Keterkaitan ke Belakang backward linkage

memiliki nilai keterkaitan yang kuat terhadap sektor hilirnya dalam penyediaan input bagi sektor lain baik secara langsung maupun langsung dan tidak langsung. Tabel 5.8 Keterkaitan Output ke Depan Subsektor Industri Pengolahan Kota Bontang Sektor Keterkaitan ke Depan Langsung Langsung dan Tidak Langsung 1 Industri Pengilangan Minyak 0,00000 1,00000 2 Industri Gas Alam Cair 0,00000 1,00000 3 Industri Makanan dan Minuman 0,00000 1,00079 4 Industri Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki 0,00000 1,00169 5 Industri Kayu dan Hasil Hutan Lainnya 0,00004 1,00235 6 Industri Kertas dan Barang Cetakan 0,00000 1,00355 7 Industri Pupuk, Kimia dan Barang Karet 0,00309 1,39976 8 Industri Semen, Barang Lain Bukan Logam 0,00002 1,00143 9 Industri Alat Angkutan, Mesin dan Peralatan 0,00002 1,00229 10 Industri Barang Lainnya 0,00000 1,00003 Sumber : Tabel Input-Output Kota Bontang Tahun 2010, Klasifikasi 18 Sektor diolah

5.2.2 Keterkaitan ke Belakang backward linkage

Keterkaitan ke belakang merupakan keterkaitan sektor produksi hilir terhadap sektor-sektor produksi hulunya. Nilai keterkaitan ke belakang menunjukkan seberapa besar nilai input yang dibutuhkan oleh suatu sektor baik dari sektor-sektor lain maupun sektor itu sendiri, apabila terjadi kenaikan permintaan akhir sebesar satu satuan. Sektor industri pengolahan memiliki nilai keterkaitan ke belakang secara langsung terkecil dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya yaitu sebesar 0,00734. Nilai ini memiliki arti bahwa jika terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar satu juta rupiah, maka sektor industri pengolahan akan secara langsung meningkatkan permintaan inputnya terhadap sektor-sektor lainnya termasuk sektor industri pengolahan sendiri sebesar Rp 7.340. Untuk nilai keterkaitan ke belakang langsung dan tidak langsung memiliki nilai sebesar 1,00802, hal ini dapat diartikan bahwa jika terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar satu juta rupiah, maka sektor industri pengolahan akan meningkatkan permintaan inputnya terhadap sektor lainnya termasuk sektor industri pengolahan itu sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung sebesar Rp 1.008.020. Tabel 5.9 Keterkaitan Output ke Belakang Sektor-Sektor Perekonomian Kota Bontang Sektor Keterkaitan ke Belakang Langsung Langsung dan Tidak langsung 1 Pertanian 0,09797 1,10614 2 Pertambangan dan Penggalian 0,07782 1,08681 3 Industri Pengolahan 0,00734 1,00802 4 Listrik Gas dan Air Bersih 0,25513 1,30011 5 Bangunan 0,16634 1,18296 6 Perdagangan, Hotel dan Restaurant 0,09685 1,10940 7 Pengangkutan dan Komunikasi 0,11554 1,12912 8 Keuangan, Pebankan dan Jasa Perusahaan 0,09628 1,11229 9 Jasa - Jasa Lainnya 0,00945 1,01030 Sumber : Tabel Input-Output Kota Bontang Tahun 2010, Klasifikasi 9 Sektor diolah Subsektor industri pengolahan yang memiliki nilai keterkaitan langsung ke belakang terbesar ialah subsektor industri kertas dan barang cetakan 0,25560, kemudian industri makanan dan minuman 0,23950 dan peringkat ketiga industri semen, barang lain bukan logam 0,17945. Untuk keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang terbesar ialah industri makanan dan minuman 1,26704, kemudian industri kertas dan barang cetakan 1,24697 dan industri semen, barang lain bukan logam 1,19831 berada di posisi ke tiga. Nilai keterkaitan ke belakang yang besar dari suatu sektor menunjukkan bahwa sektor tersebut masih bergantung pada output yang dihasilkan oleh sektor di dalam Kota Bontang itu sendiri. Sebaliknya, nilai keterkaitan ke belakang yang kecil mengindikasikan besarnya ketergantungan sektor tersebut terhadap output yang berasal dari luar Kota Bontang. Tabel 5.10 Keterkaitan Output ke Belakang Subsektor Industri Pengolahan Kota Bontang Sektor Keterkaitan ke Belakang Langsung Langsung dan Tidak langsung 1 Industri Pengilangan Minyak 0,00000 1,00000 2 Industri Gas Alam Cair 0,00358 1,00406 3 Industri Makanan dan Minuman 0,23950 1,26704 4 Industri Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki 0,17312 1,19223 5 Industri Kayu dan Hasil Hutan Lainnya 0,07995 1,09315 6 Industri Kertas dan Barang Cetakan 0,25560 1,24697 7 Industri Pupuk, Kimia dan Barang Karet 0,03000 1,03241 8 Industri Semen, Barang Lain Bukan Logam 0,17945 1,19831 9 Industri Alat Angkutan, Mesin dan Peralatan 0,17043 1,18765 10 Industri Barang Lainnya 0,15686 1,17985 Sumber : Tabel Input – Output Kota Bontang Tahun 2010, Klasifikasi 18 Sektor diolah

5.3 Analisis Dampak Penyebaran