68
4.2.4. Langkah C: Penentuan Waktu Sinyal C1.
Tipe Pendekat
Tipe pendekat semua lengan simpang adalah terlindung.
C2. Lebar Pendekat Efektif
Contoh perhitungan lebar pendekat efektif pada lengan timur simpang Jl. Gatot Subroto, pendekat dengan belok kiri langsung.
Karena W
LTOR
2 meter Maka lebar efektif
We =
− WA − W
L
= , − ,
= mete�
Maka We = mete�
Tabel di bawah ini adalah lebar pendekat efektif pada semua lengan simpang
Tabel 4. 4 Lebar Pendekat Efektif
Pendekat Hijau pada
Fase No. Tipe
Pendekat Rasio
LTOR Rasio
LT Rasio
RT Lebar
Pendekat Efektif m
Utara 2
P 0.303
0.237 6.0
Selatan 1
P 0.333
0.344 9.0
Timur 3
P 0.176
0.209 9.0
Barat 4
P 0.151
0.156 10.5
Sumber: Data Perhitungan
C3. Arus Jenuh Dasar
Untuk pendekat tipe terlindung p digunakan rumus So
= × �
�
Arus jehuh dasar pada semua lengan simpang adalah
Universitas Sumatera Utara
69
Tabel 4. 5 Tabel Arus Jenuh Dasar S
o
Pendekat Tipe Pendekat
Lebar Pendekat Efektif
m Arus Jenuh Dasar
smpjam Utara
Terlindung 6.0
3600 Selatan
Terlindung 9.0
5400 Timur
Terlindung 9.0
5400 Barat
Terlindung 10.5
6300
Sumber: Data Perhitungan
C4. Faktor Penyesuaian
Arus jenuh dapat dinyatakan: S
= � × � × � × � × � × … … × �
Dimana: F1
= Faktor penyesuaian ukuran kota CS, berdasarkan jumlah penduduk kota Medan ±2,1 juta maka Fcs = 1,00
F2 = Faktor penyesuaian hambatan samping sf, berdasarkan hambatan
samping rendah lengan timur, tipe terlindung dari lingkungan jalan komersial Fsf = 0,894
F3 = Faktor penyesuaian kelandaian G berdasarkan naik + atau
permukaan jalan, diasumsikan tidak ada tanjakan dan turunan permukaan jalan maka Fg = 1,00
F4 = Faktor penyesuaian parkir P, berdasarkan jarak garis henti parkir
didapat Fg = 1,00 F5
= Faktor penyesuaian belok kanan dua arah dengan arus terlindung dihitung dari rasio belok kanan. F
RT
= 1,06
Universitas Sumatera Utara
70 F6
= Faktor penyesuaian belok kiri jalan dua arah dengan arus terlindung dihitung dari rasio belok kiri. F
LT
= 0,97 Untuk pendekatan terlindung tidak terjadi konflik antara kendaraan yang
belok dengan lalu lintas yang berlawanan arus jenuh dasar So ditentukan sebagai fungsi dari lebar efektif pendekatan We. Berikut merupakan contoh
pengerjaan pada lengan simpang Timur Jl. Gatot Subroto pada hari pertama jam puncak sore.
So =
× We =
× =
�mpjam Maka, S =
So × F
C
× F × F × F × F × F
L
= × × . × × × , × ,
= 5022,05 �mpjam
Berikut ini adalah perhitungan faktor jam puncak pada dua hari penelitian
Tabel 4. 6 Faktor Jam Puncak PHF
Lengan simpang
HariTanggal Waktu Volume
Lalu lintas PHF
Utara day ii2 Juni
Siang 718.5
0.975693 Selatan
day ii2 Juni Sore
802.5 0.97061
Timur day ii2 Juni
Pagi 1480.1
0.961104 Barat
day ii2 Juni Pagi
1258.7 0.979991
Sumber: Data Perhitungan
C5. Rasio ArusRasio Arus Jenuh
Dari hasil perhitungan nilai arus jenuh kemudian dapat diperoleh nilai Rasio Arus FR dan nilai Rasio Fase, maka diperoleh Rasio Arus Simpang IFR.
Universitas Sumatera Utara
71 Contoh perhitungan pada lengan timur simpang Jl. Gatot Subroto pada jam
puncak. FR
= QS =
, ,
= .
PR =
FR
����
IFR =
, , =
, Data perhitungan rasio arus dan jumlah rasio fase pada lengan timur simpang
Jl. Gatot Subroto pada Tabel 4. 7 di bawah ini. Tabel 4. 7
Rasio arus dan rasio fase PENDEKAT
ARUS JENUH
smpjam VOLUME
smpjam RASIO
ARUS FR RASIO FASE
PR Utara
2550,18 504,9
0.20 0.25
Selatan 5116,37
532,3 0.10
0.13 Timur
5022,05 1252,4
0.25 0.32
Barat 5555,66
1258,7 0.23
0.29 IFR
0.78
Sumber: Data Perhitungan
C6. Waktu Siklus dan Waktu Hijau
Langkah yang dilakukan adalah menghitung waktu siklus sebelum penyesuaian C
UA
kemudian waktu hijau g selanjutnya menghitung waktu siklus penyesuaian. Contoh perhitungan pada lengan timur simpang adalah
C
UA
= , × LTI + − IFR
= , ×
+ − ,
= ,
detik
Universitas Sumatera Utara
72 g
= C
A
− × PR
= ,
− × ,
= , detik
Berikut tabel waktu siklus dan waktu hijau pada persimpangan
Tabel 4. 8 Waktu Siklus dan Waktu Hijau
PENDEKAT RASIO FASE PR
WAKTU HIJAU g detik
Utara 0.25
35,03 Selatan
0.13 18,41
Timur 0.32
44,12 Barat
0.29 40,08
c = 157,63
Sumber: Data Perhitungan
Keterangan: c
= Waktu siklus disesuaikan
4.2.5. Langkah D: Kapasitas D1.