28
2.1.12 Firm Size
Menurut Rajan dan Zingales 2005:83, ada tiga teori yang secara implisit menjelaskan hubungan antara ukuran perusahaan dan tingkat keuntungan, antara
lain :
a. Teori teknologi, yang menekankan pada modal fisik, economies of scale, dan lingkup sebagai faktor-faktor yang menentukan besarnya ukuran
perusahaan yang optimal serta pengaruhnya terhadap profitabilitas. b. Teori organisasi, menjelaskan hubungan profitabilitas dengan ukuran
perusahaan yang dikaitkan dengan biaya transaksi organisasi, didalamnya terdapat teori critical resources
c. Teori institusional mengaitkan ukuran perusahaan dengan faktor-faktor seperti sistem perundang-undangan, peraturan anti-trust, perlindungan
patent, ukuran pasar dan perkembangan pasar keuangan Perusahaan yang berukuran besar memiliki peluang yang besar untuk
memiliki sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk mendapatkan pinjaman dari kreditur akan lebih mudah karena perusahaan yang berukuran besar
mempunyai probabilitas yang lebih besar untuk bersaingan atau bertahan dalam industri. Ukuran perusahaan bisa diukur dengan menggunakan total assets, log
size, nilai pasar saham dan lain-lain Putri, dkk. 2014.
2.1.13 Status Perusahaan Perusahaan BUMN dan BUMS
Berdasarkan peraturan pemerintah ada dua bentuk perusahaan di indonesia yaitu Badan Usaha Milik Pemerintah BUMN dan Badan Usaha Milik Swasta
BUMS. Bentuk perusahaan ini didasarkan pada kepemilikannya. Berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
29
undang-undang Republik Indonesia no.19 tahun 2003 tentang BUMN, Badan Usaha Milik Negara BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebahagian
besar modalnya adalah milik negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Badan Usaha Milik Negara
BUMN merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian nasioal, disamping badan usaha milik swasta dan koperasi. Dalam menjalakan
kegiatan usahanya, Badan Usaha Milik Negara BUMN, Badan Usaha Milik Swasta BUMS dan koperasi menajalankan peran saling mendukung bedasarkan
demokrasi ekonomi. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan
kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Badan
Usaha Milik Swasta BUMS adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh swasta. Badan Usaha Milik Swasta BUMS dibedakan menajadi Badan Usaha
Milik Swasta BUMS dalam negeri dan Badan Usaha Milik Swasta BUMS luar negeri. Badan Usaha Milik Swasta BUMS dalam negeri adalah badan usaha
yang modalnya dimiliki oleh masyarakat dalam negeri. Sedangkan Badan Usaha Milik Swasta BUMS luar negeri adalah badan usaha yang modal usahanya
dimilikimoleh masyarakat luar negeri.
2.1.14 Profitabilitas