Metode Pengumpulan Data Implementasi Teknik Simulasi Dinamis Untuk Merencanakan Persediaan Bahan Baku Dan Jumlah Produksi Di PT. Batanghari Tebing Pratama

4.9. Pengolahan Data

Adapun beberapa tahapan dalam pengolahan data menggunakan teknik simulasi adalah sebagai berikut: 1. Formulasi Masalah Penentuan masalah utama yang akan dipecahkan dengan menggunakan teknik simulasi serta tujuan simulasi yang ingin dicapai. 2. Membangun Model Diawali dengan membentuk causal loop untuk menentukan hubungan antar komponen. Setelah itu, dilakukan penentuan kedinamisan sistem berdasarkan prinsip dasar sistem dinamis yakni terdapat kesinambungan proses dimana output mesin pertama akan menjadi input mesin berikutnya, demikian seterusnya. Setelah itu, pembuatan main model simulasi yang mencakup kegiatan pembelian bahan baku, penggunaan bahan baku, penentuan persediaan bahan baku, sistem produksi dari bahan baku bokar menjadi produk crumb rubber, penentuan jam kerja overtime apabila terjadi defisit kekurangan produksi akibat kapasitas reguler harian terpakai tidak dapat mencukupi permintaan harian produk crumb rubber, dan penentuan upah buruh produksi per hari. Namun, sebelum membuat main model, terlebih dahulu dibuat sub model tiap bagian untuk mempermudah penyusunan main model nantinya. 3. Akuisisi Data Pada tahap ini, dilakukan identifikasi terhadap data yang dikumpulkan. Identifikasi dilakukan untuk mengetahui pola data masa lalu untuk memperoleh spesifikasi data yakni parameter distribusi dari data yang akan dijadikan acuan untuk pembangkitan data tiruan pada simulasi dinamis nantinya. Pola data masa lalu ditentukan dengan melakukan uji distribusi data. 4. Menerjemahkan Model Pada tahap ini, dilakukan penerjemahan model dengan cara mendefinisikan komponen yang digunakan. Mendefinisikan komponen dilakukan dengan kuantifikasi yaitu melakukan double click pada komponen dan menginput formulasi untuk komponen rate dan auxiliary, sedangkan untuk komponen level dan constant yang diinput adalah nilai. Setelah selesai mendefinisikan komponen maka tanda tanya akan hilang dan komponen akan menjadi terdefinisi dan dapat digunakan untuk simulasi dinamis. 5. Verifikasi Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah program simulasi dinamis yang dibuat berjalan sesuai dengan maksud yang diharapkan. Verifikasi model dilakukan dengan dua cara yakni: a. Pengujian verifikasi struktur model dengan verifikasi teoritis dan konsistensi unit analisis. b. Melakukan test run untuk melihat apakah ada trouble yang terjadi. 6. Validasi Validasi model dilakukan dengan uji kinerja atau output model yakni dengan melakukan pengujian secara statistik dengan uji penyimpangan rata-rata Absolute Mean Error AME, uji penyimpangan variasi Absolute Variation