Bangunan dengan fungsi sejenis

66 flushing system mencegah terjadinya pemakaian yang berlebihan. dengan adanya sensor, maka air akan berhenti dengan sendirinya bila tidak digunakan. Efisiensi air ke dalam bangunan Dual Flush Water Closet Pemanfaatan air pembuangan untuk closet yang lebih efisien. Rain Water Harvesting Tank Tempat penampungan air hujan untuk dialirkan ke tanaman Efisiensi air ke luar bangunan Rain water Harvesting Tank Tank penyimpanan air untuk penyiraman tanaman Inclusion of Filter to Cooling Tower System Pemanfaatan air hujan untuk cooling tower AC

2.5.5.1 Studi Banding

A. Bangunan dengan fungsi sejenis

ENERGEX HEADQUARTERS Location: Newstead, Victoria, Australia Energex Headquarters adalah bangunan komersial pertama di Newstead Riverpark, berada dari pusat Newstead-Teneriffe, yang merupakan proyek pembaruan kota terbesar di Queensland. Riverpark awalnya dirancang oleh Cox Rayner untuk Brisbane City Council yang direncanakan, termasuk untuk membangun Energex Headquarters. Universitas Sumatera Utara 67 Queensland sebagai penyedia terkemuka sumber LPG dan gas alam listrik, bahwa daerah tersebut adalah tempat pabrik gas bersejarah Brisbane. Bangunan ini bersama-sama dirancang oleh Cox Rayner arsitek dan BVN Donovan untuk memenuhi fungsi Enegex dalam komunitas kerja yang dinamis dan kohesif, seperti kepada orang-orang Brisbane. Bangunan ini terdiri dari 7 lantai, yang masing-masing memiliki luas sebesar 4.180 meter persegi, terbagi oleh atrium dengan jembatan yang menghubungkan interior ke ruang publik di luar. Bentuknya membungkus di sekitar sudut utara Riverpark seperti gesper, ditekankan oleh engsel memproyeksikan bahwa terdiri dari ruang sosial dengan jalan besar pada depan bangunan. Desain bangunan ini menggunakan beberapa orientasi berkembang dari ekspresi arsitektur yang beraneka ragam yang menyamarkan ukuran, difokuskan pada tenunan khas dan berlapis jala yang membuat fasad menghidupkan jalan utama di depan bangunan. The Energex Headqurters sebagai predikat gedung kantor pertama di Queensland yang memiliki 6 bintang-Green Star Desain. Gambar 2.38 Perspektif Bangunan Sumber:ISSU Building Universitas Sumatera Utara 68 Gambar 2.39 Ground Plan Sumber:ISSU Building Gambar 2.40 Tampak dan Potongan Bangunan Sumber:ISSU Building Universitas Sumatera Utara 69 Gambar 2.41 Suasana Eksterior dan Interior Bangunan Sumber:ISSU Building MEWC Ministry of Energy, Water Communication Building Gambar 2.42 Eksterior MEWC Building, Energy Elemen Design Sumber:MEWC Building Universitas Sumatera Utara 70  Lokasi : Malaysia Pengembang : Putrajaya Holding Sdn. Bhd PJH  Kontraktor D B : Putra Perdana Construction Sdn. Bhd  Arsitek : SNO Architects Sdn Bhd  Konsultan EE Design : Danish International Development Agency  Biaya Dasar Bangunan : RM 50 Juta  Masa Konstruksi : Maret 2002 - September 2004  Jumlah Lantai : 6 Luas Lantai Kotor : 38.606 m2  Luas Parkir Mobil : 8.602 m2  Luas Lantai Dikondisikan : 19.237 m2  Luas Kantor Dikondisikan : 17.280 m2  Penghargaan : 1st prize 2006 Asean Energy Efficient Buildings Best Practices Competition new and existing category.  Elemen Desain Pasif : Orientasi Bangunan, Selubung Bangunan, Ventilasi Udara Alami, Desain Layout Interior Elemen Aktif : AC Ventilasi Mekanis, Sistem Pencahayaan Inovatif, Peralatan kantor yang hemat energi, Sistem Manajemen Energi yang Komprehensif. Elemen Desain Pasif : 1. Orientasi Bangunan Gambar 2.43 Orientasi Bangunan MEWC Building Sumber:MEWC Building  Sebagian besar jendela menghadap ke Utara dan Selatan.  Sesedikit mungkin jendela menghadap ke Timur dan Barat. Universitas Sumatera Utara 71 Jadi, mengurangi intensitas sinar matahari langsung yang masuk ke bangunan, meminimalkan perolehan panas dari sinar matahari, dan mengurangi beban pendinginan. Gambar 2.44 Fasad Barat dan Timur Sumber:MEWC Building Gambar 2.45 Fasad Utara dan Selatan Sumber:MEWC Building 2. Selubung Bangunan Gambar 2.46 Atap Ganda MEWC Building Sumber:MEWC Building Universitas Sumatera Utara 72  Atap utama diinsulasi dengan polystyrene foam setebal 100mm. Atap kedua membayangi bangunan dan atap utama.  Dinding blok beton ringan autoclaved setebal 200mm —nilai insulasinya 2,5 kali lebih tinggi daripada dinding bata tradisional dengan ketebalan normal 115mm. Permukaan dinding eksterior dicat dengan warna muda untuk mengurangi tingkat penyerapan panas. 3. Jendela Punch Hole dengan Light Shelves  Kedalamannya bergantung pada posisi hadap jendela pada dinding yang menghadap ke timur —100mm, Utara Selatan— 600mm.  Memiliki efek pembayangan yang lebih baik —mendifusikan lebih banyak sinar matahari ke dalam bangunan.  Memungkinkan cahaya merambat lebih jauh ke dalam bangunan. Gambar 2.47 Jendela Punch Hole dengan Light Shelve Sumber: MEWC Building 4. Elemen pembayang window glazing Gambar 2.48 Elemen Pembayang dan Window Glazing Sumber:MEWC Building • Ketebalan 12mm normal 10mm • Kaca warna hijau muda • Melewatkan lebih banyak cahaya dan lebih sedikit panas Elemen pembayang tipe louvre Universitas Sumatera Utara 73 5. Penggunaan cahaya alami secara optimal Gambar 2.49 Penggunaan Cahaya Alami secara Optimal 6. Ventilasi dan cahaya alami dalam atrium Gambar 2.50 Ventilasi dan Pencahayaan Alami pada Atrium • Ventilasi alami yang dibantu dengan cerobong matahari tidak memerlukan AC • Memasukkan cahaya lebih jauh ke dalam inti bangunan. • Internal landscaping dan cahaya siang hari membantu menciptakan suasana alami. Ventilasi alami dengan ’Thermal Flue atau Chimney Effect’: Gambar 2.51 Ventilasi alami dengan Thermal FlueChimney Effect Thermal Flue Stack Penggunaan light shelf, memungkinkan cahaya alami dapat didifusikan lebih jauh ke dalam bangunan, penurunan pencahayaan buatan, dan penurunan energi Penggunaan cahaya siang hari yang maksimum, mengurangi kebutuhan pencahayaan buatan, tetapi meningkatkan beban pendinginan. Universitas Sumatera Utara 74 Dinding bagian dalam cerobong dicat warna hitam sehingga memaksimalkan penyerapan panas dari sinar matahari langsung. • Udara panas akan naik dan keluar melalui cerobong akibat adanya perbedaan tekanan. • Udara di dalam atrium akan mengalir menuju cerobong untuk menggantikan udara panas yang keluas dan dengan demikian akan menciptakan aliran udara ventilasi alami. Pencahayaan Alami: • Skylight pada atrium memungkinkan cahaya alami pada siang hari untuk masuk lebih jauh ke dalam bangunan.  Kanopi warna putih yang dikendalikan secara otomatis akan membayangi atrium dari sinar matahari langsung pada tengah hari. Gambar 2. 52 Pencahayaan Alami pada MEWC Building Sumber:MEWC Building 7. Landscaping Gambar 2.53 Landscaping pada MEWC Building Untuk mengurangi heat island effect, ditanam vegetasi di sekitar dan di atas bangunan. Pohon-pohon menyerap radiasi panas dari benda-benda di sekitarnya sehingga mengurangi panas dalam bangunan, dan juga meningkatkan suasana yang lebih nyaman dan udara luar yang lebih sejuk. Universitas Sumatera Utara 75 Bangunan dengan tema sejenis BSD Green Office Park Gambar 2.54 Eksterior BSD Office Park  Nama Proyek : BSD Office Park  Pengembang : PT. Bumi Serpong Damai BSD  Lokasi : BSD City, Tangerang  Konsultan Arsitektur : PT. Airmas Asri  Luas Tapak : 8.245 m2  Luas Lantai Dasar : 3.144 m2  Luas Bangunan Total : 13.329 m2  Jumlah Lantai : 5 lantai dan 1 semi basement Green Architecture , sebuah konsep bangunan arsitektur berwawasan lingkungan hijau mengemuka dalam berbagai diskursus pada dua dekade belakangan ini sebagai salah satu solusi untuk mengurangi laju pemanasan global global warming. PT Bumi Serpong Damai BSD, pengembang BSD City, akan membangun kompleks perkantoran hijau green office di kawasan Central Business District CBD BSD City. Kompleks perkantoran tersebut menggabungkan konsep high-tech office dengan lingkungan hijau. BSD City – Business Park berkonsep menciptakan kawasan bisnis representatif yang tidak hanya menyediakan kawasan yang ramah lingkungan, tetapi juga mengarahkan untuk menciptakan bangunan kantor yang berkualitas dengan disediakannya area publik dengan ruang-ruang hijau terbuka serta plaza yang cukup luas di antara bangunan-bangunan kantor tersebut. Salah satu bagian Universitas Sumatera Utara 76 dari BSD City – Business Park adalah BSD Office Park. Bangunan dengan luas sekitar 13.000 m2 dengan peruntukan kantor sewa ini terdiri dari empat lantai tipikal dan satu lantai penthouse. Area pendukung berupa parkir kendaraan kapasitas 170 mobil dan ruang-ruang mekanikal elektrikal terdapat di lantai semi basement sehingga pemaksimalan sirkulasi udara pasif dapat tercapai. Bangunan ini menerapkan konsep green architecture sebagai diferensiasi market rental office. Hal ini menarik karena ada keberanian dari pihak pengembang developer untuk memasarkan sesuatu yang lain sehingga terbentuk pasar tersendiri. Dapat kita pahami bahwa penerapan konsep green architecture di Indoensia terutama dengan fungsi rental office tentu saja akan berpengaruh dalam perhitungan nilai konstruksi yang lebih mahal dengan konsekuensi pada nilai jual bangunan. Bangunan ini mungkin dapat diambil sebagai reference dalam kasus penerapan bagaimana sebuah konsep green atau lebih tepatnya konsep hemat energi yang dapat diterapkan pada sebuah rental office. Gambar 2.55 Interior BSD Green Office Park Sumber: www.greatbuildingsBSDgreen-officepark.com Dilihat dari arah hadap bangunan, tapak bangunan ini sangat baik untuk memaksimalkan pencahayaan alami bangunan dengan meletakkan sisi panjang bangunan di utara-selatan, sedangkan timur merupakan sisi depan bangunan. Gambar 2.56 Pencahayaan Alami Bangunan Sumber: www.greatbuildingsBSDgreen-officepark.com Universitas Sumatera Utara 77 Massa bangunan merupakan dua buah gedungwing yang dihubungkan dengan sebuah innercourt sebagai void yang berfungsi sebagai sumber pencahayaan alami dan penghawaan juga membawa suasana taman di area kerja. Atapnya, roof garden mampu meredam panas dan dimanfaatkan sebagai taman untuk unit penthouse, selain itu roof garden juga konversi lahan hijau yang digunakan sebagai areal office meskipun tidak seluruhnya. Gambar 2.57 Roof Grden Sumber: www.greatbuildingsBSDgreen-officepark.com Orientasi bangunan berdasarkan jalur matahari harian dan analisis angin untuk mendapatkan pencahyaan maksimal dan kenyamanan termal. Gambar 2.58 Pasif Desain Sumber: www.greatbuildingsBSDgreen-officepark.com Universitas Sumatera Utara 78 Gambar 2.59 Gambar Denah, Tampak, Potongan BSD Green Office Park, Sun Shading Sumber: www.greatbuildingsBSDgreen-officepark.com Jenis shading-nya, louvre alumunium tube, vegetasi, dan kaca low E. Pada bagian sisi timur dan barat bangunan digunakan double shading berupa louvre dan kaca yang mampu menahan panas sehingga beban pengkondisian udara tidak terlalu berat. Bangunan ini juga diharapkan dengan cross ventilation dapat beroperasi sampai dengan sepuluh pagi, di area-area tertentu vegetasi juga diharapkan mampu menjadi buffer panas selain sebagai elemen estetika bangunan. Selain elemen arsitektur bangunan, sistem mekanikalelektrikal juga mempunyai nilai penting dalam penghematan energi. Pemilihan jenis dan zoning pengkondisian udara yang tepat pemakaian AC sebesar 60 , sistem otomatisasi dan pemilihan jenis pencahayaan diharapkan mampu mengurangi beban energi listrik bangunan. Gambar 2.60 Peghawaan Udara Sumber: www.greatbuildingsBSDgreen-officepark.com Universitas Sumatera Utara 79 Gambar 2.61 Lighting Sumber: www.greatbuildingsBSDgreen-officepark.com Pengolahan air dengan sistem recycle diharapkan mampu meningkatkan nilai guna air yang biasanya terbuang percuma setelah sekali pakai. Gambar 2.62 Natural Ventilation Sumber: www.greatbuildingsBSDgreen-officepark.com Adanya kolam air menjadi salah satu potensi bahwa aliran udara di luar gedung untuk mendinginkan ruang dalam, yang pada akhirnya akan menurunkan suhu di dalam gedung, karena aliran udara dari luar masuk ke dalam bangunan melalui sistem ventilasi alami. Kawasan BSD Office Park BSD City didesain menyerupai perkantoran di kawasan Orchard Road Singapura yang terkenal nyaman, dengan gedung tigngi tanpa pagar dan pedestrian yang lebar. Semua lantai dasar di gedung-gedung yang akan dibangun di BSD Office Park BSD City dijadikan area ritel. Di sana akan dibangun kafe, restoran, toko, dan bank, bahkan show room mobil. Universitas Sumatera Utara 80 Green-Roofed Staircase Office SOZAWE Groningen di Belanda Arsitek NL merancang sebuah kompleks beratap hijau yang indah untuk kantor Departemen Kesejahteraan dan Badan Kerja Kota Groningen di Belanda. Menampilkan banyak pencahayaan dan penghawaan alami di siang hari, ruang publik terbuka yang besar, dan atap hijau bertingkat yang menarik, kantor SoZaWe baru akan member inspirasi bagi karyawan yang bekerja di sana. Gambar 2.63 Site Plan Sumber: www.greatbuildingsgreen-roofedstaircaseoffice .com Kantor ini terdiri dari sembilan lantai bertingkat dan fitur tiga atrium besar untuk berjalan kaki di kolom vertikal bangunan, di siang hari pencahayaan dan penghawaan alami untuk ruang kantor yang lebih mencukupi. Setiap lantai memiliki akses ke atap hijau dan taman ruang yang lengkap dengan pohon dan view pemandangan kota. Restoran dan kedai kopi membuat kantor ini lebih dari sekedar tempat untuk melakukan pekerjaan, menciptakan tempat berkumpul untuk para komunitas- komunitas. SoZaWe ini terletak tepat di seberang jalan dari stasiun kereta api Kempkensberg dan naik sepeda 10 menit dari pusat kota Groningen, yang membuat fasilitas tersebut sangat mudah. Arsitek NL merawat untuk menciptakan sebuah bangunan yang sangat efisien energi dan digunakan ventilasi alami dan orientasi bangunan untuk mengurangi pemanasan dan biaya. Kualitas udara dalam ruangan dan kesehatan bagi karyawan dan pengunjung juga sangat penting dalam desain. Gedung kantor bahkan akan member daya hijau 100 untuk mencapai netralitas CO2. Universitas Sumatera Utara 81 Gambar 2.64 Eksterior Bangunan Sumber: www.greatbuildingsgreen-roofedstaircaseoffice .com Gambar 2.65 Interior Bangunan Sumber: www.greatbuildingsgreen-roofedstaircaseoffice .com Gedung perkantoran yang akan dibangun di Belanda ini mempunyai konsep yang hampir sama dengan Gedung ACROS Fukuoka di Osaka dimana disain di setiap lantai terdapat semua taman untuk mengurangi panas dan polusi serta juga terlihat lebih cantik tentunya. Di masing-masing lantainya terdapat sebuah taman besar serta disain ruangnya sendiri juga menjamin bahwa sinar matahari dapat masuk lebih banyak sehingga dapat mengurangi pemakaian lampu. Universitas Sumatera Utara 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep aerotropolis diungkapan pertama kali oleh John Kasarda. Menurut John Kasarda, “aerotropolis adalah tata kota yang terintegrasi pada bandar udar a”. Bandara sebagai sebuah kota baru yang memiliki fungsi beragam untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat. Jadi, bandara akan menjadi pusat kegiatan yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung pada kawasan sekitar bandara. Fasilitas pendukung itu dapat berupa perkantoran, hotel, perumahan, rumah sakit, gudang logistik, pusat perbelanjaan, pusat industri, pusat pendidikan, arena permainan, dan sebagainya. Konsep aerotropolis ini mulai diterapkan pada negara maju maupun negara berkembang, salah satu negara berkembang yaitu Indonesia, pada Provinsi Sumatera Utara memiliki Bandara Internasional Kualanamu, yang kawasannya sudah direncanakan menjadi kawasan aerotropolis. Pengembangan bandara Kualanamu menjadi kawasan aerotropolis sejalan dengan program pengembangan wilayah Sumatera Utara sebagai salah satu jalur ekonomi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Lokasi bandara ini terletak 39 km dari Ibukota Medan, tepatnya pada lahan bekas perkebunan milik PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa di Kecamatan Beringin, Deli Serdang, Sumatera Utara. Bandara Kualanamu memiliki 2 lini terminal kargo yang sudah dioperasikan. Lini 2 terminal kargo yang terletak di depan lini 1 terminal kargo dibuat memenuhi standar terminal kargo bandara internasional. Terbentuknya lini 2 ini, karena adanya peningkatan kegiatan pengiriman barang dari satu tempat ke tempat yang lain, sehingga bisnis jasa pengiriman barang melalui angkutan udara kargo memiliki prospek usaha yang sangat strategis dan menguntungkan. Jumlah peningkatan akan pengiriman atau pengangkutan barang melalui angkutan udara naik 0,80 persen sekitar 22,1 juta ton dari tahun sebelumnya . 1 1 ���. � � � −��� � . .� Universitas Sumatera Utara