Jenis dan sumber data Metode Pengumpulan Data Gambaran Umum Perusahaan Farmasi Indonesia

49 Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh sampel yang ada berjumlah 8 perusahaan Farmasi yakni sebagai berikut : Tabel 3. 3 Sampel Perusahaan Farmasi di Indonesia Tahun 2010-2014 No Nama Perusahaan Tahun BUMN 2010 2011 2012 2013 2014 1 PT Indofarma Tbk √ √ √ √ √ 2 PT Kalbe Farma Tbk √ √ √ √ √ BUMS 3 PT Darya Varia Laboratoria Tbk √ √ √ √ √ 4 PT Kimia Farma Persero Tbk √ √ √ √ √ 5 PT Merck Tbk √ √ √ √ √ 6 PT Tempo Scan Pacifik Tbk √ √ √ √ √ 7 PT Pyridam Farma Tbk √ √ √ √ √ 8 PT Bristol Myers Squibb Indonesia Tbk √ √ √ √ √ Sumber : www.idx.co.id

3.6 Jenis dan sumber data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah yang sudah diterbitkan oleh pihak lain. Sumber data yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sumber data tersebut diperoleh dari www.sahamok.com , www.idx.co.id , serta dari website masing- masing perusahaan yang bersangkutan, dan literatur ilmiah yang berhubungan dengan pembahasan penelitian. Universitas Sumatera Utara 50

3.7 Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dengan mengumpulkan data pendukung dari jurnal, literatur, dan buku-buku referensi untuk mendapatkan gambaran masalah yang diteliti serta mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan industri farmasi yang dipublikasikan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan periode pengamatan.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan eviews dengan menggunakan alat deskriptif, alat statistik dan regresi linier beranda yang terdiri dari variabel dependen Y dan empat variabel independen X1, X2, X3, X4,X5,X6.

3.8.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran umum dari semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dengan cara melihat tabel statistik deskriptif yang menunjukkan hasil pengukuran mean, nilai minimal dan maksimal, serta standar deviasi dari semua variabel yang diteliti.

3.8.2 Pemilihan Model Data Panel

Data panel adalah data yang terdiri atas beberapa variabel seperti pada data seksi silang, namun juga memiliki unsur waktu seperti pada runtut waktu Winanrno, 2015 :102. Universitas Sumatera Utara 51 Data panel merupakan suatu kumpulan data yang terdiri dari sejumlah data cross-section dari suatu rentang waktu tertentu time series. Untuk mengestimasi parameter model dengan data panel, terdapat beberapa pendekatan yang ditawarkan yaitu: 1. Common Effect Model Metode ini dilakukan dengan menggabungkanmengkombinasikan data time series dan cross section dengan metode OLS. Metode ini tidak memperhatikan adanya perbedaan individu maupun waktu, dimana intersep dan slope dianggap sama untuk setiap individu . Metode common effect merupakan teknik yang paling sederhana mengasumsikan bahwa data gabungan yang ada, menunjukkan kondisi yang sesungguhnya. Hasil analisis regresi dianggap berlaku pada semua objek pada semua waktu. 2. Fixed Effect Model atau Pooled Least Square Pendekatan ini mengasumsikan bahwa adanya variabel-variabel yang tidak semuanya masuk dalam persamaan model memungkinkan adanya intersep yang tidak konstan. Artinya intersep ini mungkin berubah untuk setiap individu dan waktu. Untuk mengestimasikan pooling data dengan menggunakan model ini, diperlukan variabel dummy untuk menghitung pengaruh dari variabel – variabel yang spesifik terhadap unit – unit individu tetapi tetap konstan antar waktu. Terdapat perbedaan antar antar unit individu sedangkan perubahan antar waktu dianggap konstan. Universitas Sumatera Utara 52 3. Random Effect Model Jika pada model efek tetap perbedaan antar individu atau wajtu dicerminkan lewat intersep, maka pada model ini perbedaan tersebut diakomodasi lewat error. Teknik ini juga memperhitungkan bahwa gangguan mungkin berkolerasi sepanjang time series dan cross section. Adapun langkah-langkah untuk pemilihan model data panel adalah sebagai berikut: 1. Estimasi dengan Fixed Effect Model 2. Uji Chow Pooled Least Square atau Fixed Effect Model Dengan kriteria pengujian : H = Pooled Least Square H 1 = Fixed Effect Model Tolak H jika p-value nilai signifikansi 0,05; maka H 1 diterima. 3. Estimasi dengan Random Effect Model 4. Uji Hausman Random Effect Model atau Fixed Effect model Dengan kriteria pengujian: H = Random Effect Model H 1 = Fixed Effect Model Tolak H jika p-value nilai signifikansi 0,05; maka H 1 diterima Maria, 2015 Universitas Sumatera Utara 53

3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda dengan variabel dummy

Metode Analisis Regresi Linear Berganda Multiple Linear Regression digunakan untuk mengetahui faktor penyebab perubahan variabel terikat yang memiliki lebih dari satu variabel bebas. Manfaat analisis regresi linear berganda ini meliputi : 1 untuk mengetahui besarnya pengaruh dari setiap variabel bebas yang tercakup dalam persamaan terhadap variabel terikat. 2 untuk meramalkan nilai variabel terikat di masa yang akan datang. Dalam model regresi dengan variabel dummy ini banyaknya variabel dummy yang digunakan adalah sebanyak kategori dikurangi satu. Rumus: banyaknya variabel dummy = banyaknya kategori – 1. Cara pemberian kode dummy umumnya menggunakan kategori yang dinyatakan dengan angka 1 atau 0. Variabel dummy diberi nama “Status Perusahaan”, yang terdiri dari perusahaan BUMN dengan kode angka 0 pada perusahaan lainnya dan angka 1 . Dengan pemakaian 1 variabel dummy tersebut, maka model regresi memiliki satu tambahan variabel, yakni tipe perusahaan. Model regresi linear berganda ini, bisa ditulis dengan dua cara yakni : Y = a + B 1 X 1 + B 2 X 2 + ... ... + B k X k + Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + ... ... + b k X k + e Variabel terikat Return On Assets dan Gross Profit Margin memiliki beberapa variabel bebas, yaitu : Inventory Conversion Period, Receivables Collection Period, Payables Defferal Period, Cash Conversion Cycle, Firm Size dan Status Perusahaan. Maka dapat dirumuskan menjadi : Y = a + B 1 X 1 + B 2 X 2 + B 3 X 3 + B 4 X 4 + B 5 X 5 + B 6 X 6 + Universitas Sumatera Utara 54 Keterangan : Y 1 = Return On Assets Y 2 = Gross Profit margin a = Konstanta intercept B 1 – 5 = Koefisien Regresi X 1 = Inventory Conversion Period X 2 = Receivables Collection Period X 3 = Payables Defferal Period X 4 = Cash Conversion Cycle X 5 = Firm Size X 6 = Variabel dummy Status Perusahaan = Variabel penggangu Disturbance error

3.9 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen X terhadap variabel dependen Y, dan untuk menguji digunakan hipotesis nol H yang menyatakan bahwa variabel bebas tidak signifikan terhadap variabel independen dan hipotesis alternatif H a yang menyatakan bahwa variabel bebas signifikan terhadap variabel terikat.

3.9.1 Pengujian Hipotesis Secara Serempak Uji Statistik f

Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen variabel bebas yang ada dalam model pada penelitian ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen variabel terikat. Hipotesis untuk F-test dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan nilai signifikan 0,05 α=5. Adapun untuk ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 55 1. Jika nilai signifikansi 0,05 maka H diterima, artinya secara bersamaan kelima variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka H a diterima, artinya secara bersamaan kelima variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.ng ditimbulkan oleh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.

3.9.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Statistik t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh yang diberikan satu variabel independen variabel bebas secara individu dalam menjelaskan variabel dependen variabel terikat. Uji t dalam penelitian ini menggun akan signifikansi 0,05 α=5. Adapun ketentuan mengenai penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikansi 0.05 maka H diterima. Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka H a diterima. Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

3.9.3 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan antara dugaan atau garis regresi dengandata sampel dengan kata lain koefisien determinasi adalah kemampuan variabel X variabel Universitas Sumatera Utara 56 dependen mempengaruhi variabel Y variabel terikat. Semakin besar koefisien determinasi menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y Suharyadi dan Purwanto, 2013: 162. Pengujian koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan adjusted R 2 , untuk melihat seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang ditimbulkan oleh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan Farmasi Indonesia

1. Perusahaan PT.Darya-Varia Laboratoria Tbk.

PT. Darya Varia Laboratoria didirikan oleh Drs. Wim Kalona dalam rangka UU Penanaman Modal dalam negeri No.6 tahun 1968 berdasarkan akta notaris No.5 tanggal 5 Februari 1976 dari notaris Abdul Latief, SH. Perusahaan ini sudah listing pada tanggal 11 November 1994. Perusahaan bergerak dalam bidang manufaktur, perdagangan, dan distribusi produk – produk farmasi, produk – produk kimia yang berhubungan dengan farmasi, dan perawatan kesehatan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1976. PT. Darya Varia Laboratoria Tbk sekarang sudah memiliki dua pabrik, setelah sebelumnya menutup dua pabrik lainnya pada tahun 1998 sebagai usaha restrukturisasi usaha. Pabrik dan kantor pusat Perusahaan masing-masing berlokasi di Bogor dan Jakarta. Kantor : Pusat Talavera Office Park. Lt. 8-10 Jl. Letjen. T.B Simatupang No. 22-26. Pabrik : JL Mercedes Benz No. 105 Desa Cicadas, Gunung Putri Citeureup. 2. Perusahaan PT.Indofarma Tbk. PT. Indofarma Persero Tbk. merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang berada di bawah Kementerian Negara BUMN, berdiri pada tahun 1918 dengan nama pabrik obat Manggarai, dan beberapa kali berganti nama. Universitas Sumatera Utara 58 Tanggal 14 Februari 1967, melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.008IIIAd.Am67, nama Pabrik Obat Manggarai diubah menjadi Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan ditetapkan sebagai Unit Operatif setingkat Direktorat dibawah Direktur Jenderal Farmasi. Tugas pokok dari pabrik ini adalah memproduksi obat-obatan berdasarkan pesanan dari Departemen Kesehatan RI. Berdasarkan PP No. 20 tanggal 11 Juli 1981, Pusat Produksi Farmasi diubah menjadi Perusahaan Umum dengan nama Indonesia Farma Perum Indofarma. Tanggal 2 Januari 1996 Perum Indonesia Farma berubah status menjadi Perseroan Terbatas Indofarma PT. Indofarma melalui PP No. 34 tanggal 20 September 1995 untuk mengantisipasi perubahan dan meningkatkan keunggulan daya saing. Sejak tanggal 17 April 2001, PT Indofarma, Tbk. mulai melakukan penawaran saham perdana kepada masyarakat dan mendaftarkan seluruh saham perseroan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dan status PT Indofarma selanjutnya berubah menjadi PT Indofarma Persero, Tbk.

3. Perusahaan PT.Kimia Farma Persero Tbk.

Cikal-bakal Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp Co. Berdasarkan kebijaksanaan nasionalisasi atas eks perusahaan Belanda di masa awal kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia melakukan Universitas Sumatera Utara 59 peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Perusahaan Negara Farmasi Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma Persero. Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma Persero kembali mengubah statusnya menjadi perusahaan publik—PT Kimia Farma Persero Tbk, dalam penulisan berikutnya disebut Perseroan. Bersamaan dengan perubahan tersebut, Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sekarang kedua bursa telah merger dan kini bernama Bursa Efek Indonesia. Berbekal pengalaman selama puluhan tahun, Perseroan telah berkembang menjadi perusahaan dengan pelayanan kesehatan terintegrasi di Indonesia. Perseroan kian diperhitungkan kiprahnya dalam pengembangan dan pembangunan bangsa, khususnya pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia. 4. Perusahaan PT.Kalbe Farma Tbk Kalbe Farma didirikan pada tanggal 10 September 1966 oleh enam bersaudara. Mulai beroperasi dari sebuah garasi di Jakarta Utara, Kalbe farma yang saat itu dikomandoi oleh DR. Noenjamin Setiawan dan F. Bing Aryanto serta didukung oleh keempat saudara lainnya bertumbuh sehingga pada akhirnya memiliki pabrik di Pulomas, Jakarta Timur pada tahun 1971. Empat puluh lima tahun sudah Kalbe menjalani kehidupannya, kehidupan yang didasari visi luhur untuk mengabdikan ilmu pengetahuan, khusunya dibidang kesehatan untuk kesejahteraan masyarakat sehingga tercipta kehidupan yang lebih Universitas Sumatera Utara 60 baik. Kalbe semakin siap untuk menghadapi berbagai tantangan yang sudah didepan mata yaitu era pasar bebas.

5. Perusahaan PT.Merk Tbk.

Didirikan pada tahun 1970, PT Merck Tbk menjadi perusahaan publik pada tahun 1981, dan merupakan salah satu perusahaan pertama yang terdaftar di Bursa Saham Indonesia. Sebagian besar saham dimiliki oleh Grup Merck yang berkantor pusat di Jerman dan merupakan perusahaan farmasi dan kimia tertua di dunia. Untuk informasi lebih lengkap mengenai kantor pusat kami, Anda dapat mengunjungi www.merck.de

6. Perusahaan PT.Pyridam Farma Tbk.

PT. Pyridam didirikan pada tahun 1976 dan dikenal sebagai pabrik Veterinary. PT Pyridam didirkan oleh Bapak Sarkri Kosasih. Nama Pyridam terinspirasi dari Pyramid, salah satu dari keajaiban dunia yang tertua. Dengan harapan bahwa PT. Pyridam dapat berdiri kokoh layaknya pyramid yang tetap kokoh berdiri walaupun usianya mencapai ribuan tahun. Perusahaan ini terletak di Jakarta di Jalan Kemandoran VIII16, Jakarta, 12210 dan merupakan kantor pusat dengan luas tanah 3.425 m2 dan luas bangunan 1.000 m2. Pada tahun 2001, pabrik PT. Pyridam dipindahkan ke Pacet, Cianjur, Jawa Barat. Pabrik baru ini mempunyai luas 35.000 m2 yang memiliki desain artistik dengan manajemen yang menerapkan prinsip-prinsip CPOB. Pada akhir tahun 2000 terjadi peralihan kepemimpinan dari Bapak Kosasih kepada Bapak Handoko Boedi Sutrisno dan pada tahun 2001, PT. Pyridam mulai membuka kepemilikan sahamnya kepada publik sehingga statusnya menjadi PT. Pyridam Farma, Tbk. Selain telah Universitas Sumatera Utara 61 menerapkan prinsip-prinsip CPOB 2006 untuk menjamin keseragaman mutu produknya, PT. Pyridam Farma, Tbk. juga telah mendapatkan Sertifikat ISO 9001 pada bulan Agustus 2005. ISO merupakan suatu jaminan mutu institut standar dengan pusat di Gewena Swiss, yang berhubungan dengan sistem manajemen dan standar pendukung sistem manajemen yang berfokus pada Quality Management. Pemberlakuan AFTA pada tahun 2008, menjadi pemicu bagi PT. Pyridam Farma, Tbk untuk menguasai pasar regional dengan produk-produk yang berkualitas dan harga yang kompetitif. Selain itu PT. Pyridam Farma, Tbk juga mulai memasarkan produknya ke hongkong diantaranya Famotidin dan Clindamisin HCl.

7. Perusahaan PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk.

PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk SQBB dan SQBI saham preferendidirikan tanggal 08 Juli 1970 dengan nama PT Squibb Indonesia dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1972. Kantor pusat SQBB dan SQBI terletak di Wisma Tamara Lt. 10, JI. Jenderal Sudirman Kav. 24, Jakarta 12920 sedangkan pabrik berlokasi di JI. Raya Bogor Km. 38, Cilangkap Depok – 16958. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 29 Maret 1983.

8. Perusahaan PT. Tempo Scan Pasific Tbk

PT Tempo Scan Pacific Tbk dan anak perusahaan Perusahaan merupakan Tempo Group, sebuah kelompok swasta nasional perusahaan yang memulai bisnis perdagangan produk farmasi sejak 1953. PT Tempo Scan Pacific Tbk sebelumnya bernama PT Scanchemie yang dimulai komersial berskala besar produksi produk Universitas Sumatera Utara 62 farmasi pada tahun 1970. Dalam waktu, Perseroan melalui anak perusahaannya memperluas operasinya untuk memasukkan produksi kosmetik dan produk konsumen pada tahun 1977. Perusahaan ini memiliki tiga Divisi Usaha Utama, Divisi yaitu Farmasi, Produk Konsumen dan Kosmetika Divisi Divisi dan Distribusi dan juga salah satu Divisi Pendukung.

4.2 Hasil Penelitian Statistik Deskriptif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas Perusahaan Food Dan Beverage Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 55 77

Pengaruh Manajemen Modal Kerja dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Industri Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 82 86

Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal Dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Pada Bank BUMN Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2010

0 7 1

Pengaruh Efisiensi Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Farmasi BUMN dan BUMS di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 0 13

Pengaruh Efisiensi Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Farmasi BUMN dan BUMS di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 0 2

Pengaruh Efisiensi Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Farmasi BUMN dan BUMS di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 0 12

Pengaruh Efisiensi Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Farmasi BUMN dan BUMS di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 0 29

Pengaruh Efisiensi Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Farmasi BUMN dan BUMS di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 0 4

Pengaruh Efisiensi Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Farmasi BUMN dan BUMS di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 0 5

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014) - UNS Institutional Repository

0 0 15