Laba per saham dasar Basic earnings per share Pelaporan segmen Segment reporting Aset keuangan Financial assets
Catatan atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
PT Vale Indonesia Tbk sebelumnya PT International Nickel Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk formerly PT International Nickel Indonesia Tbk
31 Desember 2012 dan 2011 December 31, 2012 and 2011
17
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan lanjutan 2. Summary of significant accounting policies continued
2.15. Liabilitas imbalan kerja lanjutan 2.15. Employment benefit liabilities continued
e. Pembayaran berbasis saham e. Share-based payments
Perseroan memberikan imbalan opsi saham kepada karyawan tertentu yang besarnya setara dengan kas, sebesar selisih antara harga pasar
saham dengan harga opsi saham pada tanggal jatuh tempo. Biaya imbalan ini dicatat ketika harga pasar melebihi harga opsi saham, sebesar
selisih antara kedua harga tersebut. Perubahan yang terjadi pada harga pasar saham antara tanggal pemberian imbalan dan tanggal pencatatan
akan dicatat sebagai perubahan estimasi biaya imbalan tersebut dan diakui pada laporan laba rugi.
The Company awards certain employees share option equivalents to receive cash, equal to the excess of the market price of the Company’s
shares at the exercise date over the option price. The cost is measured as the amount by which the quoted market value of the vested shares
covered by the grant exceeds the option price. The changes in the quoted market value of the shares between the date of the grant and the
measurement date result in a change in the estimate of the compensation and are recognized in profit or loss.
2.16. Laba per saham dasar 2.16. Basic earnings per share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang tersedia untuk pemegang saham dengan jumlah rata-rata saham
biasa yang beredar dalam tahun yang bersangkutan. Basic earnings per share is calculated by dividing income for the year
attributable to shareholders by the weighted average number of common shares outstanding for the relevant year.
2.17. Pelaporan segmen 2.17. Segment reporting
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: An operating segment is a component of an enterprise:
a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh
pendapatan dan menimbulkan beban termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas
yang sama; a.
that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses including revenue and expenses
related to the transactions with different components within the same entity;
b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil
keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan b.
whose operating results are regularly reviewed by the enterprise’s chief operating decision maker to make decisions about
resources to be allocated to the segment and to assess its perfomance; and
c. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
c. for which discrete financial information is available.
2.18. Aset keuangan 2.18. Financial assets
Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori berikut i aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
ii pinjaman dan piutang, iii aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo,
dan iv
aset keuangan
yang tersedia
untuk dijual.
Pengklasifikasian tergantung kepada tujuan perolehan aset keuangan. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangannya saat pengakuan
awal. Pengakuan atas pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim reguler diakui pada tanggal perdagangan – tanggal dimana
Perseroan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. The Company classifies its financial assets into the categories of i
financial assets at fair value through profit or loss, ii loans and receivables, iii held-to-maturity financial assets, and iv available-for-
sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the
classification of its financial assets at initial recognition. Recognition of regular purchases and sale of financial assets are recognized on the
trade-date – the date on which the Company commits to purchase or sell the asset.
i Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah
aset keuangan yang diklasifikasikan untuk tujuan diperdagangkan. Aset keuangan akan diklasifikasikan untuk tujuan diperdagangkan apabila
tujuan utama perolehannya adalah untuk dijual atau dibeli kembali dalam jangka pendek dan terdapat bukti aktual akan adanya pola pengambilan
keuntungan dalam jangka pendek. Derivatif juga dikategorikan sebagai diperdagangkan kecuali jika mereka ditujukan dan berlaku efektif sebagai
instrumen lindung nilai. Aset pada kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 12 bulan; jika
tidak, aset tersebut diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
i Financial assets at fair value through profit or loss
Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets classified as held for trading. A financial asset is classified as held for
trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a
recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective
as hedging instruments. Assets in this category are classified as current assets if they are expected to be settled within 12 months; otherwise,
they are classified as non-current.
Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak ada aset keuangan yang dikategorikan sebagai diperdagangkan 2011: nil.
As at December 31, 2012 there are no financial assets categorized as held for trading 2011: nil.
Catatan atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
PT Vale Indonesia Tbk sebelumnya PT International Nickel Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk formerly PT International Nickel Indonesia Tbk
31 Desember 2012 dan 2011 December 31, 2012 and 2011
18
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan lanjutan 2. Summary of significant accounting policies continued
2.18. Aset keuangan lanjutan 2.18. Financial assets continued