Perkembangan Pariwisata Desa Ababi

tertentu untuk kepentingan persembayangan. Namun seiring berkembangnya pariwisata di Bali, tempat ini mulai dikomersialkan dengan tujuan untuk memperkenalkan budaya Bali.

4.4.2. Perkembangan Pariwisata Desa Ababi

Berbicara tentang pariwisata tentunya erat kaitannya dengan objek wisata yang menjadi daya tarik dari kegiatan pariwisata itu sendiri. Suatu daerah tidak akan menjadi tujuan wisata apabila kawasan wisatanya tidak berkembang. Hal ini berarti, suatu daerah akan menjadi menarik untuk dikunjungi apabila objek wisata yang dimilikinya memiliki daya tarik dimata pengunjung. Oleh karena itu, untuk mencapai hal tersebut maka salah satu tujuan dari kegiatan pariwisata harus dijalankan yakni memperkenalkan objek wisata secara luas sehingga mampu mendorong perkembangan dari kawasan objek wisata itu sendiri. Berkembangnya suatu objek wisata atau kawasan wisata dapat dilihat dari banyaknya jumlah kunjungan wisatawan yang berwisata ke tempat tersebut. Kondisi yang demikian adalah kondisi yang juga dialami oleh kawasan objek wisata di Desa Ababi. Adanya warisan objek wisata budaya di Desa Ababi, pada kenyataannya mampu menarik perhatian wisatawan nusantara wisnu maupun mancanegara wisman untuk berkunjung ke kawasan tersebut. Seperti yang diketahui bahwa Desa Ababi memiliki objek wisata Tirta Gangga sebagai salah satu warisan budaya Bali. Secara umum kunjungan wisatawan ke objek wisata Tirta Gangga dalam kurun waktu tiga tahun terakhir tergolong tinggi jika dibandingkan dengan objek wisata lainnya yang berada di Karangasem. Jumlah kunjungan wisatawan secara total selama kurun waktu tiga tahun akan diperlihatkan pada Tabel 5. Data pada Tabel 5 tersebut menginforrmasikan bahwa kawasan wisata Tirta Gangga merupakan objek wisata ketiga dari sebelas objek wisata yang terdapat di Kabupaten Karangasem yang sering di kunjungi oleh wisatawan setiap tahunnya yaitu sebesar 13,3 persen. Objek wisata yang jumlah kunjungannya paling banyak adalah Besakih sebanyak 30 persen dan diurutan keduanya adalah Tenganan sebesar 18,1 persen. Secara umum, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Karangasem setiap tahunnya mengalami peningkatan. Data tersebut juga menunjukkan bahwa rata-rata kunjungan wisatawan relatif lebih stabil setiap tahunnya untuk kawasan wisata Tirta Gangga. Meskipun data setiap tahun menunjukan terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, namun banyaknya wisatawan yang melakukan kunjungan ke Tirta Gangga untuk setiap bulannya relatif tidak stabil. Pada bulan-bulan tertentu dapat terjadi lonjakan jumlah kunjungan tetapi dapat juga terjadi penurunan jumlah kunjungan. Tabel 5. Jumlah Total Kunjungan Wisatawan Ke Objek Wisata di Kabupaten Karangasem Tahun 2008, 2009 dan 2010 Objek Wisata di Karangasem Jumlah Kunjungan Wisatawan Total Tahun 2008 2009 2010 Puri Agung Karangasem 5.196 2,1 7.260 2,5 6.024 1,7 18.480 2,1 Besakih 79.909 32 90.543 30,9 99.017 27,9 269.469 30 Tirta Gangga 37.948 15,2 41.162 14 40.646 11,5 119.756 13,3 Tenganan 52.511 21 54.645 18,6 55.167 15,6 162.323 18,1 Padang Bai 18.118 7,3 27.526 9,4 44.262 12,5 89.906 10 Jemeluk 1.414 0,6 9.016 3,1 8.828 2,5 19.258 2,1 Telaga Waja 8.721 3,5 19.819 6,8 30.729 8,7 59.269 6,6 Tulamben 18.212 7,3 27.244 9,3 27.447 7,7 72.903 8,1 Yeh Malet 627 0,3 648 0,2 885 0,2 2.160 0,2 Candidase 5.379 2,2 2.865 1 7.473 2,1 15.717 1,8 Taman Sukasada Ujung 21.555 8,6 12.582 4,3 33.995 9,6 68.132 7,6 Total 249.590 100 293.310 100 354.473 100 897.373 100 Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karangasem, 2010 Mengacu pada grafik yang terdapat pada Gambar 5, angka kunjungan wisatawan mancanegara maupun nusantara yang datang ke objek wisata ini setiap bulannya rata-rata tidak terlalu berbeda jauh. Hal ini berarti setiap bulannya kawasan wisata ini selalu ramai oleh para wisatawan. Berdasarkan data pada gambar tersebut, angka kunjungan wisatawan melonjak tajam pada bulan Januari, Mei, Agustus dan Desember. Namun, pada bulan Desember lonjakan pengunjung hanyalah terjadi pada wisatawan nusantara, sedangkan kunjungan wisatawan mancanegara mulai mengalami penurunan. Gambar 5. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Tirta Gangga Bulan Januari-Desember Tahun 2010 Berkurangnya angka kunjungan tidak hanya terjadi pada wisatawan mancanegara tetapi juga pada wisatawan nusantara. Jika dilihat lebih lanjut, angka kunjungan dari bulan September terus mengalami penurunan setiap bulannya hingga pada bulan Desember. Angka kunjungan wisatawan dalam setahun relatif meningkat atau menurun untuk setiap bulannya, sehingga pada Gambar 6 akan ditunjukan secara keseluruhan angka kunjungan wisatawan selama tiga tahun terakhir. Data angka kunjungan wisatawan pada Gambar 6 diperlihatkan bahwa pada periode tahun 2008 hingga 2010, jumlah kunjungan wisatawan nusantara lebih banyak jika dibandingkan dengan wisatawan mancanegara. Hal ini disebabkan karena lokasi yang tidak terlalu jauh dari pusat kota kabupaten sehingga masyarakat dapat dengan mudah berkunjung ke objek wisata tersebut. Selain itu, letaknya juga startegis yaitu berada tepat dipinggir jalan sehingga dapat dengan mudah dijangkau oleh pengunjung yang sedang melintasi jalan tersebut atau sedang melakukan perjalanan antar kabupaten. Akses jalan menuju objek wisata Tirta Gangga hanya dilalui oleh satu jalan besar yakni jalan lintas kabupaten. Gambar 6. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Tirta Gangga Tahun 2008, 2009 dan 2010 Mengacu pada Gambar 6, diperoleh informasi bahwa angka kunjungan wisatawan manca negara pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 6 persen dari 25 persen pada tahun sebelumnya. Sedangkan pada tahun berikutnya hanya terjadi peningkatan sebesar satu persen. Hal ini berkebalikan dengan angka kunjungan wisatawan nusantara yang terus menurun selama tiga tahun terakhir yakni sebesar satu persen untuk setiap tahunnya. Secara keseluruhan berdasarkan diagram-diagram yang memuat data-data kunjungan wisatawan dapat disimpulkan bahwa kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun nusantara ke objek wisata Tirta Gangga terus mengalami perkembangan. Hal ini dibuktikan dengan kunjungan wisatawan yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

4.4.3. Sarana dan Prasarana Pariwisata Desa Ababi