18
Selektivitas bergantung pada banyak faktor umumnya tergantung pada sifat analit itu sendiri, interaksinya dengan permukaan fase diam serta jenisdan
komposisi fase gerak yang digunakan. Selektivitas yang didapatkan dalam sistem KCKT harus
α
1 agar pemisahan terjadi dengan baik Dong, 2006.
2.7.4 Efisiensi Kolom
Solusi untuk memperbaiki masalah daya pisah adalah efisiensi kolom. Efisiensi kolom disebut sebagai nilai lempengplate number N. Kolom yang
efisien adalah kolom yang mencegah pelebaran pita serta menghasilkan puncak yang sempit dan memisahkan analit dengan baik.Jumlah nilai lempeng berbanding
lurus dengan panjang kolom. Nilai lempeng akan semakin tinggi jika ukuran kolom semakin panjang, hal ini berarti proses pemisahan yang terjadi semakin
baik. Hubungan proporsionalitas antara nilai lempeng dengan panjang kolom disebut sebagai nilai HETPHigh Equivalent of a Theoritical Plate. Praktik HPLC
yang baik adalah mendapatkan nilai HETP yang kecil untuk nilai N yang maksimum dan efisiensi kolom yang tertinggi Johnson dan Stevenson,1978.
� = �
�
�
�
�
2
= �
4 �
�
�
�
�
2
=
16
�
�
�
�
�
�
2
Nilai lempeng sangat dipengaruhi oleh waktu tambat puncak, ukuran partikel kolom, laju alir fase gerak, suhu kolom, viskositas fase gerak dan berat
molekul analit Jhonson dan Stevenson, 1978.FDA merekomendasikan agar tiap analisis KCKT yang valid mempunyai nilai lempeng lebih besar dari 2000
Meyer, 2010.
2.7.5 Resolusi
Number of
19
Resolusi merupakan derajat pemisahan dari dua puncak analit yang saling bersebelahan Meyer, 2010.
R =
tR 2 − tR1
w 1+ w 2
Harga resolusi yang semakin besar memiliki arti proses pemisahan semakin bagus dan sebaliknya resolusi yang kecil merupakan pertanda proses
pemisahan yang buruk. Dua puncak yang tidak terpisah dengan sempurna namun sudah dapat terlihat memiliki resolusi 1. Sedangkan bila kedua puncak yang saling
berdekatan terpisah sempurna tepat pada garis alas, resolusi bernilai 1,5. Oleh karena itu pada analisis kuantitatif, resolusi yang ditunjukkan harus lebih besar
dari 1,5. Sementara bila kedua puncak memiliki perbedaan yang signifikan, maka diperlukan nilai resolusi yang lebih besar Meyer, 2010.
Pemisahan yang kurang baik dalam kromatografi fase balik biasanya disebabkan oleh tahanan yang lemah untuk senyawa yang sangat polar, sensitifitas
deteksi yang kurang bagus dan ukuran molekul terutama dalam senyawa kompleks. Puncak yang tumpang tindih biasanya ditemukan bila satu puncak
lebih besar dari puncak yang lain Snyder, dkk., 2010.
2.7.6 Faktor Ikutan dan Faktor Asimetri
Kondisi ideal dari puncak kromatogram akan memperlihatkan bentuk Gaussian dengan derajat simetris yang sempurna. Namun kenyataannya dalam
praktik kromatografi, puncak yang simetris secara sempurna jarang dijumpai.Jika diperhatikan dengan cermat, maka hampir setiap puncak dalam kromatografi
memperlihatkan tailing dalam derajat tertentu Dolan, 2003.Contoh puncak yang asimetris dapat dilihat pada Gambar 4.
20
Gambar 4. Contoh gambar puncak yang asimetris Sumber: Dolan, 2003.
Pengukuran derajat asimetris puncak ini dapat diukur dengan faktor ikatan dan faktor asimetri.Faktor ikatan atau lebih dikenal tailing factordilambangkan
dengan simbol T
f
yang dapat dihitung dengan menggunakan lebar puncak pada ketinggian 5 W
0,05
, rumusnya dituliskan sebagai berikut:
Dengan nilai a dan b merupakan setengah lebar puncak pada ketinggian 5 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.
Gambar 5. Pengukuran derajat asimetris puncak Sumber: Snyder, 2010.
Sementara itu, faktor asimetriasymmetry factorA
s
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
A
s
=
b a
T
f
=
a + b 2a
21
Namun nilai a dan b dalam perhitungan faktor asimetri merupakan setengah lebar puncak pada ketinggian 10 seperti yang ditunjukkan di Gambar.
Jika nilai a sama dengan b, maka faktor ikutan dan asimetri bernilai 1. Kondisi ini menunjukkan bentuk puncak yang simetris sempurna Dolan, 2003.
Bila harga TF 1 menunjukkan bahwa kromatogram mengalami pengekoran tailing dan sebaliknya bila puncak berbentuk fronting, maka faktor
ikatan dan asimetri akan bernilai lebih kecil dari 1. Semakin besar harga TF maka kolom yang dipakai akansemakin kurang efisien. Dengan demikian harga TF
dapat digunakan sebagai acuan untuk melihat efisiensi kolom kromatografi Rohman, 2007.
2.8 Instrumen Kromatografi Cair Kinerja Tinggi