16
2.2 Citra Perusahaan
Menurut Kotler dalam http:frommarketing.blogspot.com 2010, corporate image is the consumer’s response to the total offering and is defined as
a sum the belief, ideas, and impressions that a public has an organization. Pengertian tersebut mendefinisikan citra perusahaan sebagai respon konsumen
pada keseluruhan penawaran yang diberikan perusahaan dan didefinisikan sebagai sejumlah kepercayaan, ide-ide dan kesan masyarakat pada suatu organisasi. Citra
tersebut terbentuk di benak konsumen karena adanya pengalaman, kepercayaan, informasi dan pengetahuan yang pernah diperoleh oleh konsumen.
Kasali 2007 menyatakan citra adalah kesan suatu obyek terhadap obyek lain yang terbentuk dengan memproses informasi setiap waktu dari berbagai
sumber terpercaya. Terdapat tiga 3 hal penting dalam citra, yaitu kesan obyek, proses terbentuknya citra dan sumber terpercaya. Obyek tersebut dapat berupa
individu maupun perusahaan yang terdiri dari sekelompok orang di dalamnya. Citra suatu obyek terhadap obyek lain dapat berubah seiring informasi yang terus
berubah dari waktu ke waktu dan ditentukan pula oleh faktor kepercayaan terhadap informasi tersebut. Citra menjadi sangat penting bagi suatu perusahaan
untuk kelangsungan hidup dan pengembangan kreativitas pihak-pihak di dalam perusahaan itu sendiri.
Pentingnya citra perusahaan dikemukakan oleh Gronroos dalam Suwandi 2010 adalah :
1. Menceritakan harapan bersama kampanye eksternal. Citra positif
memudahkan perusahaan mengkomunikasikan tujuan perusahaan, sedangkan citra negatif sebaliknya.
2. Citra perusahaan berfungsi sebagai penyaring yang mempengaruhi
persepsi kegiatan perusahaan. Citra perusahaan yang positif di mata konsumen dapat menjadi pelindung kesalahan-kesalahan kecil, mutu
teknis atau fungsional perusahaan dan citra yang negatif dapat memperbesar kesalahan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
17 3.
Citra perusahaan berfungsi sebagai pengalaman dan harapan konsumen atas mutu pelayanan perusahaan.
4. Citra perusahaan mempunyai pengaruh penting terhadap manajemen atau
dampak internal. Citra perusahaan yang kurang jelas dan nyata mempengaruhi sikap karyawan terhadap perusahaan.
Citra perusahaan terbentuk oleh banyak hal. Menurut Jefkins dalam Indarwati 2007, hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra perusahaan
adalah : 1.
Sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang. 2.
Keberhasilan di bidang keuangan yang pernah diraihnya. 3.
Keberhasilan ekspor. 4.
Hubungan industri yang baik. 5.
Reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah besar. 6.
Kesediaan turut memikul tanggungjawab sosial. 7.
Komitmen mengadakan penelitian. Penelitian ini mengambil 2 dua dari 7 tujuh faktor di atas yang dapat
meningkatkan citra perusahaan, yaitu ketersediaan turut memikul tanggungjawab sosial dan komitmen mengadakan penelitian. Ketersediaan turut memikul
tanggungjawab sosial melalui kegiatan CSR PT IVM Program Peduli Kasih Indosiar PPKI menjadi faktor utama dalam pembentukkan citra perusahaan yang
akan diteliti pada penelitian ini. Selain itu, komitmen mengadakan riset juga menjadi faktor lain yang menunjang citra perusahaan, karena sebelum
mengadakan program CSR, PT IVM melakukan riset terhadap bentuk kegiatan dan para penerima bantuan untuk program CSR yang akan dilakukan.
18
2.3 Loyalitas