Hubungan Penutupan Lahan dan Curah Hujan terhadap Tinggi Muka Air

Ga mbar 21 S ubm ode l pe ng emb an g an si stem

5.5 Simulasi Model

Pada skenario-skenario yang dibuat, tinggi muka air yang digunakan adalah tinggi muka air maksimum tertinggi yang menyebabkan kejadian banjir di DAS Ciliwung Hilir. Perubahan penutupan lahan akan dicoba disimulasikan terhadap kemungkinan banjir tersebut. Sebagai acuan ketinggian muka air, maka ditetapkan nilai 850 cm sebagai indikator level aman sehingga banjir diharapkan tidak terjadi. Pada penelitian ini skenario akan dibagi menjadi tiga skenario. Untuk kondisi saat ini, berdasarkan data pembebasan lahan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, diperoleh laju peningkatan ruang terbuka hijau rata-rata 0.04 per tahun. Data pertumbuhan penduduk DKI Jakarta yang didapat dari BPS Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa laju pertumbuhan penduduk saat ini sebesar 1.41 per tahun. Kebijakan perbaikan sungai baik yang dilakukan oleh Kementria PU maupun Dinas PU Tata Air Provinsi DKI Jakarta telah dilakukan sejak tahun 2012 berupa pembuatan pancang beton di tepian kali untuk memperkuat struktur. Hingga tahun 2014, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas PU Tata Air besarnya laju perbaikan sungai adalah 0.1 . Berdasarkan informasi yang diperoleh, maka nilai atau besaran laju tersebut dapat dijadikan acuan dalam membuat skenario kebijakan, Pada penelitian ini skenario akan dibagi menjadi tiga skenario. yang disusun adalah sebagai berikut : a. Skenario 1 existing scenario, yaitu laju peningkatan area hijau sebesar 0.04, laju pertumbuhan penduduk 1.41 dan kebijakan perbaikan badan air 0.1. b. Skenario 2, yaitu penetapan laju peningkatan area hijau sebesar 1, laju pertumbuhan penduduk 1.2 dan kebijakan perbaikan badan air 0.1. c. Skenario 3, yaitu penetapan laju peningkatan area hijau sebesar 2, laju pertumbuhan penduduk 1 dan kebijakan perbaikan badan air sebesar 0.2.

5.6 Hasil Simulasi Sistem Dinamik

Hasil simulasi pada skenario 1 menunjukkan bahwa tutupan lahan terbuka terus mengalami pengurangan karena terkonversi menjadi lahan terbangun. Sekitar 197.30 ha lahan terbuka dari 198.90 ha lahan terbuka di awal simulasi menjadi 1.6 ha di akhir simulasi terkonversi menjadi lahan terbangun. Selain lahan terbuka, area hijau juga terus mengalami pengurangan dan terkonversi menjadi lahan terbangun. Luasan yang terkonversi adalah 96.70 ha dengan luasan awal simulasi adalah 475.16 ha menjadi 325.26 ha di akhir simulasi. Konversi kedua penutupan lahan ini disebabkan oleh kondisi kondisi lereng yang datar dan pertumbuhan penduduk. Hasil penelitian Arkham 2014 menyatakan bahwa semakin datar lereng, maka semakin besar kemungkinan perubahan tutupan lahan. Lebih lanjut, salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan dalam suatu kota adalah bentuk lereng di mana semakin datar maka peluang untuk berubah khususnya menjadi area pemukiman semakin besar. Pertumbuhan penduduk juga mempengaruhi perubahan penutupan lahan di DAS Ciliwung. Beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan penutupan lahan salah satunya adalah faktor kependudukan. Dilihat dari laju pertumbuhan penduduk tersebut maka dapat diindikasikan bahwa kegiatan sosial ekonomi berkembang yang