22
2.8.1Wadah Fase Gerak
Wadah fase gerak merupakan sebuah bagian penting namun sederhana dari sistem HPLC. Untuk aplikasi isokratik menggunakan pencampuran fase gerak
dalam wadah tunggal, sedangkan untuk aplikasi gradien pencampuran fase gerak dapat menggunakan lebih dari satu wadah fase gerak. Fase gerak harus bebas dari
partikel sehingga fase gerak harus disaring terlebih dahulu sebelum digunakan. Wadah fase gerak yang digunakan dapat berupa botol kaca berdinding tebal atau
labu laboratorium yang harus inert dan bersih, sedangkan penutup wadah diperbolehkan dengan berbagai bahan namun harus dapat menjaga agar debu tidak
masuk dan bercampur dengan fase gerak serta meminimalkan penguapan dari fase gerak Snyder, dkk., 2010.
2.8.2 Pompa
Pompa yang cocok digunakan untuk KCKT adalah pompa yang mempunyai syarat sebagaimana syarat wadah pelarut yakni : pompa harus inert terhadap fase
gerak. Bahan yang umum dipakai untuk pompa adalah gelas, baja tahan karat, teflon, dan batu nilam. Pompa yang digunakan sebaiknya mampu memberikan
tekanan sampai 5000 psi dan mampu mengalirkan fase gerak dengan kecepatan alir 3 mlmenit.Aliran pelarut dari pompa harus tanpa denyut untuk menghindari
hasil yang menyimpang pada detektor Rohman, 2007.
2.8.3 Tempat Injeksi Sampel
Menurut Jhonson dan Stevenson 1978, Cuplikan harus dimasukkan kedalam pangkal kolom atau kepala kolom, dan diusahakan agar sesedikit
mungkin terjadi gangguan pada bagian kolom. Ada tiga jenis dasar injektor yang dapat digunakan, yaitu:
23
a. Aliran-henti: Aliran dihentikan, penyuntikkan dilakukan pada tekanan atmosfir, sistem tertutup, dan aliran dilanjutkan lagi. Cara ini dapat dipakai
karena difusi didalam zat cair kecil dan daya pisah tidak dipengaruhi. b. Septum: Ini adalah injektor langsung pada aliran, yang sama dengan
injektor yang umum dipakai pada kromatografi gas. Injektor ini dapat dipakai pada tekanan sampai sekitar 60 -70 atmosfir. Tetapi septum ini
tidak dapat dipakai untuk semua pelarut kromatografi cair. Selain itu, partikel kecil terlepas dari septum dan cenderung menyumbat
mengakibatkan gangguan pada kolom. c. Katup putaran loop valve: dikenal dengan sebutan katup jalan-kitar. Jenis
injektor ini umumnya digunakan untuk menginjeksi volume lebih besar daripada 10 µl dan sekarang digunakan dengan cara otomatis. Volume
yang lebih kecil dapat diinjeksikan secara manual memakai adaptor khusus. Pada saat fase gerak dialirkan, katup putaran pada tekanan
atmosfir. Jika katup dijalankan dibuka, maka cuplikan di dalam putaran akan bergerak menuju kolom. Automatic injector atau disebut juga
autosampler memiliki prinsip yang mirip, hanya saja sistem penyuntikannya bekerja secara otomatis.
2.8.4 Kolom
Menurut Jhonson dan Stevenson, 1978 Kolom merupakan jantung kromatograf.Keberhasilan atau kegagalan analisis bergantung pada pilihan kolom
dan kondisi kerja yang tepat.Kolom dapat dibagi menjadi dua kelompok: a. Kolom analitik: Diameter dalam 2-6 mm. panjang kolom tergantung pada
jenis material pengisi kolom. Untuk kemasan pelikel biasanya panjang
24
kolom 50- 100 cm, sedangkan untuk kemasan mikropartikel berpori biasanya 10-30 cm.
b. Kolom preparatif: diameter 6 mm atau lebih besar dan panjang 25-100 cm.Kolom umumnya terbuat dari stainlesteel dan biasanya dipakai pada
suhu kamar, tetapi suhu yang lebih tinggi dapat juga dipakai. Pengepakan kolom tergantung pada model KCKT yang digunakan KCP, KCC,
pertukaran ion, atau eksklusi ukuran.
2.8.5 Detektor