Insrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Keterangan : X 2 = Chi square O = Nilai observasi E = Nilai ekspektasi k = Jumlah kolom b = Jumlah baris Melalui uji statistik chi square akan diperoleh nilai p, dimana dalam penelitian ini digunakan tingkat kemaknaan α sebesar 0,05. Penelitian antara dua variabel dikatakan bermakna jika mempunyai nilai p ≤ 0,05 dan dikatakan tidak bermakna jika mempunyai nilai p 0,05. Menurut Hastono 2001 prosedur pengujian chi square sebagai berikut : a. Memformulasikan hipotesisnya Ho dan Ha b. Memasukan frekuensi observasi O dalam tabel silang c. Menghitung frekuensi harapan E masing-masing sel d. Menghitung X 2 sesuai aturan yang berlaku :  Bila tabelnya lebih dari 2x2, menggunakan pearson chi square.  Bila tabelnya 2x2 dan tidak ada nilai E 5, menggunakan continuity correction.  Bila tabelnya 2x2 ada sel yang nilai E-nya 5, menggunakan Fisher Exact. e. Menghitung P value dengan membandingkan nilai X 2 dengan tabel chi square f. Keputusan :  Bila P value ≤ α, Ho ditolak, berarti data sampel mendukung adanya perbedaan yang bermakna.  Bila P value α, Ho gagal ditolak, berarti data sampel tidak mendukung adanya perbedaan yang bermakna.

4.7.3 Analisis Data Multivariat

Analisis mulivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara beberapa variabel independen dan variabel dependen pada waktu yang bersamaan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui variabel independen yang paling dominan berhubungan dengan variabel dependennya. Variabel yang secara bivariat menunjukan hubungan yang bermakna dilanjutkan dengan uji multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda karena variabel berbentuk kategorik dan model yang digunakan dalam uji ini yaitu model prediksi. Menurut Yasril 2008 pada model prediksi semua variabel independennya dianggap penting. Maka proses estimasi dapat dilakukan dengan beberapa koefisien regresi logistik sekaligus. Menurut Hastono 2001, prosedur pemodelan pada model prediksi sebagai berikut : a. Melakukan analisis bivariat antara masing-masing variabel independen dengan variabel dependennya. Bila hasil uji bivariat mempunyai nilai p0,25 maka variabel tersebut dapat masuk dalam model multivariat.