BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Hakikat Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
Syaiful Sagala 2009:1 menyatakan bahwa “Pendidikan dalam arti sempit adalah pengajaran yang diselenggarakan umumnya di sekolah sebagai
lembaga pendidikan formal”. Para ahli psikologi memandang pendidikan adalah pengaruh orang dewasa terhadap anak yang belum dewasa agar
mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosialnya dalam bermasyarakat.
Sedangkan pendidikan dalam arti luas meliputi semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya,
kecakapannya, dan keterampilannya kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkannya agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah
maupun rohaniah. Artinya pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang
selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya Poerbakawatja dan Harahap, 1981 yang dikutip oleh Syaiful
Sagala, 2009:3. Berdasarkan UUSPN No. 20 tahun 2003 meyatakan bahwa
”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Jadi pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan
sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas
9
saja, akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak menjadi lebih dewasa.
Mutu pendidikan ditentukan oleh beberapa faktor penting, yaitu : menyangkut input, proses, dukungan lingkungan, sarana dan prasarana. Input
berkaitan dengan kondisi peserta didik minat, bakat, potensi, motivasi, sikap, proses berkaitan erat dengan penciptaan suasana pembelajaran yang dalam hal
ini lebih banyak ditekankan pada kreativitas pengajar guru, dukungan lingkungan berkaitan atau situasi dan kondisi yang mendukung terhadap
proses pembelajaran seperti lingkungan keluarga, masyarakat, alam sekitar sedangkan sarana dan prasarana adalah perangkat yang dapat memfasilitasi
aktivasi pembelajaran seperti gedung, alat-alat laboratorium, komputer dan sebagainya.
b. Fungsi Pendidikan