Tahap Pengembangan KAKD Pengembangan Potensi Kopi sebagai Komoditas Unggulan Kawasan Agropolitan Kabupaten Dairi

53

a. Tujuan Pengembangan KAKD

Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Dairi mempunyai tujuan: 1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani melalui peningkatan nilai tambah, produktifitas dan diversifikasi produk. 2. Meningkatkan kapasitas kawasan agropolitan Kabupaten Dairi, dalam menghasilkan produk agribisnis, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, secara berkelanjutan. 3. Menjadikan kawasan agropolitan sebagai sentra agribisnis sekaligus melestarikan fungsi hidrologis dataran tinggi dan menunjang aneka produk wisata. 4. Meningkatkan daya saing produk-produk agribisnis, baik di tingkat nasional maupun internasional. 5. Mengurangi arus urbanisasi brain drain dan capital drain.

b. Tahap Pengembangan KAKD

Pengembangan produk yang dihasilkan dari Kawasan Agropolitan Kabupaten Dairi KAKD didasarkan pada permintaan pasar market oriented baik di pasar lokal, regional, nasional, maupun internasional target pasar ekspor. Maksudnya bahwa produk yang diminta konsumen dijadikan cetak biru blueprint dalam merencanakanmenentukan produk yang akan dihasilkan dari Kawasan Agropolitan Kabupaten Dairi KAKD. Maka perlu ditingkatkan kemampuan merespon permintaan pasar tersebut yang dilakukan secara bertahap Universitas Sumatera Utara 54 capacity building. Tahapan pengembangan kemampuan KAKD dalam merespon permintaan pasar dilakukan dengan tahap sebagai berikut : Tahap pertama yaitu merespon permintaan pasar dengan kekuatan kelimpahan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang belum terampil natural resources and unskilled human resource based aau disingkat dengan factor driven . Secara umum KAKD saat ini masih berada pada tahap factor driven yang antara lain dicirikan oleh kekuatansumber peningkatan produksi masih didominasi oleh peningkatan luas areal. Pada tahap factor driven ini pengembangan subsistem agribisnis hulu dan hilir sangat bergantung pada perkembangan usaha tani. Agribisnis pada tahap ini tidak dapat dipertahankan terlalu lama disamping produktifitas rendah juga terbatas dalam memenuhi selera konsumen. Oleh karena itu KAKD yang saat ini masih factor driven harus dikembangkan lebih lanjut agar memiliki kemampuan yang makin meningkat. Tahap kedua yaitu merespon permintaan pasar dengan kekuatan penggunaan barang-barang modal dan SDM semakin terampil capital and semi- skill human resource-based atau disingkat dengan capital driven. Tahap ini dirincikan dengan bergesernya sumber peningkatan produksi dan nilai tambah dari perluasan areal menjadi oleh penggunaan barang-barang sarana produksi pertanian saprodi. Peningkatan nilai tambah yang paling besar akan bersumber dari industri pengolahan hasil pertanian agribisnis hilir. Perkembangan industri pengolahan ini juga akan meningkatkan kemampuan dalam memenuhi selera konsumen. Universitas Sumatera Utara 55 Tahap ketiga yakni merespon pasar dengan menggunakan kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi dan SDM terampil knowledge and skill resource based atau disingkat innovation-driven. Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Dairi pada tahap ke depan direncanakan akan berada pada tahap ini. Pada tahap ini sumber kekuatan untuk meningkatkan produksi, produktifitas dan nilai tambah adalah dari inovasi di segala aspek yang terus menerus dari seluruh mata rantai agribisnis mulai dari hulu ke hilir. Pada tahap ini hampir semua segmen pasar akan dapat dilayani oleh KAKD. Tahap innovation driven ini hampir tidak terbatas. Sepanjang inovasi terus terjadi, maka kemampuan KAKD akan terus meningkat.

c. Strategi Pengembangan KAKD