Kriteria Tema Arsitektur Hijau

58 tetapi juga pada penerapannya dalam rangka efisiensi penggunaan energi dan meminimalisir kerusakan lingkungan. Dalam hal ini, perancangan arsitektur sedikit banyak telah berubah, sikap masyarakat yang makin peduli terhadap lingkungan hidup, dan ketersediaan produk ramah lingkungan yang makin mudah diperoleh di pasar. Secara umum dapat disampaikan bahwa menuju bangunan yang ramah lingkungan adalah mengukur dampak pada lingkungan luar bangunan dan membantu memperbaiki lingkungan dalam bangunan. Biasanya beberapa aspek yang diperiksa adalah antara lain rancangan arsitektur bangunan, metodologi membangun, material bangunan, efisiensi penggunaan energi, efisiensi penggunaan air dan life cycle ecological living.

2.5.2 Kriteria Tema Arsitektur Hijau

Terdapatnya beberapa pendekatan desain yang dilakukan oleh berbagai kelompok arsitek dan konsultan dalam memasyarakatkan Arsitektur Hijau berdengan aplikasi yang berbeda-beda sesuai lingkungan dan keahlian masing- masing. Beberapa contoh diantaranya adalah sebagai berikut : a. Robert dan Brenda Vale Terdapat 6 prinsip arsitektur hijau yang diajukan oleh Brenda dan Robert Vale yang dapat dijadikan sebagai acuan, yaitu : 1. Konservasi energi •Bangunan seharusnya meminimalkan penggunaan kebutuhan akan energi. •Perlindungan sumber daya alam. •Pendayagunaan alam sebagai sumber energi bagi keperluan studi dan rekreasi. •Memanfaatkan limbah sebaik-baiknya seperti dengan manjadikan limbah sebagai sumber energi biogas atau pupuk. •Penentuan lokasi yang paling tepat guna dengan cara pemilihan sumber daya alam yang sesuai dengan kebutuhan dari fungsi bangunan atau proyek. 2. Bekerja sama dengan iklim •Bangunan bekerja sama dengan iklim dan sumber energi alam. Universitas Sumatera Utara 59 •Memanfaatkan energi yang tersedia di alam seperti matahari, angin, hujan, dan air. •Pencahayaan alami pada siang hari. •Penghawaan alami. 3. Meminimalisasi sumber- sumber daya baru •Penggunaan material daur ulang. •Penggunaan material yang dapat diperbaharui. •Merancang bangunan dari sisa bangunan yang sebelumnya. •Penggunaan material yang ramah lingkungan. 4.Menghargai pemakai •Green Architecture menyadari bahwa pengguna atau pemakai dari bangunan harus diperhatikan kebutuhannya. Untuk itu dilakukan pendekatan yang memperhatikan kenyamanan penggunanya namun selaras dengan prinsip Green Architecture yang lainnya. 5. Menghargai site •Seminimal mungkin merubah tapak. Misalnya dengan mempertahankan kontur tanah. Tidak mengambil jalan pintas dengan cara cut dan fill site dalam pembangunan di tapak. Memberi pori- pori bagi tanah agar tetap memiliki aliran udara. 1. Holistik •Seluruh prinsip-prinsip Green Architecture digabungkan dalam suatu pendekatan holistik pada lingkungan yang dibangun.

b. Heinz Frick