Adat Istiadat SOSIAL BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT SUKU DOMO

bapintegh tigo tali berpilin tiga. Untuk hukum Islam, suku Domo memiliki nilai tersendiri, yakni sebagai dasar pedoman dalam ketentuan-ketentuan adatnya. Dalam istilah masyarakat disebut adat basondi syarak, syarak basondi Kitabullah adat bersendiberpondasi pada syarak, syarak bersendiberpondasi pada kitabullah, sehingga dalam setiap prilaku masyarakat suku Domo mencerminkan, secara khusus, dua nilai yang dijalankan bersamaan yakni nilai-nilai adat dan nilai-nilai Islam sebagai dasar ketentuan-ketentuan adat suku Domo. 24 Dasar pedoman ketentuan adat suku Domo tidak berbentuk tertulis, malinkan aturan atau ketentuan-ketentuan adat yang telah ditetapkan oleh nenek moyang terdahulu yang diturunkan secara turun-temurun hingga saat ini. Ungkapan petuah adat mengatakan, nan la pase dek baikuik, nan la losuo dipakai yang sudah berbekas bertapak diikuti, yang sudah lusuh dipakai . Ketentuan-ketentuan adat tersebut diturunkan secara turun-temurun kepada anak kemenakan, sehingga ketentuan-ketentuan adat tidak hilang dan dilupakan. Dengan demikian, maka ketentuan-ketentuan adat akan tetap ada dan adat akan tetap hidup. Masyarakat suku Domo belum sanggup untuk menulis ketentuan-ketentuan kewarisan suku Domo maupun ketentuan-ketentuan adat yang lainnya. Masyarakat suku Domo untuk saat ini belum mampu untuk mengumpulkan, menulis, menyusun dan membukukan seluruh ketentuan-ketentuan adat tersebut. Hal ini dikarenakan luasnya cakupan ketentuan-ketentuan adat dalam berbagai aspek prilaku hukum. Pemuka masyarakat suku Domo mengharapkan suatu saat anak kemenakan suku Domo mampu untuk menulis dan membukukan ketentuan-ketentuan adat tersebut 24 Wawancara Pribadi dengan Datuk Sawir. Siak Hulu, 29 April 2016. demi menjaga dan melestarikan ketentuan-ketentuan adat suku Domo yang sudah ada. 25 Dalam berbagai permasalahan, baik permasalahan perorangan atau permasalahan persukuan diselesaikan dengan cara musyawarah yang dipimpin oleh ninik mamak. Dalam penyelesaian permasalahan tersebut akan dicari solusi pemecahan permasalahan itu sampai mendapatkan kata mufakat. Istilah adat menyebutkan tidak ado kusuik nan tidak salosai, tidak ado kowuo tidakkan jonie tidak ada kusut yang tidak selesai tidak ada keruh yang tidak akan jernih, maksudnya setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya. 26 Pergantian ninik mamak atau pemuka adat pemangku adat terjadi dalam 3 hal. Pertama, ketika seorang pemangku adat atau ninik mamak telah meninggal dunia. Istilah adat mengatakan, sabolun osong di angket golegh ditinggekan sebelum keranda diangkat, gelar ditinggalkan. Kedua, seorang ninik mamak akan digantikan jabatan atau gelarnya ketika ninik mamak tersebut mengundurkan diri dan atau tidak sanggup lagi untuk menjalankan kewajibannya sebagai ninik mamak atau pemuka adat pemangku adat. Ketiga, pergantian juga dilakukan ketika ninik mamak tersebut melakukan pelanggaran adat terlebih pada pelanggaran pusako adat. Seperti berzina, nikah sedarah, nikah sesuku, membunuh dan sebagainya. 27 25 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Tamrin. Siak Hulu, 21 April 2016. 26 Wawancara Pribadi dengan Datuk Sawir. Siak Hulu, 29 April 2016. 27 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Tamrin. Siak Hulu, 21 April 2016. Ada tiga cara yang dilakukan untuk mencari pengganti pemuka adat. Pertama, dengan menjalankan amanah wasiat dari almarhum pemuka adat yang akan digantikan kedudukannya tersebut. Kedua, jika pemuka adat yang akan digantikan tersebut tidak meninggalkan wasiat untuk menjatuhkan kedudukannya kepada kemenakan suku Domo atau pemuka adat yang akan digantikan itu melakukan pelanggaran pusako adat sehingga ia diturunkan dari jabatannya sebagai pemuka adat, maka penggantinya akan dipilih dan ditentukan dalam musyawarah para pemuka adat yang lain, pemuka masyarakat. 28 Musyawarah ini dihadiri oleh ninik mamakpemangku adat yang lain 29 , saudara kandung dan atau saudara seibu, 30 alim ulama dan pejabat pemerintah setempat seperti Kepala RT, Kepala RW, Kepala Dusun dan Kepala Desa. 31

C. GAMBARAN UMUM KEWARISAN SUKU DOMO

1. Pengertian dan Dasar Hukum Kewarisan Adat Suku Domo

Harta warisan dalam adat suku Domo dikenal dengan sebutan pusako harta warispusaka. Kewarisan dalam adat suku Domo adalah proses pembagian harta yang ditinggalkan oleh pewaris baik berupa benda berwujud dan yang tidak berwujud kepada ahli waris melalui musyawarah mufakat para ahli waris. Dengan 28 Ada beberapa syarat: Pertama, ada kemampuan. Kedua, ada ilmunya, baik ilmu agama, adat dan umum. Ketiga, ada di kampung atau dapat ditemui oleh anak kemenakan dan cucu. 29 Ninik mamak dalam suku Domo ada 6 orang. Mereka adalah: Datuk Tumongguong, Datuk Bagindak, Datuk Kuto Marajo, Datuk Muncak, Datuk Paduko, dan Datuk Podo Garang. 30 Saudara seayah tidak diikutsertakan dalam musyawarah tersebut. Hal ini dikarenakan yang akan menjadi ninik mamak haruslah bersuku Domo. Saudara kandung dan saudara seibu merupakan saudara yang memiliki suku yang sama dengan ninik mamak yang akan digantikan jabatannya tersebut karena suku Domo diturunkan dari garis ibu. Dengan demikian, saudara seayah tidak dapat dijadikan pengganti karena tidak bersuku Domo. 31 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Tamrin. Siak Hulu, 21 April 2016. demikian, maka yang diwariskan oleh ahli waris bukan hanya sebatas materiil saja, namun immateriil juga diwariskan kepada ahli warisnya. 32 Kewarisan adat suku Domo tidak memiliki dasar atau pedoman secara tertulis. Kewarisan adat suku Domo ini berdasarkan kepada ketentuan adat yang telah ditetapkan oleh ninik mamak yang merupakan penetapan dari nenek moyang suku Domo dalam membagikan harta waris. 33 Ketentuan adat yang telah ditetapkan dari dahulu oleh nenek moyang tersebut diajarkan dan diturunkan kepada anak kemenakan dan cucu secara langsung lisan dan turun-temurun hingga saat ini. Dengan demikian, maka ketentuan-ketentuan adat dapat terjaga dan dapat dilestarikan. Orang tua-tua mengatakan, nan la pase dek diiku’un, nan la losuo dipakai yang sudah berbekas bertapak diikuti, yang sudah lusuh dipakai. Pepatah ini mengisyaratkan bahwa masyarakat suku Domo mengikuti sesuatu yang sering dilakukan oleh nenek moyang. Hal ini dikarenakan menurut mereka sesuatu yang sering dilakukan sehingga membekas dalam kehidupan masyarakat adalah sesuatu yang akan menimbulkan maslahat. 34

2. Rukun dan Syarat

Adapun rukun kewarisan menurut suku Domo adalah: a. Adanya Pewaris, Pewaris adalah masyarakat yang mempunyai harta kekayaan dan atau gelar yang akan dibagi-bagikan dan atau diteruskan kepada para ahli waris, 32 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Tamrin. Siak Hulu, 21 April 2016. 33 Wawancara Pribadi dengan Datuk Sawir. Siak Hulu, 29 April 2016. 34 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Tamrin. Siak Hulu, 21 April 2016. sesuai sistemnya. 35 Setiap masyarakat yang memiliki harta kekayaan dan atau gelar akan menjadi pewaris manakala ia telah meninggal dunia. Dalam ketentuan kewarisan adat suku Domo, jika pewaris meninggal dunia, harta terebut belum dapat dibagikan kepada ahli waris jika belum sampai waktu yang telah ditetapkan oleh ketentuan adat yang dalam istilah adat disebut sasuda bilang aghi akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya. Selama masa menunggu tersebut, harta warisan pewaris dijaga dan dipegang sementara oleh orang yang dianggap mampu menjaga harta warisan yang dalam istilah adat disebut wali waris, namun wali waris tersebut tidak berhak untuk memanfaatkan warisan tersebut. Biasanya wali waris tersebut adalah anak pewaris yang paling tua atau orang tua pewaris atau orang yang paling dihormati dalam keluarga tersebut. 36 b. Adanya Ahli Waris, Ahli waris merupkan sekelompok orang yang menerima harta warisan dari pewaris. Dalam ketentuan kewarisan adat suku Domo, orang yang menjadi ahli waris adalah: a Anak kandung, b Orang tua ke atas, c Anak dari anak kandung cucu d Saudara kandung, 35 Suwardi, Rahman Hendra, dkk, Hukum Adat Melayu Riau, Pekanbaru: Alaf Riau, 2011, h. 57. 36 Wawancara Pribadi dengan Datuk Sawir. Siak Hulu, 29 April 2016. e Saudara seayah, f Saudara seibu, dan g Sanak Bapak saudara sepupu dari paman dari garis ayah. Jika ahli waris golongan yang atas masih hidup, maka ahli waris yang lain tidak mendapat bagian dari harta warisan si pewaris. Dalam kewarisan adat suku Domo, jika ada ahli waris anak pewaris yang terlebih dahulu meninggal dunia dari pewaris, maka anak si ahli waris tadi tidak dapat menggantikan posisi orang tuanya. Singkat kata, dalam ketentuan kewarisan suku Domo tidak mengenal adanya ahli waris pengganti. 37 Apabila seluruh ahli waris masih hidup, maka yang berhak menerima harta warisan hanya anak saja. Namun ini dapat berubah sesuai dengan kebijaksanaan si anak dan disepakati dalam musyawarah. 38 c. Adanya Warisan. Warisan adalah harta benda atau gelar yang diwariskan dari pewaris kepada ahli waris. Datuk Lelo Betuah menyebutkan bahwa yang diwariskan bukan hanya sebatas harta benda yang berwujud, namun juga yang tidak berwujud. Harta benda yang berwujud seperti, rumah, tanah, kebun, uang dan sebagainya. Sementara warisan berupa tidak berwujud adalah gelar 37 Ahli waris pengganti adalah ahli waris yang menggantikan posisi ahli waris yang berada di atasnya. Dalam Kompilasi Hukum Islam, ahli waris pengganti dijelaskan dalam Pasal 185 ayat 1 dan ayat 2 yang berbunyi: 1 Ahli waris yang meninggal lebih dahulu dari pada si pewaris maka kedudukannya dapat digantikan oleh anaknya, kecuali mereka yang tersebut dalam Pasal 173. 2 Bagian ahli waris pengganti tidak boleh melebihi dari bagian ahli waris yang sederajat dengan yang diganti. 38 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Tamrin. Siak Hulu, 21 April 2016.