Lavoiser Humphrey Davy Gay Lussac Arrhenius Bronsted-Lowry

243 KIMIA Sekilas Info Kimia Pada saat titrasi HCl dengan NaOH, titik ekuivalen akan terlihat dengan menggunakan indikator fenolf- talein. Indikator ini mempunyai trayek pH antara 8,3– 10,0 yang akan membentuk warna ketika pH mulai memasuki 8,3. Titik ekuivalen titrasi HCl dan NaOH adalah 7 sehingga tepat pada titik ekuivalen terse- but fenolftalein belum berubah warna. Namun, jika kelebihan 1 tetes pH akan langsung berubah men- jadi 10 dan ini menunjukkan bahwa batas kesalahan masih berada dalam batas yang sangat kecil sehing- ga indikator fenolftalein dapat digunakan untuk menunjukkan titik ekuivalen pada titrasi asam kuat HCl dengan basa kuat NaOH. Teori Asam-Basa G.

1. Lavoiser

Bahwa setiap asam mengandung unsur oksigen.

2. Humphrey Davy

Bahwa hidrogen merupakan unsur dasar dari setiap asam.

3. Gay Lussac

Asam adalah zat yang dapat menetralkan basa alkali dan kedua golongan senyawa itu asam dan basa hanya dapat dideinisikan dalam kaitan satu dengan yang lain.

4. Arrhenius

Asam adalah zat yang di dalam air dapat melepaskan ion H + sedangkan basa melepaskan ion OH - . • Asam Arrhenius Dirumuskan sebagai: H x Z → x H + + Z x– Contohnya: HCl → H + + Cl – H 2 SO 4 → 2H + + SO 4 2– Jumlah ion yang dihasilkan oleh satu molekul asam disebut valensi asam dan ion negatifnya disebut sisa asam. • Basa Arrhenius Adalah hidroksi logam yang terionisasi menjadi: MOH x → M x+ + x OH – Contohnya: NaOH → Na + + OH – Titik setara Volume pada 0,1000 M NaOH, mL 0,0 2,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 35,0 40,0 45,0 50,0 4,0 6,0 8,0 10,0 12,0 14,0 Selang pH, alizarin kuning R Selang pH, fenolftalein Selang pH, feno merah Selang pH, metil merah Selang pH, metil jingga Selang pH, timol biru KITAB SUKSES kimia SMA.indd 243 29082013 16:00:20 244 kitab sukses MgOH 2 → Mg 2+ + 2OH – Jumlah ion OH – yang dihasilkan oleh satu molekul basa disebut valensi basa dan ion positifnya disebut sisa basa.

5. Bronsted-Lowry

Bronsted-Lowry menyusun pengertian asam dan basa yang baru setelah melihat kenyataan bahwa asam dan basa juga terdapat dalam larutan yang pelarutnya bukan air. Asam dan basa juga tidak selalu mengandung ion H + atau OH – , contohnya adalah pada reaksi antara natrium amida dengan ammonium klorida dalam ammonia cair. Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah semua zat baik dalam bentuk molekul atau ion yang dapat memberikan proton donor proton. Sedangkan basa adalah semua zat baik dalam bentuk molekul maupun ion yang dapat menerima proton akseptor proton. Proton: H + Asam → H + + basa konjugasi Basa + H + → asam konjugasi Contohnya: HCl + H 2 O ↔ H 3 O + + Cl – , bila diuraikan menjadi: HCl → H + + Cl – Asam Basa H 2 O + H + → H 3 O + Basa Asam Jadi, pasangan asam-basa konjugasi adalah: • HCl dan Cl – • H 2 O dan H 3 O + Keterangan: a. HCl lebih proton dibanding Cl – sehingga HCl disebut asam konjugasi, sebaliknya Cl – yang kekurangan proton disebut basa konjugasi dari HCl. b. H 2 O kekurangan proton dibanding H 3 O + sehingga H 2 O disebut basa konjugasi dari H 3 O + sebaliknya H 3 O + kelebihan proton dibanding H 2 O sehingga disebut asam konjugasi dari H 2 O. Larutan Asam H. Berdasarkan kekuatan asamnya, larutan asam dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Asam Kuat