Struktur Nilai Tambah Bruto

5.1.6 Struktur Nilai Tambah Bruto

Nilai tambah bruto merupakan balas jasa terhadap faktor-faktor produksi yang tercipta akibat adanya kegiatan produksi. Terdapat lima komponen pembentuk nilai tambah bruto yang terdapat di Kota Bontang yaitu upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan, pajak tak langsung, dan subsidi. Dari Tabel Input- Output Kota Bontang Tahun 2010, memiliki jumlah nilai tambah bruto sebesar Rp 52,699 triliun. Dari kelima komponen pembentuk nilai tambah bruto tersebut, surplus usaha memberikan kontribusi terbesar dengan nilai sebesar Rp 38,317 triliun atau sekitar 72,71 persen dari total nilai tambah bruto. Penyusutan berada diurutan kedua dengan nilai kontribusi sebesar Rp 8,172 triliun atau sekitar 15,51 persen selanjutnya komponen upah dan gaji menempati urutan ketiga terbesar dengan nilai kontribusi sebesar Rp 5,937 triliun atau sekitar 11,27 persen dari total nilai tambah bruto. Dari kesembilan sektor utama perekonomian Kota Bontang, sektor industri pengolahan merupakan kontributor terbesar dalam pembentukan nilai tambah bruto dengan nilai kontribusi sebesar Rp 49,705 triliun atau sekitar 94,32 persen dari total nilai tambah bruto. Disusul sektor bangunan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan nilai kontribusi masing-masing sebesar Rp 1,255 triliun 2,38 persen dan Rp 714.572 juta 1,36 persen. Subsektor industri pengolahan yang memiliki nilai tambah bruto terbesar ialah industri gas alam cair dengan nilai kontribusi sebesar Rp 44,121 triliun atau sekitar 83,72 persen. Selanjutnya subsektor kedua terbesar ialah subsektor industri pupuk, kimia, dan barang karet dengan nilai kontribusi sebesar Rp 5,568 triliun atau sekitar 10,57 persen dari total nilai tambah bruto. Sedangkan kedelapan subesektor lainnya subsektor industri pengilangan minyak; industri makanan dan minuman; industri tekstil, barang kulit dan alas kaki; industri kayu dan hasil hutan lainnya; industri kertas dan barang cetakan; industri semen, barang lain bukan logam; industri alat angkutan, mesin dan peralatan; dan industri barang lainnya memiliki nilai kontribusi kurang dari satu persen. Tabel 5.6. Nilai Tambah Bruto Sektor-Sektor Perekonomian Kota Bontang Sektor Upah dan Gaji Juta Rp Surplus Usaha Juta Rp Rasio Upah Gaji dan Surplus Usaha Juta Rp Penyusutan Juta Rp Pajak Tak Langsung Juta Rp Subsidi Juta Rp Nilai Tambah Bruto Juta Rp Persen 1 9.873 33.866 0,29 1.335 356 45.430 0,08621 2 19.995 45.194 0,44 4.702 3.305 73.196 0,13889 3 0,00 0,00000 4 2.167.485 34.391.177 0,06 7.406.168 156.369 44.121.199 83,72222 5 286 483 0,59 36 20 825 0,00157 6 200 292 0,68 64 3 559 0,00106 7 1.740 1.831 0,95 219 77 3.867 0,00734 8 128 277 0,46 17 3 425 0,00081 9 2.454.968 2.664.811 0,92 421.472 27.458 5.568.709 10,56691 10 445 1.055 0,42 45 12 1.557 0,00295 11 2.771 4.919 0,56 597 407 8.694 0,01650 12 13 26 0,50 4 3 46 0,00009 ∑ Ind. Peng. 4.628.036 37.064.871 5,16 7.828.622 184.352 49.705.881 94,32 13 12.957 10.631 1,22 11.520 362 35.470 0,06731 14 544.352 603.861 0,90 104.747 2.673 1.255.633 2,38263 15 187.882 343.090 0,55 114.179 69.421 714.572 1,35594 16 41.426 78.098 0,53 26.871 3.059 149.454 0,28360 17 53.568 122.423 0,44 23.772 7.697 207.460 0,39367 18 439.723 15.513 28,35 56.961 216 512.413 0,97233 Total 5.937.812 38.317.547 38 8.172.709 271.441 52.699.509 100 Persen terhadap Nilai Tambah Bruto 11,26730 72,70949 15,5081 0,51507 100 Sumber : Tabel Input-Output Kota Bontang Tahun 2010, Klasifikasi 18 Sektor diolah

5.2 Analisis Keterkaitan