Peranan Indonesia dalam Konferensi Asia - Afrika

IPS SMPMTs Kelas IX 289

2. Sejarah Berdirinya ASEAN

Di Asia Tenggara ada dua organisasi yang membawa pada pembentukan. Pertama, Association of Southeast Asia ASA yang dibentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok tahun 1961 antara Malaysia, Muang Thai, dan Filipina. Kedua, MAPHILINDO yang dibentuk pada tahun 1963, merupakan musyawarah antara negara-negara Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Karena adanya “Krisis Federasi Malayasia” yang kurang memuaskan Indonesia dan Malaysia, maka diawali dengan ajakan Thanat Khoman dari Birma kepada Tun Abdul Razak dari Malaysia maupun Adam Malik dari Indonesia pada bulan Mei 1967 maka terbentuklah Deklarasi ASEAN. Deklarasi ASEAN ditandatangani pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok Deklarasi Bangkok oleh lima utusan dari 5 negara di kawasan Asia Tenggara. Ke lima tokoh yang menandatangani Deklarasi Bangkok adalah : 1 Adam Malik Menteri Luar Negeri Indonesia; 2 Tun Abdul Razak Wakil Perdana Menteri Malaysia; 3 S. Rajaratnam Menteri Luar Negeri Singapura; 4 Narsisco Ramos Menteri Luar Negeri Filipina; dan 5 Thanat Khoman Menteri Luar Negeri Muang Thai. Kelima negara di atas merupakan anggota ASEAN pada awal berdirinya. Selanjutnya dalam perkembangannya sampai sekarang ini anggota ASEAN sudah bertambah 5 negara, yakni : 1 Brunei Darussalam tanggal 7 Januari 1984, 2 Vietnam 28 Juni 1995, 3 Laos 23 Juli 1997, 4 Myanmar 23 Juli 1997, dan 5 Kampuchea 16 Desember 1998.

3. Tujuan ASEAN

Maksud dan tujuan ASEAN seperti yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok 8 Agustus 1967 adalah sebagai berikut. Sumber : 30 Tahun Indonesia Merdeka 3, hal. 149. Gb.15.8 Penandatanganan piagam Deklarasi Bangkok yang melahirkan ASEAN di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967. Sumber: home.planet.nl Gb.15.9 Adam Malik, Menteri Luar Negeri Indonesia yang ikut berperan mendirikan ASEAN 290 IPS SMPMTs Kelas IX 1 Mempercepat pertumbuhan eko- nomi, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. 2 Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional. 3 Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu sama lain dalam masalah ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi. 4 Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana- sarana latihan dan penelitian dalam bidang-bidang pendidikan, professional, teknik dan administrasi. 5 Bekerja sama dengan lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian serta industri, perluasan perdagangan komoditi internasional, perbaikan sarana- sarana pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan taraf hidup rakyat. 6 Meningkatkan studi-studi tentang Asia Tenggara. 7 Memelihara kerja sama yang erat dan berguna bagi organisasi-organisasi internasional dan regional yang ada dan bertujuan serupa.

4. Struktur Organiasi ASEAN

Untuk melaksanakan maksud dan tujuan ASEAN, maka dibentuklah struktur organisasi ASEAN. Struktur organisasi ini antara sebelum dan sesudah KTT I di Bali 1976 ada perbedaan. a. Sebelum KTT I di Bali 1976 Struktur Organisasinya Sebagai Berikut. 1 Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN Ministerial Meeting. Sidang Tahunan ini merupakan sidang tertinggi yang diadakan setiap tahun secara bergilir di negara anggota. 2 Standing committee, diketuai oleh Menteri Luar Negeri Tuan Rumah, tugasnya melanjutkan pekerjaan ASEAN dalam jangka waktu di antara sidang-sidang tahunan para Menteri Luar Negeri. 3 Komisi-komisi Tetap Permanent Committee, yang beranggotakan tenaga ahli serta pejabat pemerintah negara-negara anggota. Tugas utama komisi ini adalah memberikan rekomendasi terhadap rencana program ASEAN dan melaksanakan program tersebut setelah mendapat persetujuan dari Sidang Tahunan Para Menteri. Sumber : SNI jilid VI, hal. 599. Gb.15.10 Pertemuan para menteri luar negeri ASEAN yang menghasilkan Deklarasi Kuala Lumpur pada tanggal 27 November 1971. Dalam deklarasi dini disepakati untuk menjadikan wilayah Asia Tenggara sebagai wilayah yang damai, bebas, dan netral.