43
b. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
catatan-catatan atau foto-foto yang ada dilokasi penelitian serta sumber- sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.
2.8. Teknik Analisis Data
Pengolahan data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, baik itu data di lapangan data primer maupun data sekunder. Data-data yang telah
dikumpulkan kemudian ditabulasi secara sederhana. Setelah ditabulasi maka data- data tersebut dianalisis sesuai dengan metode analisis data yang sesuai. Analisis
data yang dilakukan meliputi tahap pemasukan data, transfer data, editing data, pengolahan data dan interpretasi data.
1. Untuk menyelesaikan masalah yang pertama digunakan analisis data deskriptif
dengan cara menjelaskan dan menggambarkan secara detail pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Dairi KAKD sesuai dengan data dan
informasi yang diperoleh peneliti. 2.
Untuk menyelesaikan masalah yang ke dua digunakan analisis data deskriptif yaitu dengan memilah-milah faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan
kopi Dairi ke dalam 4 jenis faktor yaitu, kekuatan strenghts, kelemahan weaknesses
, peluang opportunities, dan ancaman threats. 3.
Untuk menyelesaikan masalah yang ke tiga yaitu pembentukan alternatif strategi pengembangan kopi Dairi digunakan metode analisis SWOT, dimana
strategi dibentuk melalui kombinasi faktor-faktor strategis internal dan eksternal serta dengan memperhatikan faktor-faktor negatif internal dan
eksternal.
Universitas Sumatera Utara
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
2.1. Deskripsi dan Kondisi Umum Kabupaten Dairi
6.1.1. Administratif Kabupaten Dairi
Kabupaten Dairi merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Propinsi Sumatera Utara. Ibukota Kabupaten Dairi adalah Sidikalang. Luas wilayah
Kabupaten Dairi 1927,80 Km
2
atau 2,69 dari luas Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah penduduk sebesar 272.578 jiwa sehingga kepadatan penduduk
Kabupaten Dairi sebesar 141 jiwaKm
2
. Data administratif Kabupaten Dairi secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Pembagian Wilayah Administratif Kabupaten Dairi
No Kecamatan Desa
Kelurahan Luas
Km
2
Jumlah Penduduk
jiwa Kepadatan
Penduduk jiwaKm
2
1 Sidikalang 11
70,67 49254
696 2 Berampu
5 31,65
8029 254
3 Sitinjo 4
39,48 11968
303 4 Parbuluan
11 227
21093 93
5 Sumbul 19
149 39876
268 6 Silahisabungan
5 119,2
4473 38
7 Silima Pungga-pungga
16 101,68
12657 124
8 Lae Parira
9 42,72
13547 317
9 Siempat nempu
13 60,3
17989 298
10 Siempat nempu hulu 12
93,6 17673
189 11 siempat nempu Hilir
10 104,5
10429 100
12 Tigalingga 14
201,87 21456
106 13 Gunung
Sitember 8
75,2 9094
121 14 Pegagan
Hilir 13
155,3 14748
95 15 Tanah
Pinem 19
439,4 20265
46 Kabupaten Dairi
169 1927,74
272551 141
Sumber: Dairi Dalam Angka 2012.
Universitas Sumatera Utara
45
Secara geografis Kabupaten Dairi terletak pada kordinat 2 15’ - 3
10’ LU dan 98
00’- 98 38’ BT. Secara administratif Kabupaten Dairi berbatasan dengan:
a. Sebelah Utara : Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam dan Kabupaten Karo, b. Sebelah Selatan
: Kabupaten Pakpak Bharat c. Sebelah Timur
: Kabupaten Samosir d. Sebelah Barat
: Kabupaten Aceh Selatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
6.1.2. Topografi dan Kemiringan Lereng
Pada umumnya Kabupaten Dairi berada pada ketinggian rata-rata antara 500 – 1700 meter diatas permukaan laut, dengan rincian sebagai berikut:
a. Ketinggian sampai dengan 500 meter terdapat seluas 53.978,40 Ha atau
sekitar 28 dari total wilayah Kabupaten Dairi. b.
Ketinggian antara 500 – 1000 meter terdapat seluas 88.678,80 Ha atau sekitar 46 dari total wilayah Kabupaten Dairi.
c. Ketinggian diatas 1000 meter terdapat seluas 50.122,80 Ha atau sekitar 26
luas total wilayah Kabupaten Dairi. Dilihat dari kemiringan lerengnya, Kabupaten Dairi memiliki keadaan
lereng yang bervariasi yaitu mulai dari datar, bergelombang, curam hingga terjal, dengan rincian sebagai berikut:
a. Daerah datar 0-8 terdapat sekitar 23.416 Ha atau sekitar 13.65.
b. Daerah berombak 8-15 terdapat sekitar 23.416 Ha atau sekitar 12,15.
Universitas Sumatera Utara
c. Daera
14,07 d.
Daera e.
Daera 45,70
Sumber : Da
Pe
6.1.3. Ge
K bermacam
tanah lipa sekitar 10
lainya yai ah yang ber
. ah yang cura
ah yang ter 0.
airi Dalam An
ersentase W
eologi dan J
Kabupaten m-macam je
arit yang m 03.812 Ha
itu : peroka rgelombang
am 25-40 rjal diatas
ngka 2012
Wilayah Ka
Jenis Tana
Dairi yang nis tanah.
merupakan 53,85 y
arbon seluas 15-25 t
terdapat 40 terd
Gambar abupaten D
ah
g merupak Jenis tanah
hasil peletu yang terbesa
s 62.191 Ha terdapat sek
sekitar 27.8 dapat sekit
r 4.1 Dairi Menu
kan daerah h yang ada
usan dari G ar di seluru
a 32,26 kitar 27.124
824 Ha atau ar 88.097
rut Kondis
dataran t umumnya m
Gunung To uh kecamat
, palaegon 4 Ha atau se
u sekitar 14,4 Ha atau s
si Tanah
tinggi, mem merupakan
oba dengan tan. Jenis
seluas 3.52
46
ekitar
43. ekitar
miliki jenis
n luas tanah
28 Ha
Universitas Sumatera Utara
47
1,83, garbo diabase sepentijin seluas 23,018 Ha 11,94 dan jenis tanah jura seluas 231 Ha. Tanah jenis ini sesuai untuk komoditi perkebunan kopi dan
tanaman keras lainnya.
6.1.4. Tata Guna Lahan
Penggunaan lahan yang terdapat di Kabupaten Dairi umumnya didominasi oleh penggunaan lahan untuk hutan negara yaitu seluas 73.586 ha. Penggunaan
lahan terbanyak ke dua adalah untuk perkebunan. Berikut ini merupakan tabel penggunaan lahan di Kabupaten Dairi
Tabel 4.2 Penggunaan Lahan di Kabupaten Dairi tahun 2011
No Penggunaan Lahan LuasHa
Persentase 1 Hutan negara
73.586
38,17
2 Perkebunan 32.779
17,00
3 KebunTegal 28.839
14,96
4 LadangHuma 19.500
10,12
5 Sawah 10.225
5,30
6 Bangunan 8.137
4,22
7 Tidak Diusahakan 7.313
3,79
8 Jalan, Sungai, Tandus 5.116
2,65
9 Padang Rumput 4.404
2,28
10 Lainnya 1.841
0,95
11 Hutan Rakyat 949
0,49
12 Kolam 67
0,03
13 Tambak 20
0,01
Total 192.780
Sumber: Dairi Dalam Angka 2012, diolah.
Universitas Sumatera Utara
S
6.1.5. Pe
Sek memberik
sektor ini sektor pe
penggerak dominan
hortikultur karena pad
terbesar a 2011 diba
yang bera palawija ju
kacang m
umber: Dairi
Pers
ertanian da
ktor pertani kan sumbang
mencapai ertanian me
k perekono diusahakan
ra. Tanama di adalah ta
adalah padi andingkan d
arti terjadi uga mengal
masing-masi
Dalam Angk
entase Tata
n Perkebun
ian merupak gan terbesa
59,55 p erupakan se
mian Kabu n oleh mas
an padi mer anaman poko
sawah den dengan tahu
kenaikan s lami kenaik
ing pada ta
ka 2012.
Gambar a Guna La
nan
akan tulang ar terhadap P
pada tahun ektor yang
upaten Dai syarakat me
rupakan tan kok yang me
ngan jumla un 2010 de
sebesar 1,2 kan yaitu jag
ahun 2010
r 4.2 han Kabup
punggung p PDRB di K
2011. Ha g paling pe
ri. Tanam encakup ta
naman yang enjadi kebut
h produksi engan juml
25. Sela gung dan ka
adalah se
paten Dairi
perekonomi Kabupaten D
al ini memb enting yang
man pertani naman pad
g paling ban tuhan utama
78.582,24 lah produks
in padi, pr acang. Prod
ebesar 148.
i
ian daerah, Dairi. Kontr
buktikan, b g menjadi
ian yang p di, palawija
nyak diusah a. Produksi
ton pada si 77.612,1
roduksi tan duksi jagun
.070,40 ton
48
yang ribusi
bahwa roda
paling a dan
hakan, i padi
tahun 0 ton
naman ng dan
n dan
Universitas Sumatera Utara
49
2.924,46 ton, meningkat pada tahun 2011 masing-masing menjadi 153.335 ton dan 2.966,72. Dairi dalam angka 2012
Produksi jeruk Kabupaten Dairi dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan dengan angka yang sangat tinggi. Pada tahun 2008 jumlah produksi
jeruk Kabupaten Dairi adalah sebesar 2.269,09 ton, namun pada tahun 2011 produksi jeruk tersebut telah mencapai 20.360 ton atau meningkat hampir 9 kali
lipat dalam waktu 3 tahun. Dairi dalam angka 2012 Kabupaten Dairi juga merupakan wilayah perkebunan yang baik, dimana
berbagai komoditas perkebunan tumbuh dengan subur bahkan beberapa komoditas perkebunan hasil produksinya lebih baik dibandingkan dengan
Kabupaten lain di Sumatera Utara.
Tabel 4.3 Luas Lahan dan Jumlah Produksi Komoditas Perkebunan Tahun 2011
No Jenis
Tanaman Perkebunan
Luas LahanHa
Produksi Ton
1 Gambir
750 319,2
2 Aren
63,5 26,7
3 Kopi
18999 11324,05
4 Cengkeh
50 2,1
5 Kemiri
4116,5 7191
6 Karet
245,5 124,79
7 Kelapa
567 374,9
8 Kemenjan
211 41,79
9 Kulit Manis
320 571,6
10 Tembakau
257 221,1
11 Nilam
22 2,75
12 Vanila
50,5 7,35
13 Lada
80 49,92
14 Kelapa Sawit
162 967
15 Kakao
688 243
16 Pinang Lada
88,5 46,86
Sumber: Dairi Dalam Angka 2012, diolah.
Universitas Sumatera Utara
50
Ditinjau dari luas lahan dan produksi tanaman perkebunan rakyat, maka tanaman kopi masih mendominasi di Kabupaten Dairi. Pada Tahun 2011 luas
lahan perkebunan yang digunakan untuk tanaman kopi adalah sebesar 18.999 hektar dengan produksi sebesar 11.324,05 ton.
6.1.6. Perekonomian
Perkembangan perekonomian suatu daerah umumnya dilihat dari Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB. PDRB mencakup sektor-sektor
perekonomian berikut yaitu: pertanian; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih; bangunan, perdagangan, hotel dan
restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, real estate dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa lain.
Berikut ini merupakan tabel komposisi peran sumbangsih sektor-sektor perekonomian terhadap PDRB Kabupaten Dairi:
Tabel 4.4 PDRB Kabupaten Dairi
Sektor ekonomi Sumbangsih terhadap PDRB
2010 2011 Pertanian 60,28
59,55 Pertambangan dan Penggalian
0,08 0,09
industri pengolahan 0,39
0,38 listrik, gas, dan air bersih
0,35 0,34
Bangunan 4,2 4,28
Perdagangan, hotel dan restoran 15,34
15,11 Pengangkutan dan komunikasi
5,61 5,66
Keuangan, real estate dan jasa perusahaan 1,86
1,95 sektor jasa-jasa lain
11,89 12,67
PDRB dengan MIGAS 100
100
Sumber: Dairi dalam Angka 2012
Universitas Sumatera Utara
51
Dari tabel terlihat bahwa Kabupaten Dairi masih di dominasi sektor pertanian dimana lebih dari 50 PDRB kabupaten Dairi bersumber dari sektor
pertanian kemudian disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran kemudian disusul lagi oleh sektor jasa-jasa lain.
PDRB perkapita merupakan gambaran rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk sebagai hasil dari proses produksi. PDRB per kapita
diperoleh dengan membagi total nilai PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
Tabel 4.5 PDRB Perkapita Kabupaten Dairi
Tahun PDRB ADHB
PDRB ADHK td 2000 Nilai .000 rp
Pertumbuhan Nilai .000 rp
Pertumbuhan 2007 10.641,43
12,04 6636,83
4,68 2008 11.459,33
8,97 6685,35
4,52 2009 12.389,94
8,86 7130,10
4,72 2010 13.988,80
11,34 7593,59
5,02 2011 15.504,86
11,87 7920,15
5,28
Sumber: Dairi dalam Angka 2012
Pada tabel yang menyajikan PDRB Perkapita Kabupaten Dairi atas dasar harga berlaku ADHB dan atas dasar harga konstan ADHK tahun dasar 2000,
terlihat bahwa perkembangan PDRB baik ADHB maupun ADHK mengalami peningkatan sejak tahun 2009.
2.2. Hasil Penelitian
6.2.1. Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Dairi KAKD
Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Dairi KAKD merupakan bagian dari Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan
Universitas Sumatera Utara
52
KADTBB sebagai upaya membangun dan menggerakkan perekonomian daerah khususnya Kabupaten Dairi dan Sumatera Utara umumnya. Pengembangan
Kawasan Agropolitan Kabupaten Dairi dilakukan melalui visi “Terwujudnya Kawasan Agropolitan Kabupaten Dairi sebagai Salah Satu Pusat Agribisnis di
Indonesia yang Berdaya Saing, Berkerakyatan dan Berkelanjutan”. Untuk mewujudkan visi tersebut dilakukan melalui misi “Memajukan Sistem dan Usaha
Agribisnis yang Berbasis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Menuju Pengelolaan Sistem dan Usaha
Agribisnis yang Berdaya Saing, Berkerakyatan dan Berkelanjutan dalam Suatu Kawasan Agropolitan”.
Sistem agribisnis yang dimaksud meliputi 4 subsistem yang dalam pelaksanaannya harus terintegrasi dan sinergis yaitu:
1. Subsistem agribisnis hulu up-street agribusiness seperti industri pembibitan,
industri pupuk, industri pestisida, industri obat-obatan, industri alat mesin pertanian.
2. Subsistem usaha tani seperti pengelolaan budidaya tanaman pangan,
hortikultura, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan kehutanan. 3.
Subsistem agribisnis hilir down-street agribusiness yaitu industri pengelolaan hasil sampai kepada pemasaran.
4. Subsistem penyedia jasa service for agribusiness seperti perkreditan
infrastruktur, pendidikan dan pelatihan SDM, penelitian dan teknologi, asuransi, transportasi, kebijakan dan peraturan daerah.
Universitas Sumatera Utara
53
a. Tujuan Pengembangan KAKD
Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Dairi mempunyai tujuan: 1.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani melalui peningkatan nilai tambah, produktifitas dan diversifikasi produk.
2. Meningkatkan kapasitas kawasan agropolitan Kabupaten Dairi, dalam
menghasilkan produk agribisnis, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, secara berkelanjutan.
3. Menjadikan kawasan agropolitan sebagai sentra agribisnis sekaligus
melestarikan fungsi hidrologis dataran tinggi dan menunjang aneka produk wisata.
4. Meningkatkan daya saing produk-produk agribisnis, baik di tingkat
nasional maupun internasional. 5.
Mengurangi arus urbanisasi brain drain dan capital drain.
b. Tahap Pengembangan KAKD