4. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation GI
a. Hakikat Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin 1985 dalam Isjoni 2009:12 mengemukakan bahwa “Cooperatif Learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar
dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok yang heterogen.
Anita Lie 200 dalam Isjoni 2009:16 menyebut cooperatif learning dengan istilah pembelajaran gotong-royong, yaitu sistem pembelajaran yang
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Lebih jauh dikatakan, cooperatif
learning hanya berjalan kala sudah terbentuk suatu kelompok atau suatu tim yang didalamnya siswa bekerja secara terarah untuk mencapai tujuan yang
sudah ditentukan dengan jumlah anggota kelompok pada umumnya terdiri dari 4-6 orang saja.
Model pembelajaran kooperatif ini menggunakan kelompok kecil, setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang
berbeda–beda, menggunakan kegiatan belajar yang bervariasi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap topik materi pelajaran yang
diajarkan. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari materi yang sedang diajarkan, tetapi juga bertanggung jawab untuk
membantu anggota kelompok untuk belajar, dengan demikian perlu diciptakan atmosfir keberhasilan. Seluruh siswa pada kegiatan belajar ini
harus berpartisipasi aktif, perbedaan individual antara siswa dapat diminimalkan pada saat mereka mempelajari materi. Tujuan pembelajaran
kooperatif adalah: a meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik;
b penerimaan terhadap perbedaan individu; dan c
pengembangan keterampilan sosial. Tiga konsep sentral yang menjadi kareteristik pembelajaran
kooperatif sebagaimana dikemukakan Slavin 1995 yang dikutip Isjoni
2009: 21, yaitu: penghargaan kelompok, pertanggungjawaban individu, dan kesempatan yang sama untuk berhasil.
1. Penghargaan Kelompok Penghargaan kelompok diperoleh jika kelompok mencapai skor
di atas kriteria yang ditentukan. Keberhasilan kelompok didasarkan pada penampilan individu sebagai anggota kelompok dalam menciptakan
hubungan antar personal yang saling mendukung, saling membantu, dan saling peduli.
2. Pertanggungjawaban individu Pertanggungjawaban ini menitikberatkan pada aktivitas anggota
kelompok yang saling membantu dalam kegiatan belajar. Adanya pertanggungjawaban secara individu juga menjadikan setiap anggota
siap untuk menghadapi tes dan tugas-tugas lainnya secara mandiri tanpa bantuan teman sekelompoknya.
3. Kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan. Dengan melaksanakan model pembelajaran cooperative learning,
siswa memungkinkan dapat meraih keberhasilan dalam belajar, disamping itu juga bisa melatih siswa untuk memiliki keterampilan, baik keterampilan
berpikir thinking skill maupun keterampilan sosial social skill. Berikut ini merupakan prinsip dasar, ciri-ciri, serta kelebihan dan
kekurangan pembelajaran kooperatif :
a Prinsip Dasar Model Pembelajaran Kooperatif
Dibawah ini merupakan prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif antara lain :
1.Siswa dalam kelompoknya harus beranggapan bahwa mereka sehidup dan sepenanggungan.
2.Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya. 3.Siswa harus melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya
memiliki tujuan yang sama.
4.Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
5.Siswa akan dikenakan evaluasi dan diberikan hadiahpenghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.
6.Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
7.Siswa akan diminta pertanggung jawaban tentang materi yang dipelajari dalam kelompoknya.
b Ciri – Ciri Pembelajaran Kooperatif
Berikut ini merupakan ciri – ciri pembelajaran kooperatif, antara lain : 1.Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan
materi pelajaran. 2.Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang dan rendah. 3.Anggota kelompok dapat berasal dari suku, budaya, jenis kelamin, dan
ras yang berbeda. 4.Penghargaan lebih berorientasi kelompok daripada individu.
c Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif di samping memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan.
1.Kelebihan model pembelajaran kooperatif antara lain : a Pembelajaran aktif: model pembelajaran kooperatif mengharuskan
setiap siswa aktif berinteraksi satu sama lain. b Keterampilan sosial : siswa belajar berinteraksi dengan siswa lain,
mengembangkan keterampilan interpersonal, aktif berkomunikasi, kepemimpinan, berkompromi dan berkolaborasi.
c Saling ketergantungan : ketergantungan positif dan kepercayaan kelompok dikembangkan dengan adanya interaksi siswa untuk
mencapai tujuan yang sama.
d Akuntabilitas individu : apabila kelompok mencapai keberhasilan dan sukses itu adalah akibat dari input dari setiap individu yang
ada dalam kelompok. 2.Sedangkan kelemahan model pembelajaran kooperatif antara lain :
1.Kecocokan antara siswa : dalam pembentukan kelompok kadang sangat sulit sehingga guru harus mengetahui siswanya dengan baik
untuk menggabungkan siswa agar mau bekerja sama dengan baik. 2.Ketergantungan siswa : guru tidak boleh hanya mempercayai satu
siswa yang pintar untuk mengkoordinasikan belajar pada kelompoknya karena akan menggagalkan tujuan pembelajaran
kooperatif. Sehingga guru harus mengelola kelompok sehingga benar – benar terjadi kolaborasi.
3.Memerlukan waktu yang lama : model pembelajaran kooperatif memerlukan waktu lebih banyak untuk mempelajari materi
pelajaran dibandingkan dengan model pembelajaran lainnya. 4.Individualist : siswa yang suka bekerja secara independen tidak
menyukai model pembelajaran kooperatif. 5.Keterbatasan logistik bahan : guru harus menyiapkan banyak
informasi yang menjadi tanggung jawab siswa untuk mempelajari, kemudian menyiapkan bahan – bahan untuk pengujian.
Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif yang terdapat dalam
http:www.pembelajarankooperatifgroupinvestigation.co.id
, yaitu seperti pada
tabel di bawah ini :
Tabel 1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase-Fase Tangkah Laku Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa belajar
Fase 2
Menyajikan Informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
Fase 3
Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-
kelompok belajar Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien
Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok belajar saat mereka mengerjakan tugas
Fase 5
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah dipelajari atau masing- masing kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya
Fase 6
Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai
baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok
Adapun manfaat yang diperoleh dengan penerapan pembelajaran kooperatif adalah mendokumentasikan hasil-hasil pembelajaran termasuk
peningkatan hasil belajar, perbaikan terhadap tingkah laku dan kehadiran,
meningkatkan self – confidence dan motivasi, serta meningkatkan kedekatan antara teman sekelas dan teman satu sekolah.
b. Hakikat Group Investigation GI