19
Gambar 2. 12 Pertemuan tidak sebidang bercabang empat
Sumber: Haryanto, Joni. Perencanaan Persimpangan Tidak Sebidang Pada Jalan Raya. Jurnal USU hal. 1-14, Medan, 2004.
2.2.4. Perencanaan Persimpangan
Pertimbangan dasar dalam perencanaan persimpangan dan operasional persimpangan adalah kemampuan dan keterbatasan pengemudi, pejalan kaki, dan
kendaraan yang menggunakan fasilitas jalan tersebut. Oleh karena itu, perencanaan suatu persimpangan haruslah direncanakan dan operasikan dengan baik,sederhana
dan seragam. 1. Sederhana
Suatau persimpangan haruslah dirancang sesederhana mungkin dan mudah
Universitas Sumatera Utara
20 dimengerti, sehingga tidak membuat bingung pengemudi yang melewati
persimpangan tersebut. Semua pergerakan pada persimpangan harus jelas bagi pengemudi, khususnya bagi pengemudi yang tidak pahamtidak
mengenal daerah tersebut, sehingga menimbulkan keraguan pengendara yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalulintas.
2. Seragam Keseragaman dalam perencanaan suatu persimpangan berhubungan langsung
dengan usaha menanggulangi kekurangan yang ada pada pengemudi, kecuali pengemudi yang baru, cenderung akan mengendarai kendaraannya dengan
kebiasaan yang sering dilakukannya, dan tidak benar-benar memusatkan perhatiannya pada tata cara dan bagaimana cara berkendaraan.
2.2.5. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Interchange
Keuntungan penggunaan simpang susun interchange ini adalah kapasitas persimpangan dapat ditingkatkan lebih besar sehingga sesuai untuk digunakan pada
persimpangan-persimpangan dimana arus lalu lintasnya sangat tinggi dan sudah tidak dapat dilakukan lagi pengaturan dan pengendalian sehingga cenderung terjadi
kemacetan dan juga dapat digunakan pada pertemuan jalan bebas hambatan dengan jalan umum. Kerugian penggunaan jenis persimpangan ini adalah dari segi ekonomi
dimana biaya pembangunannya relatif sangat mahal dan membutuhkan lokasi tanah yang lebih luas.
2.3 KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN