Elektrikal Plumbing Pengkondisian Udara Sistem Kebakaran

122 4. Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman 30 meter di bawah permukaan tanah, maka pondasi yang dipakai ialah tiang baja atau tiang yang dicor ditempat. 5. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya, harus memperhatikan kondisi beban, sifat dinamis bangunan, dan kegunaan bangunan.  Batasan-batasan dari sekelilingnya Ditinjau dari segi pelaksanaannya, khususnya bila ada di dalam kota, ada beberapa keadaan dimana diusahakan dengan cara apapun untuk memasukkan kondisi lingkungan ke dalam pertimbangan perancangan. b. Badan dan Atap Bangunan Upper Structure  Struktur Badan Pemilihan struktur badan berdasarkan pertimbangan dapat memenuhi fungsi bangunan serta ekonomis, tahan gempa, dan mudah dalam pelaksanaannya.  Rangka Atap Struktur atap merupakan struktur atap yang menggunakan truss atau rangka kaku yang ringan, efisien, dan dapat mengekspresikan bentuk bangunan dengan bebas.

4.3.3 Utilitas

a. Elektrikal

 Sumber arus dari PLN dan dari generator sebagai energi cadangan. Jika arus dari PLN padam, sebelum generator bekerja, digunakan satu daya bebas bangunan Uninterupted Power Supply UPS.  Penempatan generator di basement.  Penempatan shaft elektrikal pada core. Universitas Sumatera Utara 123 Gambar 4.3 Diagram Skematik Elektrikal

b. Plumbing

1. Air limbah padat Sebelum dibuang ke saluran pembuangan kota, air kotor harus melewati proses treatment terlebih dahulu. Gambar 4.4 Diagram Skematik Air Limbah Padat 2. Air bersih Sumber air bersih berasal dari PDAM, bila mengalami kerusakan, maka sumur bor akan digunakan sebagai sumber air cadangan. PLN Gardu Meteran Main Panel Generator Panel Lighting Panel Power UPS Panel Panel Distribusi Distribusi Panel Pompa Panel AC Panel Fire Alarm a Pompa Mesin AC Distribusi Universitas Sumatera Utara 124 Gambar 4.5 Diagram Skematik Air Bersih 3. Air limbah cair Sebelum dibuang ke saluran pembuangan kota, air buangan harus terlebih dahulu melalui treatment. Gambar 4.6 Diagram Skematik Air Limbah Cair

c. Pengkondisian Udara

1. Kenyamanan thermal secara alami dapat diperoleh dengan cara :  Penggunaan sun screen dan shading  Penggunaan sistem kaca ganda 2. Kenyamanan thermal secara buatan dapat diperoleh dengan cara :  Penghawaan sistem AC Central  Penghawaan sistem AC Packege split Gambar 4.7 Diagram Skematik Penghawaan Ruangan dengan AC Central Universitas Sumatera Utara 125

d. Sistem Kebakaran

Sistem pemadam kebakaran terbagi atas tiga, yaitu: 1. Pencegahan, terdiri atas deteksi asap dan deteksi panas 2. Penanggulangan  Fire hydrant : melayani area seluas 500-800 m 2  Fire extinguser : melayani area seluas 200-250 m 2 dengan jarak antara dua unit 20-25 m yang merupakan alat kebakaran portabel.  Pilar hydrant : diletakan di luar bangunan  Sprinkler : melayani area seluas 10-25 m 2 spinkler yang bekerja secara otomatis untuk memadamkan api sedini mungkin. Penyelamatan dengan menggunakan tangga kebakaran. Syarat tangga kebakaran adalah:  Terbuat dari bahan tahan api  Terdapat penekanan asap  Di lantai dasar langsung ke luar ke alam bebas  Radius penempatan kira-kira 40 m 3. Sistem Akustik  Pengendali bunyi dalam ruang, diantaranya adalah:  Bahan berpori, Karakteristik akustik dasar semua bahan berpori adalah suatu jaringan selular dengan pori-pori yang saling berhubungan.  Penyerap PanelSelaput, berfungsi untuk mengimbangi penyerapan frekuensi sedang dan tinggi yang agak berlebihan oleh penyerap berpori dan isi ruang.  Karpet dan Kain, digunakan karena menyerap bunyi bising di udara yang ada di dalam ruang.

4.4 Analisa dan Penerapan Tema pendekatan perancangan