304
kitab sukses
1. Reaksi Asam Lemak
Karena punya sifat asam, asam-asam lemak bereaksi dengan basa membentuk garam ionik, sesuai dengan reaksi berikut.
RCO
2
H + NaHCO
3
→RCO
2 –
Na
+
+ CO
2
+ H
2
O RCO
2
H + CH
3 3
N →RCO
2 –
CH
3 3
NH
+
RCO
2
H + AgOH→RCO
2 –
Ag
+
+ H
2
O
2. Reaksi Lemak dan Minyak
a. Reaksi hidrolisis
Karena lemak dan minyak adalah ester dari asam lemak dan gliserol, maka keduanya dapat dihidrolisis, seperti ester lain menjadi pembentuknya, gliserol dan asam lemak.
b. Reaksi penyabunan saponiikasi
Saat asam lemak dan minyak direaksikan dengan basa kuat, maka akan menghasilkan garam dari asam lemaknya dan gliserol. Garam dari asam lemak ini disebut sebagai sabun, reaksi yang dilakukan
disebut reaksi penyabunan. c.
Reaksi adisi ikatan jenuh dengan iodin Iodin memutuskan ikatan rangkap. Tandanya warna larutan iodin yang semula cokelat akan
menghilang. Oleh karena itu reaksi ini dipakai untuk menguji suatu asam lemak termasuk jenuh atau tidak. Jumlah iodin dalam garam yang dapat diserap oleh 100 gram lemak pada reaksi penjenuhan
disebut bilangan iodin.
3. Polimer
Polimer atau makromolekul adalah senyawa berupa rantai yang sangat panjang dan tersusun atas satuan berulang yang disebut monomer. Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi.
Penggolongan polimer
Polimer bisa dikelompokkan berdasarkan reaksi, asalnya, monomernya, dan ketahanan terhadap panas.
a. Penggolongan polimer berdasarkan jenis reaksi •
Polimer adisi Pada polimer ini monomernya harus memiliki ikatan rangkap, polimerisasinya dibantu oleh katalisator,
molekul tidak ada yang hilang. Reaksi polimerisasi ini banyak digunakan pada industri plastik dan karet, contoh: pembentukan polietilena dari etena dan pembuatan telon politetra luoroetilena.
• Polimer kondensasi
Polimerisasi ini harus ada gugus fungsi OH, COOH, atau NH
2
dan ada molekul kecil yang dilepaskan biasanya H
2
O atau NH
3
. Contoh polimerisasi ini adalah pada pembuatan nilon 66. b.
Penggolongan polimer berdasarkan asal •
Polimer alam Polimer yang telah tersedia dan terbentuk di alam. Contoh: protein, karbohidrat, lipid.
KITAB SUKSES kimia SMA.indd 304 29082013 16:00:26
305
KIMIA
• Polimer sintetis buatan
Polimer yang dibuat manusia seperti karet dan serat sintesis, juga plastik. Contoh: telon, nilon, PVC, tetoron.
c. Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomer
• Homopolimer
Homopolimer merupakan polimer yang terbentuk dari satu jenis polimer, contoh: PVC, teflon, polipropilena.
• Kopolimer
Terbentuk dari dua jenis atau lebih monomer, contoh: nilon, dacron, bakelit. d. Penggolongan polimer berdasarkan kekuatan terhadap panas
• Termoset
Temoset merupakan polimer tahan panas, bila pecah tidak bisa dibentuk ulang, dengan struktur berupa ikatan silang antarrantai maka bahannya keas dan kaku. Contoh: bakelit, melamin.
• Termoplas
Polimer jenis ini meleleh kalau kena panas, bisa dibentuk ulang karena bisa melunak jika dipanaskan dan mengeras kalau didinginkan, struktur berupa ikatan rantai lurus atau bercabang. Contoh: PVC.
KITAB SUKSES kimia SMA.indd 305 29082013 16:00:26
306
kitab sukses
1. Protein yang berguna sebagai biokatalis dalam
sistem hidup adalah …. A. enzim
B. albumin C. hemoglobin
D. protamin E. lipoprotein
2. Perhatikan data uji protein dibawah ini.
No Senyawa
Pereaksi Biuret
Timbal Xanto-
proteat
1 A
+ +
- 2
B -
+ -
3 C
+ -
+ 4
D -
+ -
Pasangan senyawa yang mengandung ikatan peptide adalah ….
A. A dan B B. B dan C
C. C dan D D. A dan C
E. B dan D 3.
Dibawah ini yang bukan sifat asam amino adalah ….
A. bersifat amfoter B. bisa membentuk zwitter ion
C. bisa dihidrolisis menjadi dua macam monosakarida
D. bersifat optis aktif kecuali glisin E. dapat berpolimerisasi membentuk protein
melalui ikatan peptida 4.
Untuk membuktikan adanya gugus fenol dalam protein dilakukan uji ….
Latihan Soal
A. uji biuret
B. uji fehling
C. uji milon
D. uji
xantoprotein E.
uji iodine 5.
Reaksi saponiikasi adalah reaksi lemak atau minyak dengan ….
A. NaOH B. ester
C. air D. alkohol
E. eter 6.
Pada proses pembuatan margarin, minyak dipadatkan menjadi lemak dengan cara ….
A. pendinginan B. pemanasan
C. netralisasi D. oksidasi
E. hidrogenasi 7.
Karbohidrat adalah sumber energi bagi makhluk hidup. Di dalam tubuh karbohidrat
diubah menjadi …. A. disakarida
B. protein C. glukosa
D. galaktosa E. fruktosa
8. Dalam urin seorang penderita diabetes dapat
diidentiikasi adanya …. A. glukosa
B. fruktosa C. galaktosa
KITAB SUKSES kimia SMA.indd 306 29082013 16:00:26
307
KIMIA
D. glukosa E. naltosa
9. Pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui
banyaknya ikatan rangkap yang terdapat dalam minyak yaitu ….
A. bilangan penyabunan B. bilangan iodin
C. bilangan oksidasi D. bilangan asam
E. bilangan ester 10. Perhatikan struktur kimia glukosa dibawah ini
12. Didalam tubuh manusia, energi disimpan da- lam bentuk ….
A. glikogen B. glukosa
C. ATP D. ADP
E. AMP 13. Asam-asam lemak bereaksi dengan basa mem-
bentuk …. A. garam ionik
B. gliserol C. gliserin
D. air
E. minyak
14. Polimer glukosa ikatan beta adalah …. A. fruktosa
B. amilum C. galaktosa
D. selulosa E. glikogen
15. Amilum ditambah dengan iodin akan meng- hasilkan warna ….
A. kuning B. oranye
C. merah D. biru
E. hitam O
OH OH
OH HO
HO 6
5 4
1 3
2
Mengandung gugus fungsional …. A. aldehida dan asam karboksilat
B. alkohol dan asam karboksilat C. alkohol dan keton
D. aldehida dan ester E. alkohol dan aldehida
11. Senyawa yang merupakan amina tersier adalah ….
A. C
2
H
5
NHCH
3
B. CH
3 2
NCH
3
C. C
6
H
5
NH
2
D. C
3
H
7
NH
2
E. CH
3 2
NH
KITAB SUKSES kimia SMA.indd 307 29082013 16:00:26
308
kitab sukses
1. Jawaban: A
Enzim merupakan protein fungsional yang berperan sebagai biokatalis dalam sistem
hidup. 2.
Jawaban: D Beberapa reaksi pengenalan protein:
Jenis reaksi
Tujuan Pereaksi
Hasil Reaksi
Uji biuret
Untuk membuktikan
adanya ikatan peptida
C
u
SO
4
+ NaOH
Warna ungu
Uji milon
Untuk membuktikan
adanya gugus fenol dalam
protein HgNO
3
+ HgNO
3 2
Endapan putih yang berubah
menjadi merah pada pemana-
san Uji
xan- topro-
tein Untuk
membuktikan adanya gugus
nebzena pada protein
HNO
3
pekat Endapan putih
yang berubah menjadi kun-
ingjingga pada pemanasan
Bahan yang mengandung ikatan peptide jika dites dengan peraksi biuret akan menghasilkan
warna ungu menunjukkan hasil positif. 3.
Jawaban: C Sifat-sifat asam amino:
• Bersifat amfoter.
• Bisa membentuk zwitter ion.
• Bersifat optis aktif kecuali glisin.
• Dapat berpolimerisasi membentuk protein
melalui ikatan peptida.
4. Jawaban: C
Uji milon bertujuan untuk membuktikan adanya gugus fenol dalam protein, dilakukan
Pembahasan
dengan menggunakan pereaksi HgNO
3
+ HgNO
3 2
dan akan menghasilkan endapan putih yang berubah merah jika dipanaskan.
5. Jawaban: A
Reaksi saponifikasi adalah reaksi antara lemak atau minyak dengan basa kuat yang
menghasilkan garam dari asam lemaknya dan gliserol. Garam dari asam lemak inilah yang
disebut sabun. 6.
Jawaban: E Margarin adalah ester tak jenuh yang memiliki
ikatan rangkap. Margarin dapat dibuat dengan mengadisi ikatan pada minyak dengan hidrogen
hidrogenasi. 7.
Jawaban: C Karbohidrat polisakarida seperti amilum dan
glikogen didalam tubuh akan dihidrolisis menjadi glukosa.
8. Jawaban: D
Pada seseorang yang mengidap penyakit diabetes ditemukan tingginya kadar gula
glukosa dalam darah. 9.
Jawaban: B •
Bilangan asam adalah jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk menetralkan asam
lemak bebas dalam 1 gram minyak atau lemak.
• Bilangan penyabunan adalah jumlah
miligram KOH untuk menyabunkan 1 gram minyak atau lemak.
• Bilangan iodin adalah jumlah garam I
2
yang
KITAB SUKSES kimia SMA.indd 308 29082013 16:00:26
309
KIMIA
diperlukan untuk menjenuhkan ikatan dalam 100 gram minyak atau lemak.
• Bilangan ester adalah jumlah miligram KOH
untuk mengesterkan 1 gram minyak atau lemak.
10. Jawaban: E Glukosa mengandung gugus alkohol –OH
pada atom nomor 2, 3, 4, 5, 6 dan gugus aldehida –CHO.
11. Jawaban: B Amina tersier: N mengikat satu alkil.
Amina sekunder: N mengikat dua alkil. Amina tersier: N mengikat tiga alkil.
12. Jawaban: C Dalam tubuh manusia, energi yang dihasilkan
dari proses katabolisme glukosa akan disimpan dengan mengubah ADP menjadi ATP.
13. Jawaban: A Asam-asam lemak bereaksi dengan basa
membentuk garam ionik, sesuai dengan reaksi berikut.
RCO
2
H + NaHCO
3
→ RCO
2 –
Na
+
+ CO
2
+ H
2
O RCO
2
H + CH
3 3
N → RCO
2 –
CH
3 3
NH
+
RCO
2
H + AgOH→RCO
2 –
Ag
+
+ H
2
O 14. Jawaban: D
• amilum: polimer glukosa ikatan alfa
• selulosa: polimer glukosa ikatan beta
• glikogen: polimer glukosa bercabang
15. Jawaban: D Amilum + iodin → warna biru.
KITAB SUKSES kimia SMA.indd 309 29082013 16:00:26
310
kitab sukses
SISTEM KOLOID
BAB 15
Dispersi A.
Ada tiga bentuk disperse yang harus kamu tahu, yaitu:
Larutan Koloid
Suspensi
Satu fase Dua fase
Dua fase Stabil
Kurang stabil Tidak stabil
Tidak dapat disaring Dapat disaring dengan penyaring ultra
Dapat disaring dengan penyaring biasa Homogen
Heterogen, tapi terlihat homogen Heterogen
ukuran 10
–9
m ukuran antara 10
–9
–10
–7
m ukuran 10
–7
m Contoh: larutan gula dalam
air Contoh : susu, mentega, kabut, asap,
mutiara, agar-agar Contoh: campuran air dengan tanah, air
dengan kopi.
Sistem Koloid B.
Sistem koloid merupakan sistem dispersi campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan sus- pensi, memiliki fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi, yaitu:
• Fase terdispersi fase terlarut → zat yang didispersikan dalam ukuran tertentu.
• Fase pendispersi fase pelarut → medium yang digunakan untuk mendispersikan.
Sifat-Sifat Koloid C.
1. Efek Tyndall: efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Berkas cahaya dalam larutan koloid
tampak jelas, tetapi tidak tampak pada larutan sejati. 2.
Gerak Brown: gerak zig-zag partikel koloid akibat tumbukan antar partikel koloid. Sifat inilah yang
membuat koloid tidak mengendap. 3.
Adsorpsi: penyerapan ion pada permukaan koloid sehingga koloid menjadi bermuatan.
4. Koagulasi: penggumpalan partikel koloid karena penambahan zat kimia, pengadukan, atau muatan
yang berlawanan.
KITAB SUKSES kimia SMA.indd 310 29082013 16:00:27
311
KIMIA
5. Elektroforesis: pergerakan partikel koloid bermuatan akibat adanya medan listrik.
6. Dialisis: Pemurnian koloid dari partikel pengotor yang dapat menggganggu kestabilan koloid.
Koloid Liofil dan Liofob D.
Pada koloid yang fase pendispersinya cair, koloid dibedakan menjadi dua, koloid lioil dan liofob.
Liofil hidrofil Lio = cairan, philia = suka
Liofob hidrofob Lio = cairan, phobia = takut
1. Bersifat reversible. 2. Dapat mengadsorpsi pendispersinya membentuk
selubung. 3. Efek Tyndall kurang terlihat.
4. Memiliki gugus ionik atau polar. 5. Terdapat gaya tarik yang besar antara pendispersi-
terdispersi. 6. Tidak mudah menggumpal pada penambahan
elektrolit. 1. Bersifat irreversible.
2. Efek Tyndall terlihat jelas. 3. Gugus non polar.
4. Mudah menggumpal pada penambahan elektrolit. 5. Tidak dapat mengadsorpsi pendispersinya.
6. Tidak terdapat gaya tarik antara pendispersi-terdis- persi.
Jenis-Jenis Koloid E.
1. Aerosol: sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas. Contoh: asap dan
debu di udara, kabut dan awan. 2.
Sol: sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair. Contoh: kanji, sabun, protein,
lem, As
2
S
3
dalam air dan sol FeOH
3
dalam air. 3.
Emulsi: Sistem koloid dari zat yang terdispersi dalam zat cair lain. Contoh: mayones, minyak bumi,
minyak ikan, santan, susu, dan lateks. 4.
Gel: koloid yang setengah kaku antara padat dan cair. Contoh: agar-agar.
5. Buih: Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. Contoh: deterjen.
Pembuatan Koloid F.
1. Cara kondensasi: penggabungan partikel-partikel koloid halus menjadi partikel yang lebih kasar.
Contoh: pembuatan sol belerang, sol AgCl, sol emas. 2.
Cara dispersi: pemecahan partikel-partikel kasar menjadi partikel berukuran koloid. Contoh: cara homogensi pembuatan susu, cara peptisasi gelatin dan lem ditambah air panas, cara mekanik
pembuatan sol belerang, cara busur Bredig.
Kestabilan Koloid G.
Untuk menjaga kestabilan koloid maka dilakukan dengan cara: 1.
Menghilangkan muatan koloid, yaitu proses penghalangan muatan koloid dilakukan dengan cara
KITAB SUKSES kimia SMA.indd 311 29082013 16:00:27
312
kitab sukses
dialisis misalnya: mencuci darah dalam dunia kesehatan. 2.
Penambahan stabilator koloid, yaitu penambahan suatu zat yang dapat meningkatkan kestabilan koloid ke dalam sistem koloid, misalnya emulgator dan koloid pelindung.
Aplikasi Koloid H.
1. Indusitri kosmetik: susu pembersih wajah, parfum, dll.
2. Industri makanan: agar-agar, mentega, keju, dll.
3. Industri farmasi: sirup dan obat-obatan..
4. Industri pertanian: obat pembunuh serangga, obat semprot tanaman.
5. Industri lainnya: cat, keramik, kertas, plastik, foto, lem, dll.
Latihan
KITAB SUKSES kimia SMA.indd 312 29082013 16:00:27
313
KIMIA
1. Berikut ini merupakan sifat koloid ….
A. partikelnya terus bergerak B. dapat mengadsorpsi ion
C. menghamburkan cahaya D. dapat bermuatan listrik
E. semua benar 2.
Di antara zat berikut yang termasuk aerosol adalah ….
A. kabut B. kaca berwarna
C. cat D. susu
E. busa sabun 3.
Di bawah ini terdapat berbagai contoh koloid, manakah dari contoh tersebut yang tergolong
sol lioil …. A. susu
B. sirup C. kabut
D. busa sabun E. agar-agar
4. Sistem koloid yang dibuat dengan mendisper-
sikan zat padat ke dalam cairan disebut .... A. aerosol
B. buih C. emulsi
D. gel E. sol
5. Sistem koloid di bawah ini yang termasuk go-
longan aerosol adalah …. A. susu
B. kabut
Latihan Soal
C. buih D. gel
E. tinta 6.
Larutan koloid dimurnikan dengan cara …. A. kristalisasi
B. ultramikroskop C. dialisis
D. destilasi E. penguapan
7. Contoh koloid di bawah ini yang merupakan
sistem koloid padat dalam gas adalah .... A. kabut
B. embun C. asap
D. buih E. batu apung
8. Pemberian tawas dalam proses air minum di-
maksudkan untuk .... A. mengendapkan partikel-partikel koloid
agar air menjadi jernih B. membunuh kuman yang berbahaya
C. menghilangk an bahan-bahan yang menyebabkan pencemaran air
D. menghilangkan bau tak sedap E. memberikan rasa segar pada air
9. Sistem koloid yang dibentuk dengan mendispersi
partikel zat padat ke dalam zat cair disebut …. A. gel
B. buih C. emulsi
D. sol E. aerosol
KITAB SUKSES kimia SMA.indd 313 29082013 16:00:27
314
kitab sukses
10. Di antara beberapa percobaan pembuatan koloid berikut:
1. l a r u t a n k a l s i u m a s e t a t + a l k o h o l 2. belerang + gula + air
3. susu + air 4. minyak + air
5. agar-agar yang dimasak Yang menunjukkan proses pembuatan gel
adalah .... A. 1 dan 5
B. 1 dan 3 C. 2 dan 5
D. 3 dan 4 E. 2 dan 4
11. Pasangan data yang berhubungan secara tepat adalah ….
Sifat Koloid Penerapan dalam ke-
hidupan sehari-hari
A Koloid pelindung
Penambahan tawas pada penjernihan air
B Dialisis
Mesin pencuci darah C
Efek Tyndall Penyaringan asap
pabrik D
Koagulasi Menghilangkan bau
badan E
Adsorpsi Gelatin pada es krim
12. Sistem koloid yang fase terdispersinya padat dan medium pendispersinya gas adalah ….
A. asap B. kabut
C. gabus D. buih sabun
E. batu apung 13. Yang bukan merupakan sifat sistem koloid
adalah …. A. efek Tyndall
B. dialisis C. emulsi
D. elektroforesis E. koagulasi
14. Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid biasanya dihilangkan dengan cara ….
A. elektrolisis B. elektroforesis
C. dialisis D. dekantasi
E. presipitasi 15. As
2
S
3
adalah koloid hidrofob yang bermuatan negatif. Larutan yang paling baik untuk meng-
koagulasikan koloid ini adalah … A. kalium fosfat
B. magnesium fosfat C. barium nitrat
D. besi III klorida
E. besi II sulfat
Pembahasan
KITAB SUKSES kimia SMA.indd 314 29082013 16:00:27
315
KIMIA
1. Jawaban: E
Sifat-sifat partikel koloid, antara lain: 1. Dapat menyerap melalui permukaan
adsorpsi 2. Dapat menghamburkan cahaya efek
Tyndall 3. Dapat bergerak zig-zag gerak Brown
4. Bermuatan + dan – 2.
Jawaban: A Aerosol mempunyai fasa terdispersi cair dan
fasa pendispersi gas. Contoh: kabut, awan, hair spray.
Kaca berwarna → sol padat Cat → sol cair
Susu → emulsi Busa sabun → buih
3. Jawaban: E
Sol lioil → partikel-partikel padat dari koloid yang mengadsorpsi molekul-molekul cairan
dan membentuk selubung di sekitar partikel padat.
Contoh: agar-agar, sol agar-agar ini jika dipanaskan akan menjadi gel.
4. Jawaban: E
• Sol → sistem koloid dimana fase
terdispersinya padat dan pendispersinya cairan.
• Aerosol → sistem koloid dari partikel padat
atau cair yang terdispersi dalam gas. •
Buih → sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair.
• Emulsi → sistem koloid dari zat yang
Pembahasan
terdispersi dalam zat cair lain. •
Gel → koloid yang setengah kaku antara padat dan cair.
5. Jawaban : B
Koloid aerosol adalah golongan koloid cair dalam gas. Contohnya: adalah kabut
Susu → emulsi Buih → sistem koloid dari gas yang terdispersi
dalam zat cair.
Gel → koloid yang setengah kaku antara padat
dan cair Tinta → sol
6. Jawaban: C
Proses pemurnian koloid, yaitu dengan cara mengalirkannya pada selaput semipermeabel,
ion-ion pengotor akan terbawa dengan air dan terpisah dari koloid. Proses ini dinamakan
dialisis. 7.
Jawaban: C Asap dan gas merupakan sistem koloid padat
dalam gas. 8.
Jawaban: A Air yang keruh dapat dijernihkan dengan
menambahkan tawas K
2
SO
4
.Al
2
SO
4 3
. Koloid FeOH
3
yang terbentuk akan mengadsorpsi, menggumpalkan dan mengendapkan kotoran-
kotoran dalam air. 9.
Jawaban : D Gel = cair dalam padat
Buih = gas dalam cair Emulsi = cair dalam cair
KITAB SUKSES kimia SMA.indd 315 29082013 16:00:27
316
kitab sukses
Sol = padat dalam cair Aerosol = cair dalam gas
10. Jawaban: A Koloid yang berubah menjadi gel larutan
padat adalah pada percobaan: 1 Larutan kalsium asetat + alkohol dipanaskan
→ gel 2 Agar-agar yang dimasak menjadi padat →
gel 11. Jawaban: B
Adsorpsi → penambahan tawas, penghilang bau badan
Elektroforesis → penyaringan asap pabrik Koagulasi → gelatin pada es
12. Jawaban: A Asap, debu termasuk koloid fase terdispersinya
padat dan medium pendispersi gas Kabut = fase terdispersinya cair, medium
pendispersinya gas. Gabus, batu apung = fase terdispersinya gas,
medium pendispersinya padat. Buih sabun = fase terdispersinya gas, medium
pendispersinya cair. 13. Jawaban: C
Sifat-sifat koloid: •
Efek Tyndall: efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
• Gerak Brown: gerak zig-zag partikel koloid
akibat tumbukan antar partikel koloid. Sifat inilah yang membuat koloid tidak
mengendap. •
Adsorpsi: penyerapan ion pada permukaan k o l o i d s e h i n g g a k o l o i d m e n j a d i
bermuatan. •
Koagulasi: penggumpalan partikel koloid karena adanya penambahan zat
kimia, pengadukan, atau muatan yang berlawanan.
• Elektroforesis: pergerakan partikel koloid
bermuatan akibat adanya medan listrik. •
Dialisis: pemurnian koloid dari partikel pengotor yang dapat menggganggu
kestabilan koloid. 14. Jawaban: C
Proses pemurnian koloid dan elektrolit disebut dengan dialisis, contohnya adalah dalam
pencucian darah di dunia kesehatan. 15. Jawaban: D
Proses koagulasi adalah mencampurkan koloid yang berbeda muatan. As
2
S
3
bermuatan negatif maka proses koagulasi menggunakan senyawa
yang paling positif yaitu besi III klorida.
KITAB SUKSES kimia SMA.indd 316 29082013 16:00:27
317
KIMIA
UNSUR RADIOAKTIF
BAB 16
Unsur Radioaktif A.
Unsur radioaktif adalah unsur yang secara spontan memancarkan radiasi berupa partikel maupun gelom- bang elektromagnetik.
Sifat Radioaktif B.
Unsur radioaktif memancarkan sinar yang memiliki sifat: •
Memudarkan benda-benda yang berlapis ZnS. •
Dapat menghitamkan plat ilm. •
Mempunyai daya ionisasi terhadap gas. •
Merusak jaringan tubuh. •
Tidak terlihat.
Sinar-sinar Radioaktif C.
1. Sinar Alfa