Kesanggupan Kontrak Karya lanjutan Contract of Work undertaking continued

Catatan atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements PT Vale Indonesia Tbk sebelumnya PT International Nickel Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk formerly PT International Nickel Indonesia Tbk 31 Desember 2012 dan 2011 December 31, 2012 and 2011 67 36. Aset dan liabilitas kontinjensi lanjutan 36. Contingent assets and liabilities continued c. Kesanggupan Kontrak Karya lanjutan c. Contract of Work undertaking continued Wilayah Pomalaa lanjutan Pomalaa area continued Pada 14 Juni 2012, Perseroan, Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. menandatangani Nota Kesepahaman, dimana para pihak secara bersama-sama akan melaksanakan studi untuk mengetahui potensi pengembangan, konstruksi dan operasional fasilitas pabrik HPAL di Pomalaa dalam area Kontrak Karya untuk menghasilkan ~40ktpt nikel dan juga cobalt, dalam produk setengah jadi seperti Mixed Sulfide Precipitate, serta pemasaran produk, termasuk kepada para pihak tersebut di atas. On June 14, 2012, the Company, Vale Canada Limited and Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. signed a Memorandum of Understanding, in which the parties agreed to jointly undertake a study for the purposes of determining the viability of developing, constructing and operating a HPAL-based processing facility in Pomalaa within the CoW to produce ~40ktpy of nickel as well as cobalt, in an intermediate product likely Mixed Sulfide Precipitate, as well as to market the product, including to the parties mentioned above. Karena tidak terdapat aset yang berkaitan dengan Pomalaa yang tercatat di laporan keuangan 31 Desember 2012, kondisi ini tidak mempengaruhi secara material posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2012. As there are no assets related to Pomalaa recorded in the financial statements as at December 31, 2012, this situation does not materially impact the Company’s financial position as at December 31, 2012. Wilayah Bahodopi Bahodopi area Perseroan merencanakan untuk menambang bijih nikel saprolitik di Bahodopi. Bijih dari Bahodopi akan digabungkan dengan bijih dari Sorowako untuk menjadi pengumpanbahan baku bagi fasilitas pengolahan pyrometalurgi di Sorowako. Perseroan mengkaji berbagai opsi sehubungan dengan pembangunan fasilitas pengolahan di Bahodopi. Perseroan juga sedang mengevaluasi pembangunan jalan dari Bahodopi ke Sorowako. In Bahodopi, the Company plans to mine a saprolitic nickel ore body. Ore from Bahodopi would be combined with ore from the Sorowako area to feed the existing pyrometallurgical processing facility in Sorowako. The Company is studying various options with respect to constructing a processing facility in Bahodopi. The Company is also evaluating the construction of a road from Bahodopi to Sorowako. Rencana tambang jangka menengahnya adalah sebagai berikut: - Pembangunan jalan dari Bahodopi ke Sorowako yang juga terbuka untuk digunakan umum; - Pembukaan tambang di wilayah Bahodopi; dan - Pembangunan infrastruktur terkait. Perseroan sedang mengajukan permohonan ijin kepada Pemerintah untuk memulai pembangunan jalan. Medium-term plans are as follows: - Construction of a road from Bahodopi to Sorowako open for public use; - Open a mine in Bahodopi area; and - Construction of related infrastructure. The Company is seeking Government permits to begin the road construction. Wilayah Morowali Morowali area Terkait dengan hal tumpang-tindih IUP di dalam wilayah Kontrak Karya di Sulawesi Tengah, telah berlangsung dialog dan koresponden dengan institusi pemerintahan yang terkait, termasuk dengan Bupati Morowali, Gubernur Sulawesi Tengah dan Direktur Jenderal Batubara dan Pertambangan. Pada 26 Juli 2012, Perseroan menandatangani sebuah MoU dengan Gubernur Sulawesi Tengah dan Bupati Morowali. Salah satu hal penting di dalam MoU adalah Bupati akan bertanggungjawab dalam penyelesaian hal-hal tumpang tindih IUP di Kabupaten Morowali. Selain itu, beberapa otoritas telah memulai investigasi awal mengenai permasalahan ini. Perseroan sedang memonitor perkembangan di lokasi dan mempersiapkan tindakan hukum yang sesuai bila diperlukan. With regard to the issue of overlapping IUPs within the CoW areas in Central Sulawesi, there has been continuing dialogue and correspondence with the relevant governmental institutions, including with the Regent of Morowali, the Governor of Central Sulawesi and the Director General of Minerals and Coal. In addition, on July 26, 2012, the Company signed a MoU with the Governor of Central Sulawesi and The Regent of Morowali. One of the key points of the MoU is that the Regent shall be responsible for settlement of the IUP overlapping issue in the Morowali Regency. Furthermore, some authorities have started preliminary investigation on this matter. The Company is monitoring the developments on the site and preparing for appropriate legal actions should they be deemed necessary. Karena tidak ada perkembangan dalam hal tumpang-tindih IUP, Gubernur Sulawesi Tengah mengirimkan surat kepada Bupati Morowali pada 27 Desember 2012, menginstruksikan kepada sang Bupati untuk secepatnya mencabut IUP yang tumpang-tindih dan untuk menghentikan segala aktivitas dari pemegang IUP; keduanya harus sudah selesai pada Februari 2013. Bupati Morowali mengeluarkan ijin lokasi pada 18 Desember 2012 meliputi area seluas 578 hektar. Perseroan telah memperoleh 60 hektar dari tanah tersebut. Pada 12 Februari 2013, Bupati mengirimkan surat kepada sebelas pemegang IUP menginstruksikan mereka agar menghentikan segala kegiatan penambangan dan ekspor bijih dalam waktu dua minggu; jika tidak Pemerintah Daerah Morowali akan menghentikan kegiatan secara permanen danatau mencabut IUP. Perseroan masih mengamati perkembangan atas hal ini. As there has been no significant development on overlapping IUPs, the Governor of Central Sulawesi sent a letter to the Regent of Morowali on December 27, 2012, instructing the Regent to immediately revoke the overlapping IUPs and to stop any activities by the IUP holders; both must be completed by February 2013. The Regent of Morowali issued a location permit on December 18, 2012 covering area of 578 Ha. The Company has acquired 60 Ha of the land in this area. On February 12, 2013, the Regent sent a letter to eleven IUP holders instructing them to stop all mining and ore export activities within two weeks; otherwise the Regional Government of Morowali will permanently stop the activities andor revoke the IUPs. The Company is still monitoring the development of this matter. d. UU Pertambangan 2009 d. The 2009 Mining Law