Adapun tiga bentuk struktur organisasi secara umum adalah sebagai berikut:
1. Struktur organisasi lini yaitu suatu bentuk struktur organisasi dimana kekuasaan dan tanggung jawab diturunkan secara garis dari tingkat pimpinan
atas kepada tingkat bawahannya. 2. Struktur organisasi fungsional yaitu suatu bentuk struktur organisasi dimana
sebagian besar pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas sebab setiap atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahan sepanjang ada
hubungan dengan fungsi atasan tersebut sehingga terdapat pembagian spesialisasi tugas yang jelas terhadap karyawan.
3. Struktur organisasi staf yaitu suatu bentuk struktur organisasi dimana terdapat satu atau lebih tenaga staf yang berperan sebagai ahli dalam bidang tertentu
yang tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidangnya kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Batanghari Tebing Pratama adalah struktur organisasi
campuran lini, fungsional, dan staf. Hubungan lini ditunjukkan dengan adanya pendelegasian tugas dari atasan kepada bawahan yang dapat dilihat dari
pelimpahan wewenang dari dewan direksikomisaris kepada kepala pabrik. Hubungan staf ditunjukkan dengan adanya kelompok ahli yang bertugas
untuk memberi saran atau nasihat kepada dewan direksikomisaris dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan tetapi tidak berhak untuk memberikan
perintah yang dapat dilihat dengan adanya wakil manajemen dan tim wakil
manajemen yang memberikan saran pengembangan mutu terhadap dewan direksikomisaris.
Hubungan fungsional ditunjukkan dengan adanya pembagian departemen berdasarkan fungsinya yaitu : departemen pembelian, departemen produksi,
departemen penerimaangudang bokar, departemen gudang spare partpacking, departemen laboratorium, departemen ekspor, departemen personalia, departemen
mekanik maintenance, departemen marketing, departemen operasi, departemen keuangan, dan departemen audit internal. Adapun struktur organisasi PT.
Batanghari Tebing Pratama dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Dewan Direksi
Komisaris Wakil
Manajemen
Kabag. Penerimaan
Gudang Bokar
Tim Wakil Manajemen
Kepala Pabrik
Kabag. Pembelian
Kabag. Produksi
Kabag. Gudang
Spare Part Packing
Kabag. Laboratorium
Kabag. Ekspor
Kabag. Personalia
Kabag. Mekanik
Maintenance
Kabag. Marketing
Kabag. Departemen
Operasi Kabag.
Keuangan Tim Audit
Internal
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Perusahaan
2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Secara rinci, uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada PT. Batanghari Tebing Pratama adalah sebagai berikut:
1. Dewan DireksiKomisaris a. Sebagai penanggung jawab tertinggi terhadap mutu produk.
b. Mengangkat Wakil Manajemen dan Asisten Wakil Manajemen. c. Menetapkan struktur organisasi dan tanggung jawab manajemen dalam
sistem. d. Menetapkan kebijakan dan sasaran mutu.
e. Meninjau sistem manajemen mutu secara berkala. f. Mengembangkan perusahaan termasuk pengadaan pelatihan dan
pemeliharaan catatan-catatan perusahaan. g. Melaksanakan pemasaran produk perusahaan.
2. Wakil Manajemen a. Menyiapkan, memelihara, dan melaksanakan pedoman mutu beserta
prosedur-prosedur pendukung. b. Mengkoordinir tindak lanjut hasil rapat tindakan manajemen secara
sistematis. c. Memonitor tindakan koreksi terhadap ketidaksesuaian dalam sistem.
d. Melaksanakan asesmen penilaian atas pengendalian semua produk yang tidak sesuai dan keluhan pelanggan.
3. Tim Wakil Manajemen a. Membantu pelaksanaan tanggung jawab Wakil Manajemen.
b. Menyiapkan Rapat Wakil Manajemen. 4. Kepala Pabrik
a. Bertanggung jawab kepada dewan direksikomisaris. b. Melakukan pengawasan seluruh kegiatan di pabrik baik pada aspek
operasional maupun pada aspek yang berkaitan dengan sistem mutu. c. Melaksanakan penyediaan, pemeliharaan, dan pemeriksaan seluruh
peralatan dan mesin produksi. d. Merencanakan peningkatan volume produksi dan mutu produk yang
dihasilkan. e. Melaksanakan pengendalian terhadap produk yang ditemukan
ketidaksesuaian. 5. Kabag. Pembelian
a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik. b. Melaksanakan pembelian bokar dan kalkulasi harga standar pembelian.
c. Membuat pesanan dan membeli bahan penolong dan komponen lainnya. d. Membuat instruksi kerja pembelian.
e. Membuat syarat mutu bokar dan bahan penolong. f. Melakukan persiapan dan pengendalian subkontraktor.
6. Kabag. Produksi a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik.
b. Melakukan perencanaan produksi, pengendalian proses dan peralatan, sampling, inspeksi dan identifikasi selama proses produksi dan pada
produk akhir.
c. Sebagai penanggung jawab atas seluruh hasil produksi yang dihasilkan. d. Membuat dokumen produksi dan instruksi kerja.
7. Kabag. PenerimaanGudang Bokar a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik.
b. Melaksanakan penerimaan, penyimpanan, dan penyiapan prasarana gudang bokar.
c. Melaksanakan sampling, inspeksi dan identifikasi sesuai dengan klasifikasi. d. Menyiapkan bokar sesuai mutu dan permintaan produksi.
e. Mengecek jumlah persediaan bokar secara berkala. 8. Kabag. Gudang Spare PartPacking
a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik. b. Melaksanakan penerimaan, penyimpanan, dan penyiapan prasarana
gudang spare partpacking. c. Melaksanakan pemeriksaan dan identifikasi sesuai dengan jenis dan mutu.
d. Mendistribusikan kepada bagian-bagian yang memerlukan. e. Mengecek jumlah persediaan spare part secara berkala.
f. Menyiapkan rencana pesanan bahan penolong dan komponen lainnya yang akan diajukan kepada kepala bagian pembelian.
g. Melaksanakan proses penanganan, pengemasan, dan perawatan. h. Membuat catatan pengemasan dan pengiriman penyerahan.
9. Kabag. Laboratorium a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik.
b. Melaksanakan kalibrasi dan setting peralatan untuk inspeksi pengukuran dan pengujian yang ada pada laboratorium.
c. Melaksanakan pengujian pada bokar, barang dalam proses, dan produk siap jualekspor.
d. Mengidentifikasi peralatan laboratorium dan sampel. e. Melakukan penerapan statistik hasil uji.
10. Kabag. Ekspor a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik.
b. Membuat administrasi dan dokumen ekspor. c. Melaksanakan transport ke pelabuhan.
d. Menjamin keselamatan barang selama penanganan di pelabuhan dan selama transport.
11. Kabag. Personalia a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik.
b. Melaksanakan penerimaan karyawan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
c. Membuat perencanaan pelatihan tenaga kerja. d. Melaksanakan pemeliharaan catatan pelatihan tenaga kerja.
e. Melaksanakan pemeliharaan data-data karyawan selama karyawan masih bekerja.
f. Melaksanakan pembinaan terhadap karyawan terutama mengenai peraturan dan tata tertib di perusahaan.
g. Menangani kasus-kasus yang timbul pada karyawan.
h. Menjamin ketersediaan sumber daya manusia yang terlatih. 12. Kabag. Mekanik Maintenance
a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik. b. Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan terhadap mesin-mesin dan
peralatan produksi. c. Menetapkan jadwal pemeriksaan mesin-mesin dan peralatan produksi.
d. Melaksanakan pemeliharaan dokumentasi operasional, inspeksi, dan identifikasi mesin-mesin dan peralatan produksi.
e. Memastikan penggunaan mesin-mesin dan peralatan produksi dalam kondisi layak pakai.
f. Menginventarisasikan seluruh peralatan dan permesinan. 13. Kabag. Marketing
a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik. b. Memasarkan dan melakukan negosiasi dengan calon pelanggan.
c. Melaksanakan pemenuhan seluruh persyaratan kontrak. d. Menanggapi dan menyelesaikan tuntutan dan keluhan pelanggan.
14. Kabag. Departemen Operasi a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik.
b. Melaksanakan aspek operasional perusahaan. c. Melaksanakan persyaratan atas kontrak yang telah dibuat.
d. Merencanakan pengadaan kebutuhan yang berkaitan dengan operasional perusahaan.
15. Kabag. Keuangan a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik.
b. Merencanakan penggunaan dana perusahaan. c. Melakukan pengawasan atas dana keuangan perusahaan.
d. Membuat laporan keuangan secara periodik. e. Mengelola sumber-sumber dana keuangan perusahaan.
f. Menyalurkan dana ke seluruh unit kerja yang ada dalam perusahaan. 16. Tim Audit Internal
a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik. b. Merencanakan jadwal audit internal.
c. Melakukan verifikasi kegiatan pengendalian mutu pada bagian-bagian terkait untuk menentukan keefektifan sistem mutunya.
d. Membuat laporan atas penyimpangan yang ditemukan.
2.3.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.3.3.1.Tenaga Kerja
Adapun perincian jumlah tenaga kerja di PT. Batanghari Tebing Pratama dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Perincian Jumlah Tenaga Kerja di PT. Batanghari Tebing Pratama
No. Jabatan
Jumlah
1 Dewan DireksiKomisaris
1 2
Wakil Manajemen 1
Tabel 2.1. Perincian Jumlah Tenaga Kerja di PT. Batanghari Tebing Pratama Lanjutan
No. Jabatan
Jumlah
3 Tim Wakil Manajemen
4 4
Kepala Pabrik 1
5 Kabag. Pembelian
1 6
Kabag. Produksi 1
7 Kabag. PenerimaanGudang Bokar
1 8
Kabag. Gudang Spare PartPacking 1
9 Kabag. Laboratorium
1 10
Kabag. Ekspor 1
11 Kabag. Personalia
1 12
Kabag. Mekanik Maintenance 1
13 Kabag. Marketing
1 14
Kabag. Departemen Operasi 1
15 Kabag. Keuangan
1 16
Tim Audit Internal 5
17 Staf
16 18
BuruhKaryawan Produksi 241
Total 280
2.3.3.2.Jam Kerja
Pengaturan jam kerja pada PT. Batanghari Tebing Pratama berdasarkan syarat kerja umum yaitu setiap pekerja mempunyai 7-8 jam kerja per hari dan
bekerja 6 hari dalam seminggu senin sampai sabtu. Apabila waktu kerja lebih dari 8 jam per hari maka jam kerja berikutnya terhitung sebagai lembur.
Adapun pembagian jam kerja pada PT. Batanghari Tebing Pratama dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Pembagian Jam Kerja pada PT. Batanghari Tebing Pratama No.
Hari Jam Kerja Aktif
Istirahat Jam Kerja Aktif
1 Senin
08:00 - 12:00 12:00 - 13:00
13:00 - 16:00 2
Selasa 08:00 - 12:00
12:00 - 13:00 13:00 - 16:00
3 Rabu
08:00 - 12:00 12:00 - 13:00
13:00 - 16:00 4
Kamis 08:00 - 12:00
12:00 - 13:00 13:00 - 16:00
5 Jumat
08:00 - 12:00 12:00 - 13:00
13:00 - 16:00 6
Sabtu 08:00 - 12:00
12:00 - 13:00 13:00 - 16:00
2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahan karyawan di PT. Batanghari Tebing Pratama dapat dibedakan atas:
1. Gaji bulanan diberikan kepada dewan direksikomisaris, wakil manajemen, tim wakil manajemen, kepala pabrik, para Kabag, tim audit internal, dan staf
yang besarnya tetap setiap bulan sesuai dengan jabatannya masing-masing. 2. Upah harian diberikan kepada buruhkaryawan produksi per hari kerja.
Selain gaji atau upah pokok, perusahaan juga memberikan upah lembur kepada karyawan yang bekerja di atas waktu kerja normal. Cara perhitungan upah
lembur adalah sebagai berikut:
1. Untuk hari biasa. a. Perhitungan upah lembur untuk satu jam pertama adalah 1½ satu
setengah x upah per jam. b. Perhitungan upah lembur untuk dua jam berikutnya adalah 2 dua x upah
per jam. c. Perhitungan upah lembur per jam berikutnya adalah
1 160
2. Untuk hari besar atau hari libur x upah per bulan.
Perhitungan upah lembur untuk karyawan yang bekerja pada hari besar atau hari libur minggu adalah 2 dua x upah per hari kerja biasa.
Selain gajiupah pokok dan upah lembur di atas, perusahaan juga memberikan beberapa fasilitas kepada karyawannya, antara lain:
1. Tunjangan Hari Raya THR Besarnya Tunjangan Hari Raya THR ini adalah tambahan satu bulan gaji
untuk karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari satu tahun. 2. Cuti Tahunan.
Perusahaan memberikan cuti sebanyak 12 dua belas hari kerja per tahun kepada para karyawannya. Sisa cuti yang belum diambil pada tahun tertentu
akan ditambahkan ke tahun berikutnya dengan batas maksimal 18 delapan belas hari kerja per tahun. Permohonan cuti tenaga kerja diatur dengan
peraturan perusahaan, yang hanya mengijinkan 10 orang dari tenaga kerja cuti pada saat bersamaan. Pengaturan ini dimaksudkan agar kegiatan perusahaan
dapat terus berjalan dengan stabil.
2.4. Proses Produksi
Proses produksi crumb rubber dilakukan melalui beberapa tahapan proses
dengan menggunakan mesin-mesin dan peralatan khusus, dimana terdapat standar mutu berdasarkan Standard Indonesian Rubber SIR yang harus dipenuhi dalam
proses pembuatan bahan baku menjadi produk jadi.
2.4.1. Standar Kualitas
Produk crumb rubber yang dihasilkan oleh PT.Batanghari Tebing Pratama dikualifikasi berdasarkan standar kualitas yang telah ditetapkan oleh pemerintah
Indonesia, yaitu Standard Indonesian Rubber SIR dengan mengunakan metode uji ISO R 247, ISO R 248, ISO R 249, dan ISO 1656 terhadap kandungan
kotoran, kadar abu, kadar zat menguap, rentang Po Initial Wallace Plasticity, PRI Plasticity Rentention Index, serta kadar nitrogen yang terdapat pada produk
yang dihasilkan. Berdasakan standar kualitas ini, produk yang dihasilkan oleh PT.Batanghari Tebing Pratama dibagi menjadi 2 jenis, yaitu SIR 10 dan SIR 20.
Adapun standar kualitas produk SIR 10 dan SIR 20 yang dihasilkan oleh PT.Batanghari Tebing Pratama dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Standar Kualitas Produk SIR 10 dan SIR 20 Spesifikasi
SIR 10 SIR 20
Kadar kotoran berat maks 0,1
0,2 Kadar abu berat maks
0,75 1
Kadar zat menguap berat maks 0,8
0,08 Initial Wallace PlasticityPo batas min
30 30
Tabel 2.3. Standar Kualitas Produk SIR 10 dan SIR 20 Lanjutan Spesifikasi
SIR 10 SIR 20
Plasticity Rentention IndexPRI batas min 70
60 Kadar Nitrogen berat maks
0,6 0,6
Sumber : Laboratorium PT. Batanghari Tebing Pratama
Keterangan lebih lanjut mengenai spesifikasi dalam Tabel 2.3. di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kadar kotoran Yang dimaksud kadar kotoran adalah kadar keikutsertaan bahan-bahan lainnya
yang tidak diinginkan pada produk akhir karet. Dalam hal ini, yang termasuk kotoran dalam produk crumb rubber adalah berupa bahan-bahan logam dan
metal yang dapat secara tidak sengaja terikut ke dalam produk jadi. 2. Kadar abu
Yang dimaksud kadar abu adalah kandungan abu yang terikut ke dalam produk crumb rubber yang dihasilkan.
3. Kadar zat menguap Yang dimaksud kadar zat menguap adalah jumlah kandungan zat yang dapat
menguap pada produk jadi. Kadar kandungan zat menguap dalam suatu produk jadi harus seminimal mungkin untuk menjaga kualitas, elastisitas, dan berat
dari karet itu sendiri. 4. Initial Wallace Plasticity
Yang dimaksud Initial Wallace Plasticity adalah bilangan plastis Wallace pada produk crumb rubber yang dihasilkan. Produk karet yang memiliki mutu yang