125
d. Sistem Kebakaran
Sistem pemadam kebakaran terbagi atas tiga, yaitu: 1.
Pencegahan, terdiri atas deteksi asap dan deteksi panas 2.
Penanggulangan
Fire hydrant : melayani area seluas 500-800 m
2
Fire extinguser
: melayani area seluas 200-250 m
2
dengan jarak antara dua unit 20-25 m yang merupakan alat kebakaran
portabel.
Pilar hydrant : diletakan di luar bangunan
Sprinkler
: melayani area seluas 10-25 m
2
spinkler yang bekerja secara otomatis untuk memadamkan api sedini
mungkin. Penyelamatan dengan menggunakan tangga kebakaran. Syarat tangga
kebakaran adalah:
Terbuat dari bahan tahan api
Terdapat penekanan asap
Di lantai dasar langsung ke luar ke alam bebas
Radius penempatan kira-kira 40 m 3.
Sistem Akustik
Pengendali bunyi dalam ruang, diantaranya adalah:
Bahan berpori, Karakteristik akustik dasar semua bahan berpori adalah suatu jaringan selular dengan pori-pori yang
saling berhubungan.
Penyerap PanelSelaput, berfungsi untuk mengimbangi penyerapan frekuensi sedang dan tinggi yang agak
berlebihan oleh penyerap berpori dan isi ruang.
Karpet dan Kain, digunakan karena menyerap bunyi bising di udara yang ada di dalam ruang.
4.4 Analisa dan Penerapan Tema pendekatan perancangan
a. Bekerja sama dengan iklim
Proteksi terhadap bagian luar bangunan dengan penggunaan
shading and over hang dapat melindungi fasad bangunan dari
panas yang berlebihan, double facade berfungsi sama dengan
Universitas Sumatera Utara
126
penggunaan shading dan dapat memperindah fasad bangunan bila didesain dengan baik.
Roof garden
dapat membantu merendahkan temperatur dan menyimbangkan udara dalam ruangan.
Natural Ventilation Design
untuk sirkulasi udara secara alami denga cross ventilation.
Cool Pain for Facade
untuk mengurangi radiasi sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan.
b. Konservasi Energi
Efesiensi terhadap energi cahaya lampu dengan penggunaan
cahaya matahari alami.
Penggunaan lampu hemat energi dapat menyediakan penerangan yang cukup besar dengan penggunaa energi yang sedikit.
Penanaman tumbuh-tumbuhan.
Tempat penyimpanan air hujan yang kemudian dapat dimanfaatkan
dalam bangunan.
Tempat penampungan air hujan untuk dialirkan ke tanaman.
Sensor operated automatic flushing system Dapat mengatur jumlah
air yang keluar dan mencegah terjadinya pemakaian yang berlebihan. dengan adanya sensor, maka air akan berhenti dengan
sendirinya bila tidak digunakan
.
4.5 Kesimpulan
a. Kantor Sewa ini menggunakan pola massa bangunan tunggal dengan
hubungan kegiatan dan pengelompokan kegiatan jelas, mudah dikontrol, orientasi banguan jelas, dan efisiensi pelayanan lebih cepat.
b. Bentuk bangunan kantor adanya perpaduan bentuk bujur sangkar dengan
lingkaran, karena dari kriteria kesesuaian bentuk site, orientasi bangunan, efisiensi ruang dan kesan yang ingin dicapai cukup cocok untuk
bangunan kantor. c.
Kantor ini memakai struktur rigid frame dengan baja karena kantor ini memiliki lantai dibawah 30 lantai.
Universitas Sumatera Utara
127
d. Kantor ini memiliki sistem utilitas yang meliputi elektrikal, plumbing,
pengkondisian udara, dan sistem kebakaran. e.
Kantor ini menerapkan arsitektur hijautropis, seperti:
Proteksi terhadap bagian luar bangunan dengan penggunaan shading and over hang
, double facade.
Roof garden.
Natural Ventilation Design untuk sirkulasi udara secara alami
denga cross ventilation.
Cool Pain for Facade.
Efesiensi terhadap energi cahaya lampu dengan penggunaan cahaya matahari alami.
Penggunaan lampu hemat energi.
Penanaman tumbuh-tumbuhan.
Tempat penyimpanan air hujan yang kemudian dapat dimanfaatkan
dalam bangunan.
Tempat penampungan air hujan untuk dialirkan ke tanaman.
Sensor operated automatic flushing system .
Universitas Sumatera Utara
128
BAB V KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Perancangan Tapak
5.1.1 Zona Ruang Luar
Dalam zona ruang luar, ada faktor-faktor yang menjadi perhatian utama dalam perancangan site, yaitu sirkulasi kendaraan, pedestrian sirkulasi pejalan
kaki, dan sirkulasi loading dock, vegetasi yang dirancang untuk pengarah jalan atau sebagai pembatas, dan lahan parkir untuk mobil dan motor.
Pintu masuk utama gedung kantor melalui jalan raya ke bandara, dimana
jalan ini merupakan jalan utama yang dilalui oleh kendaraan dan aksesnya yang mudah dan terintegrasi dengan kargo bandara.
Gambar 5.1 Zona Site
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016
5.1.2 Sirkulasi Ruang Luar
Jalur sirkulasi yang aman, nyaman dan menerus menjadi prioritas dalam perancangan sirkulasi pedestrian. Pedestrian yang demikian akan mendorong
orang untuk berjalan kaki untuk menuju ke tempat-tempat publik di sekitar site sehingga mengurangi pemakaian kendaraan dan mengurangi polusi.
Universitas Sumatera Utara