Tujuan Imitasi pada Simulasi

untuk menghasilkan output sebagai gambaran dari hasil operasi dan keadaan pada sistem yang disimulasi.

3.11. Prinsip Dasar Simulasi

12 12 Ibid. Hal : 8. Pada sistem nyata dalam dunia nyata, setiap komponen sistem hadir dengan bentuk hubungan dan interaksi antar komponen yang tidak berubah-ubah dalam aktivitas sistem yang berlangsung berkesinambungan dari waktu ke waktu. Berdasarkan hubungan dan interaksi yang beraturan serta fungsi komponen yang tidak berubah-ubah dalam aktivitas sistem yang sama, kehadiran suatu komponen dalam aktivitas sistem adalah khas dengan karakteristik tertentu. Sebagai contoh, fungsi mobil bus pada suatu sistem transportasi adalah khas sebagai sarana pengangkutan penumpang dari satu kota ke kota lainnya. Dengan bentuk kehadiran dan fungsi komponen yang tidak berubah-ubah dalam aktivitas yang serupa, imitasi komponen atas suatu fungsi tertentu layak dilakukan pada pengoperasian sistem tiruan tanpa perubahan ataupun penyimpangan. Sebagai contoh, imitasi suatu sistem sebagai satu komponen dalam sistem produksi dapat dihadirkan dengan fungsi yang tidak berubah-ubah sebagai sarana produksi dengan batas kapasitas tertentu. Mesin dimaksud adalah tetap sebagai komponen sarana produksi dengan kapasitas efektif yang diprediksi pada pengoperasian sistem. Kapasitas mesin atas fungsi yang sama dapat berubah, tetapi fungsi mesin adalah tetap dan tidak berubah sebagai sarana produksi. Kehadiran komponen-komponen sistem dengan fungsi yang berubah-ubah merupakan dasar dari simulasi sistem dengan pengoperasian sistem tiruan. Pengoperasian sistem tiruan dapat berlangsung melalui imitasi fungsi komponen nyata dalam bentuk nilai dan persamaan pada proses pengolahan data input tiruan sesuai dengan bentuk hubungan input-output dalam operasi nyata. Perumusan proses dan fungsi yang tidak berubah-ubah dalam aktivitas sistem merupakan dasar penyusunan model simbolik dan prosedur pengoperasian sistem tiruan. Penggunaan model-model simbolik untuk berbagai proses ataupun fungsi pada pengoperasian sistem tiruan dalam simulasi berlaku valid selama bentuk sistem dan susunan komponen serta bentuk dari hubungan dan interaksi dalam aktivitas sistem tidak mengalami perubahan.

3.12. Langkah-langkah Simulasi

13 1. Formulasi Masalah Adapun langkah-langkah dalam melakukan simulasi adalah sebagai berikut: Pendefinisian masalah yang akan dipelajari meliputi pernyataan pemecahan masalah. 2. Membangun Model Abstraksi dari sistem ke dalam hubungan matematis yang logis sesuai dengan formulasi masalah. 13 Pritsker, A. Alan B. 1986. Introduction to Simulation and Slam II. West Lafayette : Indiana. Hal 10-11.