commit to user
46
D. Teknik Sampling Cuplikan
Teknik sampling atau teknik cuplikan merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi pemusatan sumber data dalam penelitian yang mengarah pada
seleksi. Menurut Bodgan Biklen seperti yang dikutip H.B Sutopo 2006: 63 menjelaskan ada dua jenis cuplikan yaitu cuplikan dalam penelitian kualitatif dan
cuplikan dalam penelitian kuantitatif. Cuplikan dalam penelitian kualitatif sering juga dinyatakan sebagai internal sampling yang berlawanan dengan sifat cuplikan
dalam penelitian kuantitatif, yang dinyatakan sebagai external sampling. Dalam cuplikan yang bersifat internal, cuplikan diambil untuk mewakili informasinya
bukan populasinya, dengan kelengkapan dan kedalamannya yang tidak perlu ditentukan oleh jumlah sumber datanya, karena jumlah informan yang kecil bisa
saja menjelaskan informasi tertentu secara lebih lengkap dan benar daripada informasi yang diperoleh dari jumlah nara sumber yang lebih banyak, yang
mungkin kurang mengetahui dan memahami informasi yang sebenarnya. Menurut Lexy J Moleong 2006:224 “Pada penelitian kualitatif tidak ada
sampel acak tetapi sampel bertujuan purposive sample”. Sampel bertujuan dapat diketahui dari ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Rancangan sampel yang muncul: sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik
terlebih dahulu. 2.
Pemilihan sampel secara berurutan: tujuan memperoleh variasi sebanyak- banyaknya hanya dapat dicapai apabila pemilihan satuan sampel dilakukan
jika satuannya sebelumnya sudah dijaring dan dianalisis. 3.
Penyesuaian berkelanjutan dari sampel: pada mulanya setiap sampel dapat sama kegunaannya. Namun sesudah semakin banyak informasi yang masuk
maka, sampel semakin dipilih atas dasar fokus penelitian. 4.
Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan: pada sampel bertujuan seperti ini jumlah sampel ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan
informasi yang diperlukan. Jika tidak ada informasi yang dapat dijaring, maka penarikan sampel pun sudah dapat diakhiri. Jadi jika sudah terjadi
pengulangan informasi maka penarikan sampel sudah harus dihentikan.
commit to user
47 Suharsimi Arikunto 2005: 97 menjelaskan bahwa “Sampel bertujuan
dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan berdasar strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas tujuan tertentu”.
Peneliti hanya memilih informan yang benar-benar menguasai permasalahan yang dikaji, peneliti hanya mengamati kondisi lokasi penelitian
yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. informan dapat bertambah atau berganti sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Informan tersebut dapat
menunjuk informan lain yang dipandang lebih tahu tentang permasalahan yang diteliti. Teknik penentuan informan seperti ini disebut teknik bola salju atau
snowball sampling. Dalam H.B. Sutopo 2006:65 teknik snowball sampling adalah peneliti dapat mengumpulkan data tanpa rencana, semakin lama semakin
menemukan informan yang paling mengetahui informasi pada akhirnya akan menggali informasi secara lengkap dan mendalam. Jadi penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling.
E. Teknik Pengumpulan Data