Aspek Ekonomi Aspek Lain-lain LITERATUR REVIEW

44 arus lalu lintas di wilayah studi dan besarnya resiko yang diambil untuk terlampauinya prakiraan pertumbuhan lalu lintas. 2. Geometrik Jenis persimpangan jalan dan metode pengendaliannya ditetapkan sesuai dengan hirarki jalan dan volume lalu lintas yang melewatinya. Jenis pengendalian persimpangan dapat berupa pengendalian tanpa rambu, dengan rambu hak utama, dengan alat pemberi isyarat lalu lintas APILL, dengan jalan layang fly over dan underpass, atau dengan persimpangan tak sebidang lainnya.

b. Aspek Lingkungan dan Keselamatan

Hal-hal yang mungkin timbul yang dapat mempengaruhi kondisi lingkungan harus dianalisis lebih dalam mengenai dampak terhadap lingkungan. Alternatif solusi yang terpilih diharapkan dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas. Biaya kecelakaan lalu lintas merupakan komponen dari biaya proyek seumur rencana, pengurangan biaya kecelakaan akan menjadi manfaat dari peningkatan simpang. Biaya kecelakaan dihitung sebagai hasil perkalian jumlah kecelakaan dengan biaya satuan kecelakaan, menurut klasifikasi dari kecelakaan.

c. Aspek Ekonomi

Biaya-biaya yang tidak diperhitungkan sebagai komponen biaya dalam analisis ekonomi, yaitu: 1. Selisih total biaya operasi kendaraan antara kondisi dengan proyek dan kondisi tanpa adanya proyek diperhitungkan sebagai manfaat. 2. Biaya kecelakaan lalu lintas berhubungan langsung dengan lalu lintas yang melewati simpang. Penurunan biaya kecelakaan, yang menggambarkan peningkatan dalam keselamatan, diperhitungkan sebagai manfaat. Universitas Sumatera Utara 45

d. Aspek Lain-lain

Aspek lain-lain meliputi aspek non ekonomi yang dapat mempengaruhi kelayakan suatu produk secara keseluruhan. Aspek-aspek ini dapat diperhitungkan pada waktu menentukan rekomendasi akhir dari studi ini melalui suatu metode multi kriteria. Untuk Tugas Akhir ini, kelayakan yang ditinjau hanya kelayakan terhadap aspek teknis saja, yaitu menganalisi karakteristik dari volume jam-jam puncak untuk kondisi eksiting dan kondisi perkiraan umur rencana yang akan datang dengan berdasarkan pertumbuhan lalu lintas yang terjadi.

2.6 LITERATUR REVIEW

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah:

1. Kajian Arus Jenuh pada Simpang Bersinyal di Kota Malang Bagian Selatan,

Hendi Bowoputro, M. Zainul Arifin, Ludfi Djakfar, Rahayu Kusumaningrum, 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mencari arus jenuh dasar pada kaki simpang dengan survei menggunakan kamera video pada 11 lokasi simpang bersinyal yang mencakup 40 kaki simpang bersinyal. Metodologi pengerjaan dilakukan dengan cara time slice diperoleh nilai arus jenuh interval rata-rata S rata-rata pada seluruh kaki simpang serta metodologi kajian arus jenuh dasar. Pengerjaan nilai arus jenuh dasar didasarkan pada MKJI 1997. 2. Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal Studi Kasus: Jl. Ir. H. Juanda-Jl. Imam Bonjol, Lasthreeida J. H, Medis Surbakti, 2013. Universitas Sumatera Utara 46 Penelitian yang dilakukan adalah penelitian simpang empat bersinyal dengan mencari kinerja persimpangan menggunakan MKJI 1997 dan HCM 2000. Metode survey yang dilakukan dengan cara manual hand counter. Perhitungan panjang antrian menggunakan gelombang kejut shock wave. Hasil akhir yang diperoleh adalah tingkat pelayanan setiap kaki simpang sebagai kinerja persimpangan tersebut. 3. Analisis Kinerja Simpang Bersinyal Studi Kasus: Jalan Teuku Umar Barat- Jalan Gunung Salak, A. A.N. A Jaya Wikrama, 2011. Penelitian ini mencari kinerja simpang dengan parameter sebagai berikut: kapasitas, derajat kejenuhan, panjang antrian, kendaraan terhenti dan tundaan setelah itu dicari nilai tinkat pelayanan menurut HCM 2000. Pada metodologi penelitian, pemecahan masalah yang dilakukan adalah dengan cara: Resetting APILL multi program, Resetting APILL multi program dengan kombinasi pelebaran geometrik dan Resetting APILL multi program dengan kombinasi perubahan arah lalu lintas. 4. Evaluasi dan Penanganan Simpang Empat Bersinyal Menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Taufikkurrahman, 2011. Penelitian dilakukan pada simpang empat bersinyal dengan metodologi MJKI. Pengananan yang dilakukan pada permasalahan adalah dengan optimalisasi waktu siklus, perbaikan geometrik persimpangan dengan mencari prediksi kinerja persimpangan setelah dilakukan penanganan. Universitas Sumatera Utara 47 5. Kinerja Lalu Lintas Persimpangan Lengan Empat Bersignal Studi Kasus: Persimpangan Jalan Walanda Maramis Manado, Gland Y.B. Lumintang, 2013 Penelitian dilakukan pada simpang empat bersinyal. Metodologi yang dilakukan adalah survey manual dan pengamatan langsung di lapangan. Pengerjaan data berdasarkan MKJI 1997 dan tingkat pelayanan jalan diperoleh dari HCM 1985. Penanganan yang disarankan penelitia adalah dengan mengatur ulang lampu lalu lintas dan melebarkan kaki persimpangan. 6. Analisa Kelayakan Teknis Pembangunan Jalan Layang Fly Over Jatingaleh, Puji Iswoyo, Slamet Subagya, 2006 Penelitian dilakukan pada jalan layang rencana dengan melewati satu simpang bersinyal dan satu simpang tidak bersinyal. Metodologi penelitian dilakukan dengan cara survey manual pada pos-pos yang ditentukan peneliti. Analisis simpang diolah berdasarkan MKJI 1997, dan dilakukan analisis biaya operasional kendaraan BOK menggunakan PCI Non-Tol Road didasarkan kecepatan tempuh. Selanjutnya analisis kelayakan yang ditinjau berdasarkan aspek teknis yaitu kapasitas lalu lintas serta efektifitasnya dengan memperhatikan kondisi geometrik, keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, masalah lingkungan dan disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota, sehingga perencanaan yang dibuat dapat sejalan dengan program pengembangan kota dan dapat memecahkan permasalahan yang ada. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang sangat membutuhkan transportasi untuk perputaran roda ekonominya. Pada tahun 2012 tercatat bahwa penduduk medan berjumlah lebih dari 2.122.804 jiwa dengan luas Medan sebesar 26.510 Ha, yang berarti Kota Medan memiliki kepadatan penduduk sebesar 8.008 jiwakm 2 . Pada tahun 2013 tercatat jumlah kendaraan bermotor sebesar 5.243.956 unit, dengan komposisi terbesar merupakan kendaraan sepeda motor sebanyak 4.523.461 unit dan mobil penumpang sebanyak 408.877 unit. Data dari Satlantas menunjukkan tingkat pertumbuhan kendaraan telah mencapai 8,79, yang berarti pada tahun 2025 Kota Medan akan dipadati sebanyak 12.177.238 unit kendaraan. Hal ini cukup mengkhawatirkan terhadap kemacetan lalu lintas pada masa yang akan datang di pusat ekonomi Sumatera Utara. Pada variasi pertumbuhan lalu lintas terdapat beberapa jenis pengaruh pertumbuhan lalu lintas. Yang pertama pertumbuhan normal yaitu dipengaruhi bertambahnya jumlah perjalanan. Kedua, diverted traffic yaitu merubah rute perjalanan sehingga tidak melewati simpang. Ketiga, converted traffic yaitu angkutan yang biasanya tidak melewati jalan raya namun sekarang jadi melewati jalan raya. Keempat, generated traffic yaitu pertumbuhan lalu lintas akibat adanya perbaikan atau pembangunan jalan. Lalu lintas ini tidak pernah ada sebelumnya tanpa adanya pembangunan jalan. Di persimpangan pada kasus kemacetan yang di analisa oleh penulis berdasarkan pada variasi pertumbuhan lalu lintas ini. Karena pada lokasi terdapat pengaruh generated traffic dari daerah simpang Pinang Baris dan tol Medan-Binjai jika sudah dibuka. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisa Traffic Light Pada Persimpangan Jalan Tritura (Jalan Bajak) Medan Dengan Menggunakan Metode MKJI & Webster (Studi Kasus : Jl. Tritura/ Jl. Bajak)

44 243 151

Analisa Panjang Antrian Dengan Tundaan Pada Persimpangan Bersignal Sei Sikambing Medan (Studi Kasus : Persimpangan Jl. Gatot Subroto Dengan Jl.Sunggal – Jl.Kapten Muslim )

14 82 89

ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS DI RUAS JALAN GATOT SUBROTO ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS DI RUAS JALAN GATOT SUBROTO KABUPATEN CILACAP.

0 3 16

PENGUMUMAN PEMENANG PEMBANGUNAN TROTOAR JL.GATOT SUBROTO POLEWALI

0 0 1

Analisa Lalu Lintas Terhadap Kebutuhan Pembangunan Jalan Layang pada Persimpangan (Studi Kasus: Jl. Gatot Subroto-Jl. Sunggal-Jl. Kapten Muslim)

0 0 11

Analisa Lalu Lintas Terhadap Kebutuhan Pembangunan Jalan Layang pada Persimpangan (Studi Kasus: Jl. Gatot Subroto-Jl. Sunggal-Jl. Kapten Muslim)

0 0 1

Analisa Lalu Lintas Terhadap Kebutuhan Pembangunan Jalan Layang pada Persimpangan (Studi Kasus: Jl. Gatot Subroto-Jl. Sunggal-Jl. Kapten Muslim)

0 0 5

Analisa Lalu Lintas Terhadap Kebutuhan Pembangunan Jalan Layang pada Persimpangan (Studi Kasus: Jl. Gatot Subroto-Jl. Sunggal-Jl. Kapten Muslim)

0 0 42

Analisa Lalu Lintas Terhadap Kebutuhan Pembangunan Jalan Layang pada Persimpangan (Studi Kasus: Jl. Gatot Subroto-Jl. Sunggal-Jl. Kapten Muslim)

0 0 2

Analisa Lalu Lintas Terhadap Kebutuhan Pembangunan Jalan Layang pada Persimpangan (Studi Kasus: Jl. Gatot Subroto-Jl. Sunggal-Jl. Kapten Muslim)

0 0 16