Tahap-Tahap Analisis TINJAUAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan

2.5 Tahap-Tahap Analisis

Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data pada Tabel Input-Output Kota Bontang Tahun 2010. Data yang dianalisis dari tabel input-output tersebut adalah data transaksi domestik atas dasar harga produsen. Tabel transaksi domestik atas dasar harga produsen menunjukkan hubungan langsung antar sektor penghasil produksi dalam negeri dengan sektor pemakainya, tanpa dipengaruhi lagi oleh komponen impor dan margin perdagangan dan biaya pengangkutan, oleh karena itu koefisien teknis yang diturunkan dari jenis tabel ini lebih memiliki keunggulan analisis karena setiap kenaikan permintaan dapat diukur langsung pengaruhnya terhadap kenaikan produksi dalam negeri. Sektor industri pengolahan dalam penelitian ini terdiri dari sepuluh subsektor yaitu mencakup subsektor industri pengilangan minyak; industri gas alam cair; industri makanan dan minuman; industri tekstil, barang kulit dan alas kaki; industri kayu dan hasil hutan lainnya; industri kertas dan barang cetakan; industri pupuk, kimia dan barang karet; industri semen, barang lain bukan logam; industri alat angkutan, mesin dan peralatan; dan industri barang lainnya. Adapun tahapan-tahapan analisis dalam penelitian ini secara garis besar antara lain : 1. Mengagregasikan sektor-sektor pada tabel transaksi domestik atas dasar harga produsen. Dalam Tabel Input-Output Kota Bontang Tahun 2010 klasifikasi 46 sektor kemudian sektor-sektor tersebut diagregasi menjadi delapan belas sektor dan sembilan sektor. Agregasi delapan belas sektor ini dilakukan untuk melihat dampak penyebaran dan keterkaitan subsektor industri pengolahan subsektor industri pengilangan minyak; industri gas alam cair; industri makanan dan minuman; industri tekstil, barang kulit dan alas kaki; industri kayu dan hasil hutan lainnya; industri kertas dan barang cetakan; industri pupuk, kimia dan barang karet; industri semen, barang lain bukan logam; industri alat angkutan, mesin dan peralatan; dan industri barang lainnya satu sama lain. Sementara itu, agregasi sembilan sektor dilakukan untuk melihat dampak penyebaran dan keterkaitan sektor industri pengolahan secara keseluruhan terhadap sektor- sektor lainnya. 2. Mengelompokkan sektor-sektor yang diagregasi ke dalam tabel di Microsoft Excel dan memberi nama atau kode sesuai dengan yang tercantum dalam Tabel Input-Output Kota Bontang Tahun 2010. 3. Melakukan proses input data dari tabel di Microsoft Excel pada software IOAP 1.0.1 Input Output Analysis for Practitioners untuk kemudian data tersebut diolah oleh software tersebut. 4. Setelah data selesai diolah selanjutnya dilakukan analisis terhadap hasil olahan data tersebut.

III. METODE PENELITIAN 3.1

Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan adalah data sekunder yang sebagian besar berasal dari Tabel Input-Output Kota Bontang Tahun 2010 klasifikasi 46 sektor yang diagregasikan menjadi delapan belas sektor dan sembilan sektor. Data tersebut diperoleh dari berbagai sumber dan instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik Pusat, Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur, Badan Pusat Statistik Kota Bontang, Lembaga Sumberdaya Informasi LSI IPB, dan berbagai sumber data pendukung lainnya seperti media cetak maupun elektronik.

3.2 Metode Analisis

3.2.1 Analisis Keterkaitan

Analisis keterkaitan digunakan untuk melihat keterkaitan antarsektor dalam suatu perekonomian. Keterkaitan ini terdiri dari, keterkaitan langsung ke depan, keterkaitan langsung ke belakang, keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan, serta keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang. 1. Keterkaitan Langsung ke Depan Keterkaitan langsung ke depan menunjukkan akibat suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang menggunakan sebagian output sektor tersebut secara langsung per unit kenaikan permintaan total Priyarsono, et al., 2007. Keterkaitan tipe ini dirumuskan sebagai berikut. 3.1