5.2 Analisis Keterkaitan
Dalam analisis keterkaitan output ke depan dan ke belakang dapat dibagi menjadi dua yaitu keterkaitan output langsung ke depan dan ke belakang dan
keterkaitan output langsung dan tidak langsung ke depan dan ke belakang. Keterkaitan output langsung didapat dari koefisien input, sedangkan keterkaitan
output langsung dan tidak langsung diperoleh dari Matriks Balikan Leontief terbuka.
5.2.1 Keterkaitan ke Depan forward linkage
Keterkaitan ke depan merupakan keterkaitan sektor produksi hulu terhadap sektor produksi hilirnya. Nilai keterkaitan langsung ke depan menunjukkan
apabila terjadi peningkatan akhir sebesar satu satuan, maka output suatu sektor yang dialokasikan secara langsung ke sektor tersebut dan juga sektor-sektor
lainnya akan meningkat sebesar nilai keterkaitannya. Sedangkan nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan menunjukkan bahwa sektor tersebut
memiliki nilai keterkaitan langsung maupun tidak langsung ke depan terhadap sektor lainnya termasuk sektor itu sendiri.
Dari tabel 5.7 dapat dilihat bahwa sektor yang memiliki nilai keterkaitan output langsung ke depan paling tinggi adalah sektor perdagangan, hotel dan
restoran dengan nilai 0,00386. Sektor industri pengolahan memiliki nilai keterkaitan output langsung ke depan terbesar kedua yaitu sebesar 0,00318. Nilai
keterkaitan ini menunjukkan adanya keterkaitan langsung ke depan antara sektor- sektor perekonomian lainnya termasuk dengan sektor industri pengolahan itu
sendiri. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa jika terjadi peningkatan akhir sebesar satu juta rupiah, maka output sektor industri pengolahan yang dialokasikan secara
langsung ke seluruh sektor lainnya termasuk sektor industri pengolahan itu sendiri akan meningkat sebesar Rp 3.180. Nilai keterkaitan ke depan langsung dan tidak
langsung untuk industri pengolahan yaitu sebesar 1,14652, nilai tersebut berarti bahwa jika terjadi peningkatan akhir sebesar satu juta rupiah, maka output sektor
industri pengolahan yang dialokasikan baik secara langsung dan tidak langsung ke sektor lain termasuk sektor industri pengolahan itu sendiri akan meningkat sebesar
Rp 1.146.520. Tabel 5.7 Keterkaitan Output ke Depan Sektor-Sektor Perekonomian Kota
Bontang
Sektor Keterkaitan ke Depan
Langsung Langsung dan Tidak
Langsung 1 Pertanian
0,00012 1,01267
2 Pertambangan dan Penggalian 0,00092
1,03581
3 Industri Pengolahan 0,00318
1,14652
4 Listrik Gas dan Air Bersih 0,00060
1,15801 5 Bangunan
0,00141 1,14753
6 Perdagangan, Hotel dan Restaurant 0,00386
1,30006 7 Pengangkutan dan Komunikasi
0,00149 1,10192
8 Keuangan, Pebankan dan Jasa
Perusahaan 0,00182
1,11859 9 Jasa - Jasa Lainnya
0,00020 1,02404
Sumber : Tabel Input-Output Kota Bontang Tahun 2010, Klasifikasi 9 Sektor diolah
Di antara subsektor industri pengolahan yang memiliki nilai keterkaitan langsung dan langsung dan tidak langsung ke depan terbesar ialah industri pupuk,
kimia, dan barang karet yaitu sebesar 0,00309 dan 1,39976. Nilai-nilai tersebut mengindikasikan bahwa subsektor indsutri pupuk, kimia, dan barang karet
memiliki nilai keterkaitan yang kuat terhadap sektor hilirnya dalam penyediaan input bagi sektor lain baik secara langsung maupun langsung dan tidak langsung.
Tabel 5.8 Keterkaitan Output ke Depan Subsektor Industri Pengolahan Kota
Bontang
Sektor Keterkaitan ke Depan
Langsung Langsung dan Tidak
Langsung 1
Industri Pengilangan Minyak 0,00000
1,00000 2
Industri Gas Alam Cair 0,00000
1,00000 3
Industri Makanan dan Minuman 0,00000
1,00079 4
Industri Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki
0,00000 1,00169
5 Industri Kayu dan Hasil Hutan
Lainnya 0,00004
1,00235 6
Industri Kertas dan Barang Cetakan 0,00000
1,00355 7
Industri Pupuk, Kimia dan Barang Karet
0,00309 1,39976
8 Industri Semen, Barang Lain Bukan
Logam 0,00002
1,00143 9
Industri Alat Angkutan, Mesin dan Peralatan
0,00002 1,00229
10 Industri Barang Lainnya
0,00000 1,00003
Sumber : Tabel Input-Output Kota Bontang Tahun 2010, Klasifikasi 18 Sektor diolah
5.2.2 Keterkaitan ke Belakang backward linkage