Bio-fisik Sosial Analisis Penutupan Lahan

Gambar 6 Tahapan analisis penutupan lahan sumber: Hadi, Suwarto, Rusdiana, 2006 Bentuk umum model regresi linier berganda dengan p variabel bebas adalah seperti yang tertera di bawah ini : y = a + bx1 + cx2 + dx3 + ex4 + …… + gxn + Ɛ dimana: y = debit maksimum aliran sungai m3dtk x1..xn = penggunaan lahan a,b,c,.. = konstantaparameter Ɛ = faktor koreksi Citra Landsat Koreksi Geometrik Presisi Komposit Band Interpretasi Training Area AOI Analisis Spatial Citra Digitasi Spasial Klasifikasi Terbimbing GPS GCP OverlayData Klasifikasi Citra

3. Analisis Sistem Dinamik

a. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan tahap awal dari rangkaian proses pengembangan sistem model. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan setiap stakeholder dalam penataan ruang untuk mengendalikan banjir. Stakeholder yang terlibat antara lain pemerintah, masyarakat lokal dan swasta. Tabel 2 Analisis kebutuhan stakeholders Kebutuhan Masyarakat Pemerintah Swasta Luas RTH stabil bertambah - vv - Debit terkendali v vv v Titik banjir berkurang vv vv v Daya dukung stabil - vv - - : tidak ada keterkaitan v : berkaitan vv : sangat berkaitan b. Formulasi Permasalahan Menurut Hartrisari 2007, formulasi permasalahan disusun dengan cara mengevaluasi keterbatasan sumberdaya yang dimiliki limited of resources dan atau adanya konflikperbedaan kepentingan diantara stakeholders conflicts of interest untuk mencapai tujuan sistem. c. Identifikasi Sistem Dalam melakukan identifikasi sistem akan melalui beberapa tahapan yang perlu diperhatikan. Kinerja sistem yang dipengaruhi dimana di dalamnya terdapat 1 variabel output yang dikehendaki, yang ditentukan berdasarkan hasil analisa kebutuhan, 2 variabel output yang tidak dikehendaki, 3 variabel input yang terkontrol, 4 variabel input yang tidak terkontrol, 5 variabel input lingkungan dan 6 variabel kontrol sistem. Hubungan antar variabel dapat dilihat pada gambar 7 di bawah ini. Menurut Eriyatno 1998 konsep identifikasi sistem merupakan suatu rantai hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan dengan pernyataan khusus dari masalah yang akan diselesaikan untuk mencukupi kebutuhan tersebut, yang digambarkan dalam bentuk diagram lingkar sebab akibat causal-loop. Diagram lingkar sebab akibat adalah pengungkapan tentang kejadian hubungan sebab akibat causal relationships ke dalam bahasa gambar tertentu. Bahasa gambar tersbeut dibuat dalam bentuk garis panah yang saling mengait, sehingga membentuk sebuah diagram sebab akibat causal-loop, dimana pangkal panah mengungkapkan sebab dan ujung panah mengungkapkan akibat Gambar 8. Model perencanaan untuk optimasi tata ruang kawasan merupakan kombinasi antara subsistem sosial, subsistem ekonomi dan subsistem lahan. Hal ini sejalan dengan kajian yang dilakukan oleh Yu et al 2011. Gambar 7 Diagram input-output penelitian d. Konstruksi model dinamik Konstruksi model dinamik merupakan proses untuk mengubah konsep sistem atau struktur model yang telah disusun ke dalam persamaan-persamaan atau bahasa komputer dengan pemrograman Stella Gambar 8. Program Stella merupakan perangkat lunak untuk pemodelan berbasis flowchart. Stella termasuk bahasa pemrograman interpreter dengan pendekatan multi-level hierarkis, baik untuk menyusun model maupun berinteraksi dengan model. Alat penyusun model yang tersedia dalam Stella adalah : 1. Stocks, yang merupakan hasil suatu akumulasi, fungsinya untuk menyimpan informasi berupa nilai suatu parameter yang masuk ke dalamnya; 2. Flows, berfungsi seperti aliran, yaitu menambah dan mendukung stock, arah anak panah menunjukkan arah aliran tersebut, aliran bisa satu arah maupun dua arah; 3. Converters, berfungsi luas, dapat digunakan untuk menyimpan konstanta, input lainnya atau menyimpan data dalam bentuk grafis tabulasi x dan y, secara umum fungsinya adalah untuk mengubah suatu input menjadi output; 4. Connectors, berfungsi menghubungkan elemen-elemen dari suatu model. INPUT TDK TERKONTROL  Iklim  Penduduk INPUT LINGKUNGAN  UU No. 262007  Permen PU  Perda DKI No.12014 OUTPUT YG DIINGINKAN  TMA 850 cm  RTH stabilbertambah INPUT TERKONTROL  Tata Ruang Wilayah  Luas RTH  Debit OUTPUT YG TDK DIINGIN  TMA 850 cm  RTH berkurang MODEL PENATAAN RUANG OPTIMAL EVALUASI