240
kitab sukses
Larutan
BAB 9
Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit A.
Larutan merupakan campuran homogen antara dua zat atau lebih. Berdasarkan daya hantarnya larutan terbagi 2 yaitu:
1. Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik, karena di dalam larutan mengalami ionisasi. Larutan yang bersifat seperti ini adalah asam, basa, dan garam seperti NaCl, HCl, NaOH, dll.
Berdasarkan kekuatan terionisasinya larutan elektrolit terbagi 2 yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Berikut perbedaan dari elektrolit kuat dan elektrolit lemah:
No Elektrolit Kuat
Elektrolit Lemah
1 Dalam air terionisasi sempurna reaksi
berkesudahan. Dalam air terionisasi sebagian reaksi setimbang, maka mem-
punyai K
a
atau K
b
. 2
Daya hantar listrik kuat. Daya hantar listrik lemah.
3 Dalam alat uji elektrolit ditandai:
Lampu menyala terang. Gelembung gas banyak.
Dalam alat uji elektrolit ditandai: - Lampu redupmati.
- Gelembung gas sedikit. 4
Derajat ionisasi α = 1. Derajat ionisasi 0 α 1.
5 Contoh:
- Asamida HCl, HBr, HI. - Asam oksi H
2
SO
4
, HNO
3
, HClO
4
, HClO
3
. - Basa NaOH, KOH, CaOH
2
, BaOH
2
- Garam yang terlarut dalam air sebagian besar terlarut dalam air: NaCl, K
2
SO
4
. Contoh:
- Sebagian asam, selain yang kuat: CH
3
COOH, HCN - Sebagian basa, selain yang kuat: NH
4
OH, AlOH
3
, CuOH
2
, dll.
- Sebagian kecil garam, seperti garam rangkap: K
2
SO
4
, Al
2
SO
4 3
.24 H
2
O tawas
2. Larutan Non-Elektrolit,
Jenis larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik sehingga dalam larutannya tidak terjadi ionisasi. Contohnya larutan gula, urea, alkohol, dll.
KITAB SUKSES kimia SMA.indd 240 29082013 16:00:20
241
KIMIA
Larutan Asam dan Basa B.
Air yang merupakan larutan netral dapat menghantarkan arus listrik apabila diberi tegangan tinggi. Karena saat diberi tegangan tinggi, air akan mengalami ionisasi. Reaksi yang terjadi yaitu:
H
2
O ↔ H
+
+ OH
–
Reaksi ionisasi mempunyai tetapan kesetimbangan yang dilambangkan dengan K
w
1 × 10
–14
pada suhu 25
o
C sehingga rumus dari reaksi diatas menjadi:
K
w
= [H+] [OH
-
]
Pada air murni, [H
+
] = [OH
–
], sehingga: K
w
= [H
+
] [OH
–
] K
w
= [H
+
]
2
atau K
w
= [OH
–
]
2
Contoh soal:
1. Berapakah konsentrasi ion OH
–
dalam suatu larutan yang mengandung konsentrasi ion H
+
0,05 M? 2.
Pada suhu tertentu harga K
w
= 1 × 10
–13
. Tentukanlah: a. Konsentrasi ion H
+
dalam air murni. b. Konsentrasi ion OH
–
jika konsentrasi H
+
0,02 M. Jawab:
1. K
w
= [H
+
] [OH
–
]
– w
+ -14
-2
K [OH ]
H 1 10
5 10 =
× =
× = 2 × 10
–13
M 2.
a. K
w
= [H
+
]
2 +
w 13
12 6
–7
H K
1 10 0,1 10
0,316 10 3,16 10
− −
−
=
= ×
= ×
= ×
= ×
b. K
w
= [H
+
] [OH
–
]
– w
+
K OH
H
=
13 2
12
1 10 2 10
5 10 M
− −
−
× =
× = ×
KITAB SUKSES kimia SMA.indd 241 29082013 16:00:20
242
kitab sukses
Indikator C.
Indikator asam basa adalah zat warna yang mempunyai warna yang berbeda dalam larutan asam dan larutan basa. Ciri-ciri dari larutan asam, basa maupun netral yaitu:
No Larutan Asam
Larutan Basa Larutan Netral
1 Rasanya asam.
Rasanya pahit. Rasanya bervariasi.
2 Merubah lakmus biru menjadi
merah. Merubah lakmus merah menjadi
biru. Tidak merubah warna kertas
lakmus. 3
[H
+
] [OH
–
] [H
+
] [OH
–
] [H
+
] = [OH
–
] 4
Terurai menjadi ion H
+
dan ion negatif sisa asam.
Terurai menjadi ion positif logam dan ion OH
–
. Terurai menjadi [H
+
] dan [OH
–
]. 5
Bersifat korosif. Contoh: cuka, air aki H
2
SO
4
, HCl, HNO
3.
Bersifat melarutkan kulit kaustik. Contoh: air sabun, air kapur, air abu.
Tidak bersifat korosif. Contoh: NaCl, alkohol, urea.
Kertas Lakmus D.
Terdiri dari kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Kertas Lakmus Sifat Larutan
Asam Basa
Netral
Merah Merah
Biru Merah
Biru Merah
Biru Biru
Indikator Alami E.
Berasal dari tumbuhan berwarna seperti kembang sepatu, mawar, bougenville, kulit manggis, bunga terompet, bunga kana, dan kunyit. Berikut beberapa hasil uji larutan dengan ekstrak bunga:
Bunga Air Cuka Asam
Air Kapur Basa Air Suling Netral
Terompet Merah
Hijau Ungu
Kana Jingga
Hijau muda Kuning
Kembang sepatu Merah
Hijau Merah
Kulit manggis Coklat kemerahan
Biru kehitaman Ungu
Kunyit Kuning cerah
Jingga kecoklatan Kuning
Indikator Buatan F.
Merupakan indikator yang digunakan dalam laboratorium, seperti:
Indikator Asam
Basa Netral
Fenolftalein Tidak berwarna
Merah Tak berwarna
Metil Merah Merah
Kuning Kuning
Metil Jingga Merah
Kuning Kuning
Bromtimol Biru Kuning
Biru Kuning
KITAB SUKSES kimia SMA.indd 242 29082013 16:00:20
243
KIMIA
Sekilas Info Kimia
Pada saat titrasi HCl dengan NaOH, titik ekuivalen akan terlihat dengan menggunakan indikator fenolf-
talein. Indikator ini mempunyai trayek pH antara 8,3– 10,0 yang akan membentuk warna ketika pH mulai
memasuki 8,3. Titik ekuivalen titrasi HCl dan NaOH adalah 7 sehingga tepat pada titik ekuivalen terse-
but fenolftalein belum berubah warna. Namun, jika kelebihan 1 tetes pH akan langsung berubah men-
jadi 10 dan ini menunjukkan bahwa batas kesalahan masih berada dalam batas yang sangat kecil sehing-
ga indikator fenolftalein dapat digunakan untuk menunjukkan titik ekuivalen pada titrasi asam kuat HCl dengan basa kuat NaOH.
Teori Asam-Basa G.
1. Lavoiser