commit to user
33
Gambar 3. Struktur Kelembagaan-Tingkat Kecamatan Keterangan :
F-MAD : Fasilitator Musyawarah Antar Desa
BKAD : Badan Kerjasama Antar Desa
BP-UPK : Badan Pengawas Unit Pengelola Kegiatan
UPK : Unit Pengelola Kegiatan
TIM-VER : Tim Verifikasi
3. Tinjauan tentang Pedagang Golongan Ekonomi Lemah
a. Pengertian Pedagang Golongan Ekonomi Lemah Menurut Thomas Suyatno et al 2003: 33-34 kriteria pengusaha kecil
golongan ekonomi lemah adalah sebagai berikut : BP-UPK
2. Sukardi, BA
3. Warsidik, S.Pd
4. Ririn A.
F-MAD
KECAMATAN
BKAD 1.
Sukardi, S. Ay 2.
Lolo Asih 3.
Munaji
UPK 1.
Ali M, S.Kom 2.
Sri Andayani 3.
Kristina PA 1.
Hermin Y. TIM-VER
1. Didik BM, ST 2. Paniem
Ama.Pd 3. Nuzulul H, SE
commit to user
34 1
Sekurang-kurangnya 50 dari modal disetor dimiliki oleh orang Indonesia asli, dan sebagian besar dari tiap-tiap pengurus dewan komisaris danatau
direksi adalah orang Indonesia asli atau sekurang-kurangnya 75 dari modal usaha dimiliki oleh orang Indonesia asli. Yang termasuk orang
Indonesia asli ialah mereka yang sudah membaur sebagai orang Indonesia Asli.
2 Besar modalkekayaan bersih usaha adalah penerima KIK dan KMKP
yang mempunyai jumlah harta total assets tidak melebihi Rp 300 juta yang berlaku untuk semua sektor ekonomi, tidak termasuk nilai tanah dan
rumah yang ditempati. Sedangkan menurut Keppres Nomor: 29 tahun 1984, penerima KIK dan KMKP sampai dengan Rp 75 juta, mempunyai
jumlah harta tidak melebihi Rp 600 juta.
Lebih lanjut dalam Undang-Undang No 9 tahun 1995 dan Surat Edaran Bank Indonesia No 39Bkr tahun 2001 seperti yang dikutip Suhardjono 2002:33
yang dimaksud usaha kecil adalah kegiatan usaha yang mempunyai kriteria : 1
Kegiatan usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2 Memiliki hasil penjualan bersih paling banyak Rp 1.000.000.000.
3 Milik warga negara Indonesia.
4 Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasaiberafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar.
5 Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang berbadan hukum
termasuk koperasi.
Sedangkan dalam keanggotaan PNPM Mandiri Perdesaan yang disebut dengan pedagang golongan ekonomi lemah adalah masyarakat yang mempunyai
usaha mikro. Usaha Mikro menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 40KMK.062003 tahun 2003, yaitu “Usaha produktif milik keluarga atau
perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100.000.000,00 seratus juta rupiah per tahun. Usaha Mikro dapat
mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp. 50.000.000,00”. Jadi pedagang golongan ekonomi lemah adalah pengusaha kecil
golongan ekonomi lemah yang mempunyai standar pendapatan ekonomi lebih rendah dibandingkan dengan standar pendapatan pedagang golongan ekonomi
lemah pada umumnya dalam lingkungan sekitarnya.
commit to user
35 b.
Ciri-ciri Usaha Mikro Pedagang Golongan Ekonomi Lemah Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 40KMK.062003 tahun
2003, ciri-ciri usaha mikro adalah : 1
Jenis barangkomoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti.
2 Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah
tempat. 3
Belum melakukan manajemencatatan keuangan yang sederhanasekalipun, belum atau masih sangat sedikit yang dapat membuat neraca usahanya.
4 Sumber daya manusianya pengusahanya berpendidikan rata-rata sangat
rendah, umumnya sampai tungkat SD dan belum memiliki jiwa wirausaha atau tengkulak.
5 Pada umumnya tidakbelum mengenal perbankan tapi lebih mengenal
renternir atau tengkulak dan tidak memiliki izin usaha. Pedagang golongan ekonomi lemah di perdesaan pada umumnya mereka
berjualan sayur-mayur, membuka toko yang menjual kebutuhan sehari-hari masyarakat, menjual palawija di pasar, berternak, dan bertani. Semua usaha
tersebut termasuk dalam ciri-ciri usaha mikro.
4. Tinjauan tentang Pendapatan