Berdasarkan kontribusi masing-masing sektor perekonomian terhadap permintaan antara dan permintaan akhir Kota Bontang, dapat diketahui bahwa tiga
sektor yang memiliki kontribusi terbesar terhadap total permintaan adalah sektor industri pengolahan yaitu sebesar Rp 95,829 triliun atau sekitar 94,89 persen,
diikuti sektor bangunan yang memiliki kontribusi sebesar Rp 2,884 triliun atau sekitar 2,85 persen dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran yaitu sebesar Rp
1,001 triliun atau sekitar 0,99 persen dari total permintaan Kota Bontang. Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat, dalam pembentukan total permintaan
di Kota Bontang sektor industri pengolahan merupakan sektor yang memiliki kontribusi terbesar. Sektor industri pengolahan ini terdiri dari sepuluh subsektor,
antara lain subsektor industri pengilangan minyak; industri gas alam cair; industri makanan dan minuman; industri tekstil, barang kulit dan alas kaki; industri kayu
dan hasil hutan lainnya; industri kertas dan barang cetakan; industri pupuk, kimia dan barang karet; industri semen, barang lain bukan logam; industri alat angkutan,
mesin dan peralatan; dan industri barang lainnya. Dari kesepuluh subsektor tersebut subsektor gas alam cair merupakan kontributor terbesar dalam
pembentukan total permintaan sektor industri pengolahan, yaitu sebesar 82,342 triliun atau sekitar 81,54 persen dari total permintaan Kota Bontang.
5.1.2 Struktur Konsumsi Rumah Tangga
Berdasarkan Tabel Input-Output Kota Bontang Tahun 2010, total konsumsi rumah tangga Kota Bontang yaitu sebesar Rp 272.839 juta. Tabel 5.2
memperlihatkan bahwa sektor transportasi dan komunikasi memiliki nilai konsumsi rumah tangga terbesar yaitu sebesar Rp 59.673 juta atau sekitar 21,87
persen dari total konsumsi rumah tangga. Urutan kedua ditempati oleh sektor
keuangan, perbankan, dan jasa perusahaan yaitu sebesar Rp 58.830 juta atau sekitar 21,56 persen dari total konsumsi rumah tangga. Sektor industri pengolahan
berada pada urutan ketiga dengan nilai konsumsi rumah tangga sebesar Rp 50.422 juta atau sekitar 18,48 persen dari total konsumsi rumah tangga Kota Bontang
tahun 2010. Tabel 5.2
Konsumsi Rumah Tangga Terhadap Sektor-Sektor Perekonomian Kota Bontang
Sektor Konsumsi Rumah Tangga
Jumlah Juta Rupiah
Persen 1 Pertanian
42.112 15,4347
2 Pertambangan dan
Penggalian 0 0,0000
3 Industri Pengilangan Minyak
0,0000 4
Industri Gas Alam Cair 0,0000
5 Industri Makanan dan Minuman
1.437 0,5267
6 Industri Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki
825 0,3024
7 Industri Kayu dan Hasil Hutan Lainnya
496 0,1818
8 Industri Kertas dan Barang Cetakan
204 0,0748
9 Industri Pupuk, Kimia dan Barang Karet
47.108 17,2659
10 Industri Semen, Barang Lain Bukan Logam 3
0,0011 11 Industri Alat Angkutan, Mesin dan Peralatan
310 0,1136 12 Industri Barang Lainnya
39 0,0143
Total Konsumsi RT Industri Pengolahan 50.422
18,4795
13 Listrik Gas dan Air Bersih 15.236
5,5842 14 Bangunan
3.270 1,1985
15 Perdagangan, Hotel dan Restaurant 33.976
12,4528 16 Transportasi dan Komunikasi
59.673 21,8711
17 Keuangan, Perbankan dan Jasa Perusahaan 58.830 21,5622
18 Jasa - Jasa Lainnya 9.320
3,4159
Total 272.839 100,00
Sumber : Tabel Input-Output Kota Bontang Tahun 2010, Klasifikasi 18 Sektor diolah
Di antara kesepuluh sektor pembentuk sektor industri pengolahan, subsektor yang memiliki nilai konsumsi rumah tangga terbesar adalah subsektor
industri pupuk, kimia dan barang karet dengan nilai konsumsi sebesar Rp 47.108
juta atau sekitar 17,27 persen dari total konsumsi rumah tangga. Sedangkan di urutan kedua, subsektor industri makanan dan minuman memiliki nilai konsumsi
sebesar Rp 1.437 juta atau sekitar 0,53 persen dari total konsumsi rumah tangga Kota Bontang tahun 2010.
5.1.3 Struktur Konsumsi