23
perencanaan pembangunan tersebut harus didukung oleh pihak-pihak lain seperti pihak swasta dan juga masyarakat.
Sasaran utama yang banyak dicanangkan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah adalah meningkatkan pertumbuhan produktivitas
productivity growth , memeratakan distribusi pendapatan income distribution,
memperluas kesempatan berusaha atau menekan tingkat pengangguran unemployment rate
, serta menjaga pembangunan agar tetap berjalan secara berkesinambungan sustainable development.
Berikut ini beberapa konsep perencanaan pembangunan di suatu daerah menurut Komet Mangiri dan Ati Widiati Urbanus dan Socia, 2002:101-108 :
2.3.1. Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Sumberdaya
Sumberdaya merupakan semua potensi yang dimiliki oleh alam dan manusia, baik dalam bentuk tanah, bahan mentah, modal, tenaga kerja, keahlian,
keindahan alam, maupun sosial budaya. Potensi-potensi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan daerah yang bersangkutan.
Dalam kenyataannya, kualitas dan kuantitas yang dipunyai suatu daerah berbeda dengan daerah yang lainnya. Di Indonesia misalnya, ada beberapa
propinsi yang memiliki sumberdaya melimpah dibandingkan dengan propinsi- propinsi lainnya. Nangroe Aceh Darussalam, Riau, Kalimantan Timur dan Papua
kaya akan potensi dan hasil migas. Maluku dan Maluku Utara memiliki potensi dan hasil laut yang berlimpah. Sebaliknya, Bengkulu memiliki sumber daya alam
yang sangat terbatas. Begitu juga dengan Papua yang kualitas sumber daya
Universitas Sumatera Utara
24
manusianya masih tertinggal dibandingkan dengan beberapa propinsi lainnya di Indonesia.
Karena adanya perbedaan kuantitas dan kualitas sumberdaya tersebut maka di dalam konsep perencanaan pembangunan daerah menurut sumberdaya ini
terdapat beberapa pilihan, yakni : a
Pembangunan daerah berbasis input, tetapi surplus sumber daya manusia. Dalam teori ekonomi klasik, strategi seperti ini dikenal pula dengan istilah
labor surplus strategy. Bagi daerah yang memiliki sumber daya manusia
yang sangat banyak, tetapi lahan dan sumber daya alamnya terbatas, maka labor surplus strategy
cukup relevan untuk diterapkan. Tujuan utama strategi ini adalah menciptakan lapangan kerja yang bersifat padat karya dan
mengupayakan ekspor tenaga kerja ke daerah lain. b
Pembangunan daerah berbasis input, tetapi surplus sumber daya alam. Strategi ini mengupayakan berbagai upaya dalam memaksimalkan sumber
daya alam yang mengalami surplus sehingga bisa diekspor ke daerah lain. Hasil ekspor nantinya dapat dimanfaatkan untuk mendatangkanmengimpor
sumber daya yang dibutuhkan namun tidak tersedia di daerah tersebut. c
Pembangunan daerah berbasis sumberdaya modal dan manajemen. Sebagian daerah mempunyai potensi sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang cukup. Namun daerah tersebut tidak memiliki sumber daya modal yang mencukupi untuk menciptakan pembangunan daerah. Oleh
karena itu strategi pembangunan daerah yang tepat adalah dengan
Universitas Sumatera Utara
25
pengembangan lembaga keuangan perbankan dan nonperbankan yang kuat dan sistem manajemen yang baik.
d Pembangunan daerah berbasis seni, budaya, dan keindahan alam.
Di Indonesia ada banyak daerah yang memiliki sumber daya berupa pantai dan panorama yang indah, iklim yang sejuk, cagar alam yang fantastis, seni
yang atraktif, serta budaya yang unik. Contohnya Pantai-pantai di Bali, pesona bawah laut Wakatobi di Sulawesi, Bunaken di Manado, Raja Ampat
di Papua. Dengan sumberdaya seperti itu, daerah yang bersangkutan dapat mengembangkan wilayahnya dengan cara pembangunan transportasi,
perhotelan, restoran, kerajinan cinderamata dan sarana- sarana serta usaha yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata.
e Pembangunan Daerah berbasis penataan ruang lokasi strategis.
Pengembangan wilayah berbasis penataan ruang dapat dilakukan melalui penetapan lokasi-lokasi strategis untuk berbagai kegiatan pembangunan fisik
maupun nonfisik. Pemilihan lokasi-lokasi strategis tersebut bisa didasarkan pada basis input bahan baku dan tenaga kerja, basis transformasi produksi,
ataupun basis output marketconsumer oriented. Untuk mengembangkan lokasi-lokasi strategis tersebut, ada tiga alternatif yang bisa dipilih, yakni
dalam bentuk pusat-pusat pertumbuhan growth poles, integrasi fungsional functional integration, dan pendekatan desentralisasi dezentralization
approach .
Universitas Sumatera Utara
26
2.3.2. Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Komoditas Unggulan