Gambar 11 Ketinggian air bulanan maksimum Ciliwung Hilir tahun 1990, 2000 dan 2010 Dinas PU Prov. DKI Jakarta tahun 1990, 2000 dan 2010
Pada  pintu  air  tersebut  telah  ditetapkan  beberapa  status  siaga  untuk mempersiapkan kemungkinan kejadian akibat aliran air dari bagian yag lebih atas.
Status siaga pintu air disajikan pada Tabel 5 berikut. Tabel 5 Status siaga Sungai Ciliwung
Status Siaga Ketinggian
Hulu Tengah
Hilir Siaga 1
200 350
950 Siaga 2
150-200 270-350
850-950 Siaga 3
80-150 200-270
750-850 Siaga 4
80 200
750 Sumber : Petugas Pintu Air Manggarai
Karakteristik Hidrogeologi
Bentuk  DAS  Ciliwung  Tengah  dan  Hilir  memiliki  bentuk  seperti  pipa, dengan  topografi  halus  sampai  agak  kasar,  lereng  umumnya  landai  dimana
semakin  ke  hilir  semakin  landai.  Bagian  hilir  yang  dibatasi  sampai  stasiun pengamatan  Manggarai  dicirikan  oleh  jaringan  drainase  yang  sudah  dilengkapi
dengan  Kanal  Barat  sebagai  penangkal  banjir  berupa  saluran  kolektor  BPDAS Citarum-Ciliwung 2007.
Konfigurasi  sistem  akifer  di  DAS  Ciliwung  berdasarkan  hasil  studi terakhir  yang  dilakukan  oleh  Dinas  Pertambangan  DKI  Jakarta  dan  LPM  ITB
2001  menunjukkan  bahwa  batuan-batuan  sedimen  di  daerah  DKI  Jakarta  dan sekitarnya  membentuk  sistem  akifer  yang  sangat  heterogen  dan  kompleks
Hutasoit  2002.  Diketahui  sistem  akifer-akifer  di  wilayah  DKI  Jakarta  dan sekitarnya secara umum, untuk penampang utara-selatan, menebal ke utara. Untuk
penampang  barat-timur,  menebal  ke  tengah.  Adapun  lapisan  akifernya  secara umum, untuk penampang utara-selatan, juga menebal ke utara; untuk penampang
barat-timur,  lapisan  akifer  ini  menebal  ke  utara  dan  tengah.  Kedalaman  lapisan akifer ini berkisar 0
– -300 m dpl.
200 400
600 800
1,000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Agt Sep Okt Nov Des 1990
2000 2010
Jenis tanah
Jenis tanah di DAS Ciliwung merupakan hasil dari rombakan batuan induk berupa  tufa  vulkanik  BPDAS  Citarum-Ciliwung  2011.  Jenis  tanah  asosiasi
latosol  merah,  latosol  coklat  kemerahan,  dan  laterit  air  tanah  merupakan  jenis tanah yang paling banyak terdapat di DAS Ciliwung.
4.2 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
DAS  Ciliwung,  dapat  diketahui  bahwa  jumlah  penduduk  yang  tinggal  di kawasan  DAS  Ciliwung  sebanyak  5  juta  jiwa,  dengan  jumlah  rumah  tangga
sebanyak  1.3  ribu  rumah  tangga  sehingga  rata-rata  jumlah  keluarga  per  rumah tangga  sebanyak  4  orgrumah  tangga  Podes  2011.  Berdasarkan  hal  tersebut,
dapat  diketahui  bahwa  tingkat  kepadatan  penduduk  di  DAS  Ciliwung  sangat tinggi, yaitu 13 ribu jiwakm2. Kepadatan penduduk terbesar ada di kawasan hilir
24.316,87  orangkm2,  lebih  tinggi  dibandingkan  bagian  tengah  15.589,17 orangkm2  dan  bagian  hulu  92.391,59  orangkm2.  Hal  ini  disebabkan  karena
bagian  hilir  merupakan  ibukota  Negara,  dan  bagian  tengah  banyak  dipengaruhi kedekatan lokasi dengan bagian hilir.
Fasilitas  pendidikan  dasar  dan  menengah  yang  berada  di  bagian  hilir berjumlah  1065  buah.  Keberadaan  fasilitas  tersebut,  jika  dibandingkan  dengan
jumlah  penduduk  menunjukan  bahwa  tidak  semua  masyarakat  dapaat  dilayani oleh  fasilitas  pendidikan  dasar  dan  menengah  yang  ada  di  bagian  hilir.  Apabila
diasumsikan bahwa proporsi penduduk usia sekolah sebesar 40 dan satu sekolah menampung  500  orang,  maka  fasilitas  pendidikan  yang  tersedia  di  bagian  hilir
sekitar 85 saja. Artinya, masih ada masyarakat yang belum memperoleh fasilitas pendidikan dasar dan menengah.
Pertambahan  penduduk  dan  laju  urbanisasi  menyebabkan  peningkatan kebutuhan  terhadap  lahan,  terutama  di  bagian  hilir.  Di  samping  itu  harga  lahan
yang  semakin  tinggi  dan  semakin  berkurangnya  lahan  kosong  menyebabkan meningkatnya pemukiman liar dan kumuh di sepanjang bantaran sungai Ciliwung.
Data menunjukan bahwa bagian hilir memiliki jumlah pemukiman kumuh paling banyak. Begitu juga perilaku masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan yang
tercermin  dari  kebiasaan  membuang  sampah  menunjukan  bahwa  di  daerah  hilir merupakan yang terparah.
Masyarakat  telah  melakukan  gotong  royong  dalam  menghadapi  bencana, dengan  prosentase  tertinggi  pada  bagian  hilir.  Hal  ini  terkait  dengan  penyuluhan
kepada  masyarakat  tentang  standar  keselamatan  dan  simulasi  bencana,  terkait dengan bencana banjir. Pemerintah juga menyediakan perlengkapan keselamatan
dalam  mengantisipasi  bencana,  seperti  perahu  karet,  tenda,  masker  dan sebagainya.  Prosentase  tersebut  lebih  diprioritaskan  pada  area  yang  berpotensi
mengalamai bencana terutama di bagian hilir.
Tabel 6 Keadaan lingkungan DAS Ciliwung No.  Keterangan
Hulu Tengah
Hilir 1
Memiliki tempat
pembuangan sampah sementar
47.06 73.74
91.46 2
Memiliki pemukiman
kumuh bangunan  padat,  sanitasi  buruk,
tidak layak huni 2.94
31.31 89
3 Mengalami  pencemaran  selama  1
tahun berakhir 29.41
23.23 25.61
Sumber : Potensi Desa 2011 diolah
5  HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Klasifikasi Penutupan Lahan
Berdasarkan  hasil  interpretasi  Citra  Landsat  5  tahun  1990  dan  2000, Landsat  ETM  7+  tahun  2010  dan  Landsat  8  tahun  2014  diperoleh  klasifikasi
penutupan  lahan  di  periode  tersebut.  Metode  klasifikasi  visual  didasarkan  pada tiga hierarki klasifikasi penutupan lahan yaitu primer, sekunder dan tersier. Ketiga
hierarki klasifikasi diturunkan menjadi warnarona, tekstur, bentuk, ukuran, pola, bayangan, asosiasi spasial Lillesand dan Kiefer 1997, dan kedekatan interpreter
dengan objek. Tutupan lahan di DAS Ciliwung Hilir diklasifikasikan dalam empat kelas tutupan lahan terdiri dari badan air, lahan terbuka,  ruang terbuka hijau dan
lahan  terbangun.  Klasifikasi  image  dihasilkan  dengan  pendekatan  Supervised Classification  klasifikasi  terbimbing  dengan  metode  maximum  likelihood  yang
menggunakan  beberepa  area  latihan  training  area  yang  diperoleh  dari  Citra Image  Landsat.  Untuk  evaluasi  akurasinya  dari  peta  penutupan  lahan  yang  telah
4 Bencana  alam  selama  tiga  tahun
terakhir Jenis bencana :
a.  Tanah Longsor b.  Banjir
76.92 23.08
55.00 45.00
- 100
5 Ketersediaan
perlengkapan keselamatan
desa dalam
mengantisipasi bencana
perahu karet, tenda, masker, dll
5.88 17.17
45.12
6 Gotong  royong  warga  desa  dalam
mengantisipasi bencana 76.47
74.75 95.12
7 Penyuluhan  keselamatan  termasuk
simulasi bencana 35.29
20.20 39.02
8 Jumlah desa
34 99
82
dibuat, dilakukan pengecekan lapang ground check dengan mengambil beberapa titik  koordinat  untuk  setiap  tipe  tutupan  lahan  serta  pemanfaatan  Google  Earth.
Tipe tutupan lahan di DAS Ciliwung Hilir berdasarkan hasil analisis secara garis besar terbagi dalam 4 tipe tutupan lahan Tabel 7 yaitu :
Tabel 7 Tutupan Lahan DAS Ciliwung Hilir tahun 2014
Tipe Tutupan lahan Tahun 2014
ha
Badan Air 222.94
3.45 Lahan Terbangun
5587.62 86.47
Ruang Terbuka Hijau 463.61
7.17 Lahan Terbuka
188.00 2.91
Total 6462.17
100
Sumber: Hasil analisis spasial Citra Landsat 8 2014
1.  Badan air
Tipe  tutupan  lahan  ini  merupakan  wilayah  lowland  atau  wetland  seperti sungai, waduk, danausitu, cekdam, bendungan, kolam-kolam dan sumur resapan
yang  merupakan  area  tangkapan  air  yang  berperan  penting  dalam  pengendalian banjir  dengan  menahan  hidrograf  aliran  masuk  dan  mengurangi  debit  puncak
alirna  keluar  sehingga  dapat  mengurangi  kapasitas  saluran  yang  diperlukan  di bagian hilir. Upaya teknis yang dilakukan untuk mengatur kelebihan air di badan
sungai dapat dilakukan dengan penerapan prinsip pengaturan jumlah air di badan sungai  dan  mencegah  air  sampai  di  badan  sungai  dengan  mendistribusikan  ke
badan-badan air sekitar sungai dan mengendalikan jumlah aliran permukaanrun- off, bendungan, cekdam, sumur resapan dll.
Berdasarkan  hasil  analisis  spasial,  diperoleh  hasil  luasan  badan  air  yaitu 222.94 ha atau 3.45 dari luas DAS Ciliwung Hilir. Jika merujuk dari data time
series, jumlah luasan badan air mengalami penurunan dikarenakan konversi lahan badan air menjadi lahan terbangun.
2.  Lahan Terbangun
Tipe  penutupan  lahan  ini  berupa  area  terbangun    yang  mendominasi penutupan  lahan  di  DAS  Ciliwung  Hilir.  Tipe  penutupan  lahan  ini  termasuk  di
dalamnya area pemukiman, perkantoran, jalan, industri, dan perdaganganjasa. Berdasarkan hasil analisis spasial citra Landsat tahun 2014 diperoleh hasil
luasan  lahan  terbangun  yaitu  5587.62  ha  atau  86.47  dari  luas  DAS  Ciliwung Hilir.
3.  Ruang Terbuka Hijau
Semua kenampakan non alami berupa padang rumput, semak atau pohon. Yang  termasuk  dalam  kategori  ini  adalah  taman,  jalur  hijau,  dan  area  rumput.
Berdasarkan hasil analisis citra Landsat diperoleh hasil luasan ruang terbuka hijau yaitu 463.61 ha atau 7.17 dari total luas DAS Ciliwung Hilir.
4.  Lahan terbuka
Semua  kenampakan  lahan  terbuka  tanpa  vegetasi  dan  lahan  terbuka  yang ditumbuhi  oleh  alang-alang  atau  lahan  yang  telah  memiliki  dasar  kepemilikan
yang  tidak  dimanfaatkan  secara  optimal  oleh  pemilik  lahan  tersebut.  Lahan terbuka di tahun 2014 sebesar 188.00 ha atau 2.91 dari total luasan DAS.
Penutupan lahan yang diperoleh kemudian diuji akurasinya menggunakan accuracy  assessment  dari  software  ERDAS  Imagine.  Hasil  dari  perhitungan
overall accuracy OA dan Kappa accuracy KA berturut-turut pada tahun 1990 OA:  91.56  dan  Kappa:  91.48,  tahun  2000  OA:  96.38  dan  Kappa:
96.37,  tahun  2010  OA:  99.06  dan  Kappa:  99.03,  dan  tahun  2014  OA: 98.17  dan  Kappa:  98.10.  Menurut  Hadi  2012  tingkat  akurasi  yang  bisa
dipercaya  adalah  minimal  85,  sehingga  berdasarkan  hasil  perhitungan  tersebut di  atas maka untuk  keseluruhan tahun memiliki tingkat  akurasi  yang sangat  kuat
dan dapat dipercaya.
Dalam  pembuatan  klasifikasi  dengan  menggunakan  Citra  Landsat membutuhkan  ketelitian  pada  saat  pembuatan  training  area.  Hasil  klasifikasi
sangat  tergantung  pada  ketelitian  interpreter  dalam  menentukan  training  area. Tampilan tutupan lahan pada berbagai lokasi dapat dilihat pada Gambar 12, 13, 14
dan 15 di bawah.
a
b Gambar 12 Visualisasi badan air : a image Citra, b kondisi lapang