saja, akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak menjadi lebih dewasa.
Mutu pendidikan ditentukan oleh beberapa faktor penting, yaitu : menyangkut input, proses, dukungan lingkungan, sarana dan prasarana. Input
berkaitan dengan kondisi peserta didik minat, bakat, potensi, motivasi, sikap, proses berkaitan erat dengan penciptaan suasana pembelajaran yang dalam hal
ini lebih banyak ditekankan pada kreativitas pengajar guru, dukungan lingkungan berkaitan atau situasi dan kondisi yang mendukung terhadap
proses pembelajaran seperti lingkungan keluarga, masyarakat, alam sekitar sedangkan sarana dan prasarana adalah perangkat yang dapat memfasilitasi
aktivasi pembelajaran seperti gedung, alat-alat laboratorium, komputer dan sebagainya.
b. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan adalah menghilangkan segala sumber penderitaan rakyat dari kebodohan dan ketertinggalan. Berdasarkan UUSPN No.23 tahun
2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Hakikat Pembelajaran a. Pengertian Pembelajaran
Asri Budiningsih 2005:30 mengemukakan aplikasi teori behavioristik dalam pembelajaran, ”bahwa kegiatan belajar ditekankan sebagai aktifitas
”mimetic” yang menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari.
Bruner dalam Asri Budiningsih 2005: 17 mengemukakan bahwa teori pembelajaran adalah preskriptif. Preskriptif karena tujuan utama teori
pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal. Teori pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi
orang lain agar terjadi hal belajar, atau upaya mengontrol variabel-variabel yang dispesifikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar.
Menurut Jerome S. Bruner dalam Muhibbin Syah 2005: 110 dalam proses pembelajaran siswa menempuh tiga episode atau fase yaitu ;1. Fase
informasi tahap penerimaan materi, 2. Fase transformasi tahap pengubahan materi dan 3. Fase evaluasi tahap penilaian materi.
Dalam fase informasi, seorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Di antara
informasi yang diperoleh itu ada yang sama sekali baru dan berdiri sendiri ada pula yang berfungsi menambah, memperhalus, dan memperdalam
pengetahuan yang sebelumnya telah dimiliki. Dalam fase tansformasi, informasi yang telah diperoleh itu dianalisis,
diubah, atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual supaya kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas.
Bagi siswa pemula, fase ini akan berlangsung lebih mudah apabila disertai dengan bimbingan anda selaku guru yang diharapakan kompeten dalam
mentransfer strategi kognitif yang tepat untuk melakukan pembelajaran materi pelajaran tertentu.
Dalam fase evaluasi, seorang siswa akan menilai sendiri sampai sejauh manakah pengetahuan informasi yang telah ditransformasikan tadi dapat
dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain atau memecahkan masalah yang dihadapi.
b. Komponen-Komponen Pembelajaran