Validitas dan Sensitivitas Model

dikembangkan sesuai dengan teori. Uji validitas konstruksi ini sifatnya abstrak, tetapi konstruksi model yang benar secara ilmiah berdasarkan teori yang ada akan terlihat dari konsistensi model yang dibangun. Validitas kestabilan merupakan fungsi dari waktu. Model yang stabil akan memberikan output yang memiliki pola yang hampir sama antara model agregat dengan model yang lebih kecil disagregasi. Validitas kinerja atau output model bertujuan untuk memperoleh keyakinan sejauh mana kinerja model sesuai compatible dengan kinerja sistem nyata, sehingga memenuhi syarat sebagai model ilmiah yang taat fakta. Caranya adalah memvalidasi kinerja model dengan data empiris, untuk melihat sejauh mana perilaku output model sesuai dengan perilaku data empiris. Hal ini dapat dilakukan dengan cara: 1. Membandingkan pola output model dengan data empiris. 2. Melakukan pengujian secara statistik untuk melihat penyimpangan antara output simulasi dengan data empiris dengan beberapa cara, antara lain : AVE Absolute Variation Error, AME Absolute Mean Error, dan uji kecocokan dengan Kalman Filter. Adapun penjelasan untuk tiga metode pengujian yang akan digunakan untuk menguji kinerja atau output model yaitu: a. Uji penyimpangan rata-rata Absolute Mean Error AME Uji penyimpangan rata-rata bertujuan untuk melihat penyimpangan rata-rata simulasi terhadap rata-rata aktual. Nilai AME ditentukan dengan persamaan: AME = i S − - − i A − i A Dimana: i S − = S i N − i A = A i b. Uji penyimpangan variasi Absolute Variation Error AVE N Uji penyimpangan variasi bertujuan untuk melihat penyimpangan variasi simulasi terhadap variasi aktual. Nilai AVE ditentukan dengan persamaan: AVE = S S - S A S Dimana: S A S = S i i S − - 2 N S A = A i − i A - 2 c. Uji Kecocokan Kalman Filter KF N Uji kecocokan Kalman Filter KF bertujuan untuk melihat kecocokan fitting antara nilai simulasi dengan nilai aktual. Nilai KF ditentukan dengan persamaan: KF = V S V S + V A Dimana: V S = S i i S − - 2 N-1 V A = A i − i A - 2 Keterangan: N-1 i S − : Rata-rata nilai simulasi − i A : Rata-rata nilai aktual S i : A Nilai simulasi i : S Nilai aktual S : Standar deviasi nilai simulasi S A V : Standar deviasi nilai aktual S : V Varians nilai simulasi A : KF : Kalman Filter Varians nilai aktual Adapun batas kritis untuk setiap metode pengujian kinerja model dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Batas Kritis untuk Setiap Metode Pengujian Kinerja Model No. Metode Validasi Batas Kritis 1 Uji penyimpangan rata-rata AME 5 2 Uji penyimpangan variasi AVE 5 3 Uji kecocokan Kalman Filter KF 47,5 - 52,5 Untuk mengetahui kekuatan robustness model dalam dimensi waktu dilakukan uji sensitivitas. Uji ini dilakukan untuk mengetahui respon model terhadap stimulus. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui alternatif tindakan baik untuk menjelaskan sensitivitas parameter, variabel, dan hubungan antar variabel dalam model. Hasil uji sensitivitas dalam bentuk perubahan perilaku atau kinerja model, digunakan untuk menganalisis efek intervensi terhadap model. Uji sensitivitas model dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: 1. Intervensi fungsional, yakni dengan memberikan fungsi-fungsi khusus terhadap model dengan menggunakan fasilitas, antara lain : step, random, pulse, ramp dan forecast, trend, if, sinus, dan setengah sinus. 2. Intervensi struktural, yakni dengan mempengaruhi hubungan antar unsur atau struktur model dengan cara mengubah struktur modelnya. Sensitivitas model mengungkapkan hasil-hasil intervensi terhadap unsur dan struktur sistem. Di samping itu, analisis sensitivitas model juga berfungsi dalam menemukan alternatif tindakan atau kebijakan, baik untuk mengakselerasi kemungkinan pencapaian hasil positif maupun untuk mengantisipasi kemungkinan dampak negatif. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Batanghari Tebing Pratama yang berlokasi di Jalan Prof. HM. Yamin, SH, Kelurahan Tambangan, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan.

4.2. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah sistem penentuan jumlah persediaan bahan baku dan jumlah produksi pada perusahaan serta berbagai faktor yang mempengaruhi sistem tersebut.

4.3. Variabel Penelitian

Penentuan variabel penelitian didasarkan atas studi pendahuluan, studi kepustakaan, dan pengalaman pihak perusahaan yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang dihadapi. Ada dua jenis varibel penelitian yang akan diamati dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang dijadikan objek utama dalam penelitian dan menjadi penentu dalam rangka perbaikan kondisi operasi. Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini yaitu persediaan bokar dan persediaan produk crumb rubber 2. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel-variabel atau faktor-faktor yang berpengaruh terhadap variabel independen. Variabel-variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini antara lain: a. Lead time pemesanan bahan baku. b. Reorder point bahan baku. c. Persediaan awal bokar. d. Persediaan awal produk crumb rubber. e. Effisiensi dan scrap proses produksi.

4.4. Kerangka Pikir

Suatu penelitian dapat dilaksanakan apabila tersedianya sebuah perancangan kerangka berpikir yang baik sehingga langkah-langkah penelitian lebih sistematis. Kerangka berpikir inilah yang merupakan landasan awal dalam melaksanakan penelitian. Adapun kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.