Prosedur Umum Kredit Tinjauan tentang Kredit

commit to user 14 5 Condition of Economy Condition of Economy adalah situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang kemungkinannya mempengaruhi kelancaran perusahaan calon debitur. 6 Constraint Constraint adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis untuk dilaksanakan pada tempat tertentu. Prisip-prinsip kredit yang terdiri dari character, capital, capacity, collateral, condition of economy, dan constraint, semuanya harus dipenuhi oleh nasabah. Karena jika salah satu unsur tersebut tidak dapat dipenuhi oleh nasabah maka lembaga pemberi kredit tidak akan memberikan dana pinjaman kredit kepada nasabah.

f. Prosedur Umum Kredit

Untuk memperoleh kredit, seorang nasabah debitur harus melalui prosedur pemberian kredit, begitu juga bagi kreditur harus melalui prosedur- prosedur tertentu untuk dapat memberikan kredit. Menurut Thomas Suyatno et al 2003 menyatakan bahwa prosedur pemberian kredit meliputi tahap-tahap sebagai berikut : 1 Permohonan Kredit Permohonan kredit meliputi : 1 Permohonan baru untuk mendapat suatu jenis fasilitas kredit. 2 Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan. 3 Permohonan perpanjanganpembaruan masa laku kredit yang telah berakhir jangka waktunya. 4 Permohonan-permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat fasilitas kredit yang sedang berjalan, antara lain penukaran jaminan, perubahanpengunduran jadwal angsuran dan lain sebagainya. 2 Penyidikan dan Analisis Kredit Penyidikan dapat dilakukan dengan melakukan wawancara dengan pemohon kredit atau debitur, kemudian mengumpulkan data yang berhubungan dengan commit to user 15 permohonan kredit yang diajukan nasabah, baik data intern maupun data ekstern. Penyidik juga harus memeriksa kebenaran dan kewajiban mengenai hal-hal yang dikemukakan debitur dan informasi lainnya. Setelah selesai malakukan penyidikan, penyidik harus membuat laporan hasil penyidikan. 3 Keputusan atas Permohonan Kredit Setiap tindakan pejabat yang berdasarkan wewenangnya berhak mengambil keputusan berupa menolak, menyetujui dan atau mengusulkan permohonan fasilitas kredit kepada pejabat yang lebih tinggi. Setiap keputusan permohonan kredit, harus memperhatikan penilaian syarat-syarat umum yang pada dasarnya tercantum dalam laporan pemeriksaan kredit dan analisis kredit. Bahan pertimbangan atau informasi-informasi lainnya yang diperoleh pejabat pengambil keputusan, harus dibutuhkan secara tertulis. 4 Penolakan Permohonan Kredit Dalam pengajuan sebuah permohonan kredit oleh calon nasabah kepada lembaga pemberi kredit, ada kemungkinan ditolak. Penolakan permohonan kredit dilakukan oleh bagian kredit dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang. Penolakan permohonan kredit dapat dilakukan apabila permohonan kredit dianggap tidak memenuhi syarat. Surat penolakan harus disampaikan secara tertulis kepada pemohon kredit dan harus disertai dengan alasan serta dibuat minimal tiga rangkap. 5 Persetujuan Permohonan Kredit Apabila pemohon kredit telah mampu memenuhi persyaratan yang telah diajukan oleh kreditur, maka debitur dapat memberikan persetujuan permohonan kredit. 6 Pencairan Fasilitas Kredit Pencairan fasilitas kredit adalah setiap transaksi dengan menggunakan kredit yang telah disetujui oleh lembaga pemberi kredit. Dalam prakteknya, pencairan kredit ini berupa pembayaran dan atau pemindahbukuan atas beban rekening pinjaman atau fasilitas lainnya. Dalam melakukan pencairan kredit oleh nasabah, kreditur hanya akan menyetujui pencairan kredit apabila syarat- syarat yang harus dipenuhi nasabah telah dilaksanakan. commit to user 16 7 Pelunasan Fasilitas Kredit Pelunasan kredit adalah dipenuhinya semua kewajiban utang nasabah terhadap lembaga pemberi kredit yang berakibat hapusnya ikatan perjanjian kredit. Proses pemberian kredit harus melalui tahap demi tahap dalam prosedur pemberian kredit yang dilakukan oleh pihak kreditur. Jika pada salah satu tahap tersebut nasabah dianggap tidak memenuhi syarat dalam meminjam kredit, maka nasabah dinyatakan tidak layak untuk memperoleh dana pinjaman kredit. 2.Tinjauan tentang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPMMandiri Perdesaan a. Pengertian PNPM Mandiri Perdesaan PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat terdiri dari empat program pemberdayaan masyarakat yang berbasis kewilayahan, yaitu Program Pengembangan Kecamatan PPK yang sekarang menjadi PNPM Mandiri Perdesaan, Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan P2KP, Pengembangan Infrastruktur Sosial dan Ekonomi Wilayah PISEW, dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus P2DTK. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM-MP merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan di wilayah perdesaan. Program ini dilakukan untuk lebih mendorong upaya peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di perdesaan. PNPM Mandiri Perdesaan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari PNPM Mandiri dan telah dilakukan sejak tahun 1998 melalui Program Pengembangan Kecamatan PPK. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan berada di bawah pembinaan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Desa PMD, Departemen Dalam commit to user 17 Negeri. Program ini didukung dengan pembiayaan yang berasal dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN, alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, dana hibah dari sejumlah lembaga pemberi bantuan, serta swadaya masyarakat. b. Visi dan Misi PNPM Mandiri Perdesaan Adapun visi dan misi PNPM Mandiri Perdesaan TK PNPM MP, 2008: 1 adalah sebagai berikut : 1 Visi PNPM Mandiri Perdesaan adalah tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. 2 Misi PNPM Mandiri Perdesaan adalah peningkatan kapasitas masyarakat dan lembaganya, pelembagaan sistem pembangunan partisipatif, pengefektifan fungsi dan peran pemerintah lokal, peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi masyarakat dan pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan. Berdasarkan visi, misi dan strategi yang dikembangkan, maka PNPM Mandiri Perdesaan lebih menekankan pentingnya pemberdayaan sebagai pendekatan yang dipilih. Melalui PNPM Mandiri Perdesaan diharapkan masyarakat dapat menuntaskan tahapan pemberdayaan yaitu tercapainya kemandirian dan berkelanjutan, setelah tahapan pembelajaran dilakukan melalui Program Pengembangan Kecamatan PPK. c. Tujuan PNPM Mandiri Perdesaan Tujuan PNPM Mandiri Perdesaan TK PNPM MP, 2008: 1-2 adalah sebagai berikut : commit to user 18 1 Tujuan Umum Meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. 2 Tujuan Khusus a Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan. b Melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber daya lokal. c Mengembangkan kapasitas pemerintah desa dalam memfasilitasi pengelolaan pembangunan partisipatif. d Menyediakan prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi yang diprioritaskan oleh masyarakat. e Melembagakan pengelolaan dana bergulir. f Mendorong terbentuk dan berkembangnya kerja sama antar desa. g Mengembangkan kerja sama antar pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan perdesaan. Keseluruhan tujuan baik umum maupun khusus dari PNPM Mandiri Perdesaan semuanya memberikan keuntungan yang besar bagi masyarakat perdesaan. Sehingga diharapkan tujuan dari PNPM Mandiri Perdesaan ini dapat tercapai. d. Prinsip Dasar PNPM Mandiri Perdesaan Adapun prinsip-prinsip PNPM Mandiri Perdesaan TK PNPM MP, 2008:2-3 meliputi : 1 Bertumpu pada pembangunan manusia Masyarakat hendaknya memilih kegiatan yang berdampak langsung terhadap upaya pembangunan manusia daripada pembangunan fisik semata. commit to user 19 2 Otonomi Masyarakat memiliki hak dan kewenangan mengatur diri secara mandiri dan bertanggung jawab, tanpa intervensi dari luar. 3 Desentralisasi Memberikan ruang yang lebih luas kepada masyarakat untuk mengelola kegiatan pembangunan sektoral dan kewilayahan yang bersumber dari pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kapasitas masyarakat. 4 Berorientasi pada masyarakat miskin Segala keputusan yang diambil berpihak kepada masyarakat miskin. 5 Partisipasi Masyarakat berperan secara aktif dalam proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk materiil. 6 Kesetaraan dan Keadilan gender Masyarakat baik laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya di setiap tahapan program dan dalam menikmati manfaat kegiatan pembangunan, kesetaraan juga dalam pengertian kesejajaran kedudukan pada saat situasi konflik. 7 Demokratis Masyarakat mengambil keputusan pembangunan secara musyawarah dan mufakat. 8 Transparasi dan Akuntabel Masyarakat memiliki akses terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, teknis, legal, maupun administratif. 9 Prioritas Masyarakat memilih kegiatan yang diutamakan dengan mempertimbangkan kemendesakan dan kemanfaatan untuk pengentasan kemiskinan. commit to user 20 10 Keberlanjutan Setiap pengambilan keputusan atau tindakan pembangunan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemeliharaan kegiatan harus telah mempertimbangkan sistem pelestariannya. Prinsip dasar PNPM Mandiri Perdesaan atau nilai-nilai dasar selalu menjadi landasan atau acuan dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan yang akan diambil dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. e. Sasaran PNPM Mandiri Perdesaan Sasaran PNPM Mandiri Perdesaan TK PNPM MP, 2008: 3 adalah : 1 Lokasi Sasaran Lokasi sasaran PNPM Mandiri Perdesaan meliputi seluruh kecamatan perdesaan di Indonesia yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dan tidak termasuk kecamatan-kecamatan kategori kecamatan bermasalah dalam PPKPNPM Mandiri Perdesaan. 2 Kelompok Sasaran a Masyarakat miskin di perdesaan, b Kelembagaan masyarakat di perdesaan, c Kelembagaan pemerintah lokal. Sasaran PNPM Mandiri Perdesaan pada dasarnya ditujukan kepada keseluruhan yang berada di tingkat kecamatan baik dari kelembagaan dan masyarakat miskin di perdesaan yang memberikan keuntungan bagi mereka. f. Pendanaan PNPM Mandiri Perdesaan merupakan program Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah, artinya program ini direncanakan, dilaksanakan dan didanai bersama-sama berdasarkan persetujuan dan kemampuan yang dimiliki oleh Pemerintah Pusat dan Daerah TK PNPM MP, 2008: 3 : 1 Sumber dan ketentuan alokasi dana BLM PNPM Mandiri Perdesaan Sumber dana berasal dari: commit to user 21 a Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN b Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD c Swadaya masyarakat d Partisipasi dunia usaha 2 Kriteria alokasi Alokasi dana BLM per kecamatan ditetapkan oleh Pemerintah dengan mempertimbangkan jumlah dan distribusi penduduk serta jumlah orang miskin. 3 Mekanisme pencairan dana Mekanisme pencairan dana BLM dari kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KKPN atau kas Daerah ke rekening kolektif bantuan PNPM BPNPM yang dikelola oleh UPK diatur sebagai berikut: a Pencairan dana yang berasal dari pemerintah pusat mengikuti ketentuan yang diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan, Depkeu. b Pencairan dana yang berasal dari Pemerintah Daerah, dilakukan melalui mekanisme APBD sesuai aturan yang berlaku di daerah. c Pengajuan pencairan dana BLM ke KPPN diatur dalam peraturan Dirjen PMD, Depdagri. d Penerbitan SPP Simpan Pinjam Perempuan harus dilampiri dengan berita acara hasil pemeriksaan terhadap kesiapan lapangan yang dilakukan fasilitator kecamatan. e Dana yang berasal dari APBD harus dicairkan terlebih dahulu ke masyarakat, selanjutnya diikuti dengan pencairan dana yang berasal dari APBN. f Besaran dana BLM dari APBD yang dicairkan kemasyarakat harus utuh tidak termasuk pajak, retribusi atau biaya lainnya. commit to user 22 Perintah Pengajuan SPM, pembayaran Tahapan Penyaluran Kredit Rekening Sesuai Kriteria SP2DLeb3 Kecamatan Perintah Pembayaran KABUPATEN Kredit Rekening KECAMATAN Pengajuan SPP Tahapan Penyaluran perjanjian Sesuai Kriteria pendanaan Kecamatan, Lampiran: SPC, BAPDK, KW-1 Dan fotocopy rekening Pengajuan Kolektif BPNPM yang Pencairan Dana pencairan Diverifikasi oleh Sesuai Fasilitator Kabupaten Kebutuhan DESA Gambar 1. Mekanisme Pencairan Dana BLM dari KPPN ke UPK Sumber : TK PNPM MP 2008: 4 Keterangan : KPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KCBI : Kantor Cabang Bank Indonesia BO KPPN : Badan Operasional Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara UPK : Unit Pengelola Kegiatan MAD : Musyawarah Antar Desa PjOK : Penanggung jawab Operasional Kegiatan KPA : Kuasa Pengguna Anggaran SPM : Surat Perintah Membayar SP2DLb3 : Surat Perintah Pencairan Dana Lembar 3 KPA , Penerbit SPM Bendahara KPPN KCBI BO KKPN PPKPjOK UPKMAD Kelompok Masyarakat commit to user 23 4 Mekanisme penyaluran dana Penyaluran dana adalah proses penyaluran dari rekening kolektif BLM yang dikelola Unit Pengelola Kegiatan UPK kepada Tim Pengelola Kegiatan TPK di desa. Mekanisme penyaluran dana sebagai berikut: a Pembuatan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan SPPB antara UPK dengan TPK. b TPK menyiapkan Rencana Penggunaan Dana RPD sesuai kebutuhan dilampiri dengan dokumen-dokumen perencanaan kegiatan gambar desain, RAB, dan lampirannya. c Untuk penyaluran berikutnya dilengkapi dengan Laporan Penggunaan Dana LPD sebelumnya dan dilengkapi dengan bukti-bukti yang sah. 5 Dana operasioanal UPK dan pelaksanaan di Desa Kebutuhan biaya operasional kegiatan TPKdesa dan UPK bertumpu pada swadaya masyarakat. Namun untuk menumbuhkan keswadayaan tersebut diberikan bantuan stimulan dana dari PNPM Mandiri Perdesaan. Dana operasional UPK sebesar maksimal dua persen 2 dari dana bantuan PNPM Mandiri Perdesaan yang dialokasikan di Kecamatan tersebut. Dana operasional TPKdesa maksimal tiga persen 3 dari dana PNPM Mandiri Perdesaan yang dialokasikan sesuai hasil Musyawarah Antar Desa Penetapan Kegiatan menurut Surat Penetapan Camat SPCuntuk desa yang bersangkutan. g. Cara Kerja PNPM Mandiri Perdesaan PNPM Mandiri Perdesaan dilaksanakan melalui upaya-upaya pemberdayaan dan partisipasi masyarakat di wilayah perdesaan melalui tahapan- tahapan kegiatan dalam http:id.wikipedia.orgwikiPNPM_Mandiri_Perdesaan diakses pada tanggal 9 Maret 2010 sebagai berikut : 1 Sosialisasi dan penyebaran informasi program Baik secara langsung melalui forum-forum pertemuan maupun dengan mengembangkan memanfaatkan media saluran informasi masyarakat di berbagai tingkat pemerintahan. commit to user 24 2 Proses partisipatif pemetaan Rumah Tangga Miskin RTM dan pemetaan sosial Masyarakat diajak untuk bersama-sama menetukan kriteria kurang mampu dan bersama-sama pula menentukan rumah tangga yang termasuk kategori miskin sangat miskin RTM. Masyarakat juga difasilitasi untuk membuat peta sosial desa dengan tujuan agar lebih mengenal kondisi situasi sesungguhnya desa mereka, yang berguna untuk menggagas masa depan desa, penggalian gagasan untuk menentukan kegiatan yang paling dibutuhkan, serta mendukung pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pemantauannya. 3 Perencanaan partisipatif di tingkat dusun, desa dan kecamatan Masyarakat memilih fasilitator desa atau kader pemberdayaan masyarakat desa KPMD satu laki-laki, satu perempuan untuk mendampingi proses sosialisasi dan perencanaan. KPMD ini kemudian mendapat peningkatan kapasitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya dalam mengatur pertemuan kelompok, termasuk pertemuan khusus perempuan, untuk melakukan penggalian gagasan berdasarkan potensi sumber daya alam dan manusia di desa masing-masing untuk menggagas masa depan desa. Masyarakat kemudian bersama-sama membahas kebutuhan dan prioritas pembangunan di desa dan bermusyawarah untuk menentukan pilihan jenis kegiatan pembangunan yang prioritas didanai. PNPM Mandiri Perdesaan sendiri menyediakan tenaga konsultan pemberdayaan dan teknis di tingkat kecamatan dan kabupaten guna memfasilitasi membantu upaya sosialisasi, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Usulan dari masyarakat akan menjadi bahan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa RPJMDes. 4 Seleksi prioritas kegiatan di tingkat desa dan kecamatan Masyarakat melakukan musyawarah di tingkat desa dan kecamatan untuk memutuskan usulan kegiatan prioritas yang akan didanai. Musyawarah ini terbuka bagi segenap anggota masyarakat untuk menghadiri dan memutuskan jenis kegiatan yang paling prioritas mendesak. Keputusan commit to user 25 akhir mengenai kegiatan yang akan didanai, diambil dalam forum musyawarah antar desa MAD di tingkat kecamatan, yang dihadiri oleh wakil-wakil dari setiap desa dalam kecamatan yang bersangkutan. Pilihan kegiatan adalah open menu untuk semua investasi produktif, kecuali yang tercantum dalam daftar larangan negative list. Dalam hal terdapat usulan dari masyarakat yang belum terdanai, maka usulan tersebut akan menjadi bahan kajian dalam Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD. 5 Masyarakat melaksanakan kegiatan mereka Dalam forum musyawarah, masyarakat memilih anggotanya sendiri untuk menjadi Tim Pelaksana Kegiatan TPK di setiap desa untuk mengelola kegiatan yang diusulkan desa yang bersangkutan dan mendapat prioritas pendanaan program. Fasilitator teknis PNPM Mandiri Perdesaan akan mendampingi TPK dalam mendisain saran prasarana bila usulan yang didanai berupa pembangunan infrastruktur perdesaan, penganggaran kegiatan, verifikasi mutu dan supervisi. Para pekerja yang terlibat dalam pembangunan saranaprasarana tersebut berasal dari warga desa penerima manfaat. 6 Akuntabilitas dan laporan perkembangan Selama pelaksanaan kegiatan, TPK harus memberikan laporan perkembangan kegiatan minimal dua kali dalam pertemuan terbuka desa, yakni sebelum program mencairkan dana tahap berikutnya dan pada pertemuan akhir, dimana TPK akan melakukan serah terima kegiatan kepala desa, serta badan operasioanal dan pemeliharaan kegiatan atau Tim Pengelola dan Pemelihara Prasarana TP3. h. Alur Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan 1 Perencanaan Perencanaan kegiatan meliputi tahap persiapan dan sosialisasi awal, serta perencanaan di desa, di kecamatan, dan di kabupaten. Tahap persiapan dan sosialisasi awal dimulai dari MAD Sosialisasi sampai dengan pelatihan KPMDK. Perencanaan kegiatan di desa, dimulai dengan tahap penggalian commit to user 26 gagasan sampai dengan musdes perencanaan disebut dengan istilah Menggagas Masa Depan Desa MMDD. Perencanaan kegiatan di kecamatan dimulai dengan MAD prioritas usulan sampai dengan MAD penetapan usulan. Perencanaan kegiatan di kabupaten adalah perencanaan koordinatif, dimulai dari keterlibatan delegasi kecamatan dalam forum SKPD sampai dengan musrenbang kabupaten. 2 Pelaksanaan Untuk menjamin kualitas pelaksanaan kegiatan yang tetap mengacu pada prinsip dan mekanisme PNPM Mandiri Perdesaan, maka perlu adanya persiapan pelaksanaan yang matang dan terencana. Persiapan pelaksanaan ini lebih ditujukan kepada penyiapan aspek sumber daya manusia, termasuk masyarakat, TPK, UPK, dan seluruh pelaku PNPM Mandiri Perdesaan lainnya. Karena itu, TPK dan UPK perlu mendapatkan pelatihan terlebih dahulu sebelum melaksanakan kegiatan yang didanai PNPM Mandiri Perdesaan. Pelatihan UPK, BP-UPK, TPK, dan pelaku desa lainnya dilakukan dalam masa setelah penandatanganan SPPB oleh Camat, sampai dengan masa persiapan pelaksanaan. 3 Pelestarian Kegiatan Pengelolaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan harus dijamin dapat memberi manfaat kepada masyarakat secara berkelanjutan. Di samping manfaat dari hasil kegiatan, aspek pemberdayaan, sistem dan proses perencanaan, aspek good governance, serta prinsip-prinsip PNPM Mandiri Perdesaan harus memberi dampak perubahan positif secara berkelanjutan bagi masyarakat. Untuk dapat mencapai hal itu maka semua pelaku PNPM Mandiri Perdesaan harus mengetahui dan mampu memahami latar belakang, dasar pemikiran, prinsip, kebijakan, prosedur, dan mekanisme PNPM Mandiri Perdesaan secara benar. i. Jenis-jenis Kegiatan yang dapat dibiayai PNPM-MP Dalam PTO Penjelasan 2008: 1 terdapat jenis-jenis kegiatan yang dapat dibiayai oleh PNPM Mandiri Perdesaan, antara lain : commit to user 27 1 Kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana dasar yang dapat memberikan manfaat langsung secara ekonomi bagi RTM. 2 Kegiatan peningkatan bidang pelayanan, kesehatan, dan pendidikan, termasuk kegiatan pelatihan pengembangan keterampilan masyarakat pendidikan non formal. 3 Kegiatan peningkatan kapasitasketerampilan kelompok usaha ekonomi produktif UEP terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi berbasis sumber daya lokal tidak termasuk penambahan modal. 4 Penambahan permodalan simpan pinjam untuk kelompok perempuan SPP. Sedangakan usaha yang dilakukan pedagang golongan ekonomi lemah termasuk dalam bantuan kredit untuk Simpan Pinjam Perempuan SPP. Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan SPP merupakan kegiatan pemberian permodalan untuk kelompok perempuan yang mempunyai kegiatan simpan pinjam. Dana Bantuan Langsung Masyarakat BLM yang disediakan untuk mendanai kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP per kecamatan maksimal 25 dari alokasi BLM. Untuk menjadi kelompok SPP harus memenuhi beberapa persyaratan PTO Penjelasan, 2008: 59, antara lain : 1 Kelompok yang dikelola dan anggotanya perempuan, yang satu sama lain saling mengenal, memiliki kegiatan tertentu dan pertemuan rutin yang sudah berjalan sekurang-kurangnya satu tahun. 2 Mempunyai kegiatan simpan pinjam dengan aturan pengelolaan dana simpanan dan dana pinjaman yang telah disepakati. 3 Telah mempunyai modal dan simpanan dari anggota sebagai sumber dana pinjaman yang diberikan kepada anggota. 4 Kegiatan pinjaman pada kelompok masih berlangsung dengan baik. 5 Mempunyai organisasi kelompok dan administrasi secara sederhana. Persyaratan-persyaratan diatas harus dipenuhi oleh kelompok yang berada di masyarakat perdesaan agar mereka dapat menjadi kelompok SPP dan mendapatkan bantuan dana dari PNPM Mandiri Perdesaan. commit to user 28 Mekanisme pengelolaan dalam kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP PTO Penjelasan, 2008: 59-64 adalah sebagai berikut : 1 MAD Sosialisasi Dalam MAD Sosialisasi dilakukan sosialisasi ketentuan dan persyaratan untuk kegiatan SPP sehingga pelaku-pelaku tingkat desa memahami adanya kegiatan SPP. 2 Musdes Sosialisasi Dalam Musdes Sosialisasi dilakukan sosialisasi Ketentuan dan Persyaratan untuk kegiatan SPP di tingkat desa sehingga pelaku-pelaku tingkat desa memahami adanya kegiatan SPP dan melakukan persiapan proses lanjutan. 3 Musyawarah Dusun Proses identifikasi kelompok melalui musyawarah di dusunkampung dengan proses sebagai berikut : a Identifikasi kelompok termasuk kondisi anggota. b Rumah tangga miskin yang belum menjadi anggota kelompok agar dilakukan tawaran dan fasilitasi untuk menjadi anggota kelompok sehingga dapat menjadi pemanfaat. c Hasil musyawarah dusun dituangkan dalam berita acara dilampiri: 1 Daftar kelompok yang diidentifikasi, 2 Kelompok SPP dengan daftar pemanfaat yang diusulkan, 3 Peta sosial dan peta rumah tangga miskin, 4 Rekap kebutuhan pemanfaat. 4 Musyawarah Desa dan Musyawarah Khusus Perempuan MKP 5 Verifikasi Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses verifikasi kegiatan SPP adalah : a Penetapan formulir verifikasi b Proses pelaksanaan verifikasi Verifikasi kelompok SPP mencakup beberapa hal sebagai berikut : 1 Pengalaman Kegiatan Simpan Pinjam 2 Persyaratan Kelompok commit to user 29 3 Kondisi Kegiatan Simpan Pinjam, dengan penilaian : a Permodalan b Kualitas Pinjaman c Administrasi dan Pengelolaan d Pendapatan e Likuiditas pendanaan jangka pendek 4 Penilaian khusus rencana kegiatan. 5 Jumlah rumah tangga miskin sebagai calon pemanfaat diverifikasi dengan daftar rumah tangga miskin. 6 Penilaian Kategorisasi Kelompok. 6 MAD Prioritas Usulan Tahapan ini merupakan tahapan evaluasi akhir dengan model prioritas kebutuhan dengan mempertimbangkan hasil verifikasi. Prioritas penilaian ditekankan pada kelompok yang lebih mengutamakan calon pemanfaat kategori rumah tangga miskin. 7 MAD Penetapan Usulan Pada tahapan ini keputusan pendanaan mencakup penentuan pendanaan usulan dengan menentukan kelompok-kelompok yang telah memenuhi syarat dapat didanai dengan dana BLM. Dalam MAD penetapan usulan ini, dimungkinkan adanya kelompok yang didanai sesuai dengan MAD Prioritas Usulan mengundurkan diri sehingga peringkat selanjutnya yang akan menerima, jika terjadi tidak sama jumlah kebutuhan pada kelompok terakhir maka agar diputuskan melalui musyawarah. Bagi kecamatan yang telah mengelola dana bergulir maka pada MAD ini dapat juga dilakukan proses MAD Perguliran. 8 Penetapan Persyaratan Penetapan persyaratan pinjaman yang tertuang dalam Perjanjian Pinjaman paling tidak mencakup hal-hal : a Penentuan jasa pinjaman dengan ketentuan: Besar jasa pinjaman ditentukan berdasarkan bunga pasar untuk pinjaman pada lembaga commit to user 30 keuangan pada wilayah masing-masing. Sistem perhitungan jasa pinjaman menurun atau tetap. b Jangka waktu pinjaman sumber dana BLM maksimal 12 bulan. c Jadwal angsuran dana BLM paling tidak diangsur 3 kali angsuran dalam 12 bulan dengan memperhatikan dengan siklus usaha baik pada tingkat pemanfaat maupun tingkat kelompok. d Angsuran langsung dari kelompok ke UPK. 9 Pencairan Dana Ketentuan pencairan dana BLM dengan ketentuan sebagai berikut: a Pencairan melalui desa sesuai dengan ketentuan program dilampiri SPPB dengan bukti penyaluran KW2. b Pencairan dilakukan sekaligus 100 pada setiap kelompok. c Dalam saat yang bersamaan ketua TPK memberikan dana SPP setelah dikurangi Operasional UPK 2 dan Operasional Desa 3 dengan Bukti Kuitansi yang ditandatangani oleh Ketua Kelompok sebagai penerima dan UPK sebagai Pengelola Kegiatan. Tujuan kuitansi ini adalah kelompok telah menerima langsung dari UPK dan selanjutnya mengembalikan kepada UPK. d Kelompok membuat Perjanjian Pinjaman dengan UPK sebagai lampiran kuitansi penerimaan dana. e Kelompok menyerahkan kuitansitanda terima uang per pemanfaat kepada UPK. 10 Pelestarian dan Pengembangan Kegiatan Pelestarian kegiatan SPP mengacu pada ketentuan pengelolaan dana bergulir dengan mempertimbangkan ketentuan akses BLM yang telah disepakati dalam MAD yang mencakup : a Pelestarian Kegiatan Dasar-dasar dalam rangka mewujudkan pelestarian kegiatan adalah 1 Adanya dana kegiatan SPP yang produktif dan bertambah jumlahnya untuk penyediaan kebutuhan pendanaan masyarakat miskin. commit to user 31 2 Adanya pelestarian prinsip PNPM Mandiri - Perdesaan terutama keberpihakan kepada orang miskin dan transparansi. 3 Penguatan kelembagaan baik dalam aspek permodalan ataupun kelembagaan kelompok. 4 Pengembangan layanan kepada masyarakat 5 Pengembangan permodalan. b Pengembangan Kelompok Pengembangan kelompok SPP diarahkan sebagai lembaga pengelola simpanan dan pinjaman yang profesional, akuntabel sehingga mampu menarik minat kerja sama lembaga lain sebagai lembaga penyalur dan pengelola pinjaman. Pengembangan kelembagaan kelompok SPP, secara badan hukum dapat menjadi Koperasi Simpan Pinjam. Fasilitasi pengembangan kelompok dapat didasarkan pada tingkat perkembangan kelompok maupun fungsi kelompok yang dijelaskan dalam Pengelolaan Dana Bergulir. j. Struktur Kelembagaan Struktur kelembagaan PNPM Mandiri mencakup seluruh pihak yang bertanggungjawab dan terkait dalam pelaksanaan serta upaya pencapaian tujuan PNPM Mandiri, meliputi unsur pemerintah, fasilitator dan konsultan pendamping, serta masyarakat baik dipusat maupun daerah. Secara umum, struktur organisasi PNPM Mandiri digambarkan berikut ini. commit to user 32 Departemen LPND TPK Tim Pengendali PNPM Mandiri Komunitas Nasional Satker APBN Pusat Konsultasi Provinsi TKPKD Provinsi Tim Koordinasi PNPM Mandiri Provinsi Konsultasi Kabupaten Kota SKPD Pelaksana TKPKD KabupatenKota Tim Koordinasi PNPM Mandiri Satker APBD Komponen co-sharing KabKota Fasilitator BKAD, Penanggung Jawab MADK, UPK Operasional Kegiatan PJOK Kecamatan Lembaga Keswadayaan Masyarakat Masyarakat Penerima Manfaat DesaKelurahan Gambar 2. Struktur Organisasi PNPM Mandiri Sumber : TP PNPM Mandiri 2008:30 Catatan: SKPD = Satuan Kerja Perangkat Daerah TKPK = Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan TKPKD = Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah BKAD = Badan Kerjasama Antar Desa MADK = Musyawarah Antar DesaKelurahan Sedangkan struktur hubungan kelembagaan tingkat Kecamatan menurut Unit Pengelola Kegiatan UPK Kecamatan Bringin adalah sebagai berikut : commit to user 33 Gambar 3. Struktur Kelembagaan-Tingkat Kecamatan Keterangan : F-MAD : Fasilitator Musyawarah Antar Desa BKAD : Badan Kerjasama Antar Desa BP-UPK : Badan Pengawas Unit Pengelola Kegiatan UPK : Unit Pengelola Kegiatan TIM-VER : Tim Verifikasi

3. Tinjauan tentang Pedagang Golongan Ekonomi Lemah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Penerapan Program Sinergi Pemberdayaan Ekonomi Komunitas (PROSPEK) Lembaga Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Kelompok Amanah Kecamatan Medan Amplas

1 38 106

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Peningkatan Pendapatan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Asahan

4 55 137

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

Implementasi Pemberian Kredit Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang Golongan Ekonomi Lemah

0 7 77

Implementasi Pemberian Kredit Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (Pnpm) Mandiri Perdesaan Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang Kecil Di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun 2009

1 13 89