji sebagai berikut: Persyaratan yang harus dipenuhi biasanya KTP yang masih hidup, terus mempunyai kelompok, dan mempunyai usaha yang produktif Wawancawa PJ, 26 September 2010 Persyaratan-persyaratan untuk bisa meminjam dana bantuan PNPM Mandiri Perdesaan yang dijelaskan oleh Bapak Didik dan Ibu Karpilah juga sama dengan penuturan informan yang lainnya yaitu setiap masyarakat harus mempunyai kelompok terlebih dahulu, bisa kelompok arisan atau sinoman. Setiap anggota harus mempunyai usaha yang produktif salah satunya berdagang. Agar dana bantuan dapat cair para pedagang harus membuat proposal yang disertai lampiran fotocopy KTP yang masih aktif. Setelah semua persyaratan dipenuhi oleh para pedagang, pihak PNPM Mandiri Perdesaan melakukan penyidikan dan analisa kredit melalui tim verifikasi dari kecamatan. Mengenai survey studi kelayakan usaha tersebut seperti ungkapan Ibu Karpilah sebagai berikut: Prosedurnya saya mengumpulkan KTP ke kelompok, dari kelompok mengajukan proposal pinjaman dana lalu diperiksa, ditanya saya bapak dari kecamatan tentang usaha saya mbak, tinggal nunggu bisa cair apa tidak. Wawancara KP, 30 September 2010. Penuturan diatas didukung oleh penuturan Bapak Didik selaku PJOK di Kecamatan Bringin sebagai berikut: Setelah kelompok mengajukan proposal pengajuan kredit dari kecamatan yaitu Tim Verifikasi datang kekelompok untuk memeriksa antara lain persyaratan kelompok, kondisi kegiatan anggota kelompok mulai dari permodalan, jenis usaha sampai pendapatan anggota. Wawancara DB, ST, 27 September 2010 Studi kelayakan usaha tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kesesuaian antara permohonan dana dan usaha yang dijalankan. Dengan ini commit to user 64 diharapkan dapat mempermudah proses pemberian kredit PNPM Mandiri Perdesaan. c. Keputusan atas Permohonan Kredit Keputusan atas permohonan kredit masyarakat dapat cair atau tidak tergantung apakah persyaratan yang diajukan bisa dipenuhi para pedagang atau tidak. Untuk di Kecamatan Bringin mayoritas para pedagang sudah memenuhi persyaratan yang diajukan PNPM Mandiri Perdesaan. Hal itu seperti diungkapkan oleh Bapak Didik berikut ini, “Rata-rata memang sudah memenuhi persyaratan tersebut. Kalau misalkan ada yang tidak memenuhi syarat tersebut berarti dana tidak cair”. Wawancara DB, 27 September 2010. Penuturan tersebut didukung oleh Ibu Nurul, “Sudah, buktinya saya selalu mendapatkan pinjaman”. Wawancara NL, 27 September 2010. Dari hasil penelitian juga diungkapkan oleh semua informan pedagang bahwa mereka sudah memenuhi persyaratan yang diberikan PNPM Mandiri Perdesaan. d. PenolakanPersetujuan Kredit Persyaratan yang diberikan PNPM Mandiri Perdesaan sangat mudah sehingga mayoritas pedagang bisa memenuhi persyaratan tersebut. Oleh karena itu pengajuan pinjaman dana bantuan PNPM Mandiri Perdesaan yang dibuat oleh para pedagang dengan bentuk proposal selalu disetujui oleh pihak UPK. Hal ini berdasarkan penuturan semua informan dari hasil penelitian bahwa rata-rata mereka mengatakan pengajuan dana pinjaman selalu disetujui karena sudah memenuhi persyaratan. e. Pencairan dana Pencairan dana dilakukan setelah adanya analisa pinjaman dari Tim verifikasi. Tim verifikasi bertugas menganalisa, merangkum dan merekap serta menyusun rekomendasi atas hasil kunjungan lapangan. Apabila kelompok yang dianalisa dinyatakan “layak” maka pengurus UPK menginformasikan kepada kelompok berupa paling tidak persetujuan atau ditolak, besarnya pinjaman, waktu pencairan, dan tempat pencairan pinjaman. Dalam pelayanan pinjaman tidak dikenakan biaya sama sekali kecuali penggantian materai, penggantian pengetikanrental yang besarnya commit to user 65 disesuaikanrealitas dan telah disepakati kelompok. Dana yang cair kepada para pedagang golongan ekonomi lemah sangat tergantung pada survey study kelayakan yang dilakukan tim pengelola PNPM Mandiri Perdesaan. Memang untuk pengajuan pertama dana yang turun tidak sesuai dengan permohonan yang diajukan. Dana yang tidak sesuai ajuan tersebut dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu besarnya dana daerah yang bersangkutan, kondisijenis usaha, kemampuan kelompok sasaran dalam membayar angsuran, dan penilaian khusus rencana kegiatan. Hal ini seperti diungkapkan oleh Bapak Didik B.M, ST selaku PJOK berikut ini, “Kecamatan Bringin ini kan terdiri dari 10 desa yang setiap desa mempunyai jumlah kelompok, jadi anggotanya banyak. Tidak semua jumlah pengajuan pinjaman sesuai dengan ajuan dari kelompok, karena uangnya juga diratakan keanggota lainnya mbak biar kebagian semua”. Wawancara DB, 27 September 2010. Pada awal program turun dana yang sebagian besar tidak sesuai dengan permintaan, karena dianggap besarnya pengajuan tidak sesuai dengan usaha yang dijalankan anggota. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Nurul berikut ini, “Pertama dulu saya mengajukan pinjaman Rp 3.000.000,00 tapi cuma dikasih Rp.2.000.000,00 karena usaha saya dulu masih kecil mbak”. Wawancara NL, 27 September 2010. Untuk pengajuan dana yang kedua dan tahun berikutnya masyarakat bisa bernafas lega karena dana yang mereka ajukan sudah sesuai dengan besarnya ajuan yang mereka inginkan. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Harmi berikut ini “Sekarang sudah sesuai dengan ajuan mbak, tapi dulu pertama kali saya meminjam saya mengajukan Rp 2.000.000,00 cuma dikasih Rp 1.000.000,00”. Wawancara HR, 30 September 2010. Pada tahap pencairan dana, pelayanan pada kelompok sasaran terkesan mudah dan tidak berbelit-belit terbukti dengan tidak adanya keluhan dalam hal pencairan. Sebelum pencairan dana pengurus UPK mempersiapkan berkas-berkas pencairan yang meliputi: 1 Surat perjanjian pinjamankredit SPK minimal rangkap 2 dan bermaterai secukupnya. Berkas yang bermaterai yang ditandatangani oleh pengurus commit to user 66 kelompok disimpan oleh UPK dan satu salinan berkas yang tidak bermaterai diserahkan kepada pengurus kelompok. 2 Kartu pinjaman rangakap 2 beda warna, satu untuk kelompok dan satunya lagi disimpan UPK. 3 Penandatanganan SPK dilakukan langsung antara UPK yang mewakili dengan pengurus kelompok, yang diketahui oleh TPK 4 Surat perjanjian pinjamankredit SPK dan dokumen lain diarsipkan dengan tertib. f. Pelunasan Fasilitas Kredit Tanggal pengembalian angsuran untuk setiap kelompok berbeda-beda tergantung kesepakatan awal saat mengajukan kredit dan tanggal pencairan kredit. Menurut kesepakatan bersama kelompok sasaran dan tim pengelola, angsuran dikumpulkan pada ketua kelompok masing-masing dan ketua kelompok mewakili anggotanya untuk menyetorkan ke TPK setiap tanggal angsuran, dari TPK baru diserahkan ke UPK. Seperti yang diungkapkan Ibu Narti berikut ini, “Saya membayar angsuran ke ketua, kemudian disetor ke TPK, baru bendaharanya setor ke UPK”. Wawancara NR, 29 September 2010. Angsuran yang diwakilkan kepada ketua kelompok dirasakan lebih efektif karena tim pengelola dari UPK lebih mudah dalam melakukan koordinasi. Dengan terwakili pada waktu angsuran, tim pengelola hanya menanyakan kepada ketua kelompok mengenai keadaan anggotanya juga hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan dana itu sendiri. Sehingga bila ada hal-hal yang memerlukan penanganan langsung dari UPK bisa secepatnya diatasi. Angsuran yang disetorkan ke UPK selain pokok pinjaman juga dikenakan bungajasa 1,5 per bulan. Bunga ini nanti pada akhir pelunasan pinjaman akan diberikan ke masyarakat desa untuk pelestarian desa. Dari hasil penelitian mayoritas masyarakat membayar angsuran tepat pada tanggal pembayaran. Jika ada itupun sangat sedikit sekali. Untuk anggota yang terlambat membayar angsuran akan dikenakan sanksi Rp 5.000,00 per hari setelah hari yang seharusnya membayar angsuran. Seperti yang diungkapkan Ibu Narti berikut ini, commit to user 67 “Saya pernah telat membayar angsuran, dulu itu saya harus bayar 5.000hari, jadi kalau telat 2 hari ya 10.000 ribu”. Wawancara NR, 29 September 2010. Penuturan di atas diperkuat oleh bapak Darmaji selaku ketua TPK sebagai berikut, “Kalau ada anggota yang telat membayar saya datangi kerumahnya mbak, saya kasih tahu dapat denda 5.000 per harinya”. Wawancara DJ, 28 September 2010. Jika kelompok peminjam di suatu desa tidak melunasi pinjaman pada jangka waktu yang sudah ditentukan maka kelompok tersebut bisa tidak akan mendapat lagi dana perguliran. Bagi kelompok yang membayar dengan tepat waktu dan tepat jumlahnya dari jatuh tempo pembayaran setiap bulannya, maka kelompok akan diberikan insentif pembayaran tepat waktu IPTW sebesar satu kali jasa pada angsuran terakhir bebas jasa angsuran terakhir. Dari uraian data di atas dapat diambil kesimpulan, dalam implementasi pemberian kredit PNPM Mandiri Perdesaan prosedur yang harus dilakukan oleh pedagang golongan ekonomi lemah sebagai berikut: 1 Permohonan kredit dilakukan dengan cara pedagang membentuk kelompok terlebih dahulu agar dapat meminjam dana bantuan PNPM Mandiri Perdesaan. 2 Penyidikan dan analisa kredit oleh PNPM Mandiri Perdesaan dilihat dari kelengkapan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pedagang yaitu setiap anggota yang ikut harus memiliki usaha yang produktif, mempunyai kelompok, dan membuat proposal pengajuan dana ke Unit Pengelola Kegiatan UPK. 3 Keputusan atas permohonan kredit tergantung dari kelengkapan persyaratan yang harus dipenuhi para pedagang. Untuk pedagang di Kecamatan Bringin sebagian besar sudah memenuhi persyaratan tersebut. 4 Sebagian besar pedagang di Kecamatan Bringin sudah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan PNPM Mandiri Perdesaan sehingga permohonan kredit yang mereka ajukan rata-rata disetujui. 5 Pencairan dana dilakukan setelah tim verifikasi mengadakan studi kelayakan usaha, sehingga besar dana yang cair ke para pedagang tergantung dari hasil tim verivikasi. Tempat dan waktu pencairan dana dilakukan dari kesepakatan koordinasi antara pengelola UPK dengan TPK. commit to user 68 6 Pelunasan kredit PNPM mandiri Perdesaan dilakukan dengan cara setiap pedagang membayar ke ketua kelompok masing-masing pada tanggal yang telah disepakati bersama.

2. Kendala Pedagang Golongan Ekonomi Lemah dalam Proses

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Penerapan Program Sinergi Pemberdayaan Ekonomi Komunitas (PROSPEK) Lembaga Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Kelompok Amanah Kecamatan Medan Amplas

1 38 106

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Peningkatan Pendapatan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Asahan

4 55 137

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

Implementasi Pemberian Kredit Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang Golongan Ekonomi Lemah

0 7 77

Implementasi Pemberian Kredit Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (Pnpm) Mandiri Perdesaan Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang Kecil Di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun 2009

1 13 89