Perkembangan Hubungan antara RI dengan PBB

IPS SMPMTs Kelas IX 303 Dalam rangka pelaksanaan politik luar negeri bebas dan aktif. Indonesia berperan aktif dalam Gerakan Non Blok GNB. Bagaimana peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok? Marilah kita diskusikan materi berikut ini

1. Latar Belakang Berdirinya GNB

Gerakan Non Blok non-aligned merupakan organisasi negara-negara yang tidak meminak Blok Barat maupun Blok Timur. Berdirinya Gerakan Non Blok di latar belakangi oleh hal-hal sebagai berikut. 1 Diilhami Konferensi Asia-Afrika di Bandung 1955 di mana negara-negara yang pernah dijajah perlu menggalang solidaritas untuk melenyapkan segala bentuk kolonialisme 2 Adanya krisis Kuba pada tahun 1961 di mana Uni Soviet membangun pangkalan peluru kendali secara besar-besaran di Kuba hal ini mengakibatkan Amerika Serikat merasa terancam sehingga suasana menjadi tegang. Ketegangan antara Blok Barat dn Blok Timur ini mendorong terbentuknya GNB. Adapun berdirinya Gerakan Non Blok diprakarsai oleh: a Presiden Soekarno dari Indonesia, b Presiden Gamal Abdul Nasser dari Republik Persatuan Arab-Mesir, c Perdana Menteri Pandith Jawa- harlal Nehru dari India, d Presiden Josep Broz Tito dari Yugo- slavia, dan e Presiden Kwame Nkrumah dari Ghana.

2. Tujuan Gerakan Non Blok

Gerakan Non Blok bertujuan meredakan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur. D Gerakan Non Blok dan Peran Indonesia Sumber : 30 Tahun Indonesia Merdeka2, hal. 190. Gb.15.16 Presiden Soekarno sedang menyampaikan pidatonya pada Sidang KTT Non Blok di Beograd. 304 IPS SMPMTs Kelas IX

3. Pelaksanaan KTT Gerakan Non Blok

a. KTT I GNB 1 – 6 September 1961 di Beograd, Yugoslavia, Pelaksanaan KTT I GNB ini didorong oleh adanya krisis Kuba. Konferensi ini dihadiri oleh 25 negara dan menghasilkan Deklarasi Beograd yang intinya menyerukan untuk menghentikan perang dingin dan mendamaikan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Keputusan KTT I GNB ini melalui Presiden Soekarno dan Presiden Medibo Keita dari Mali disampaikan kepada Presiden F.Kennedy Presiden Amerika Serikat. Sedangkan PM Nehru India dan presiden Kwame Nkrumah Ghana menyampaikan kepada PM. Kruschev Perdana Menteri Uni Soviet. b. KTT II GNB 5 – 10 Oktober 1964 di Kairo, Mesir. Pada KTT II GNB ini diikuti oleh 47 Negara peserta serta 10 peninjau lainnya antara lain Sekretaris Jendral Organisasi Persatuan Afrika dan Liga Arab. Masalah perkembangan dan kerjasama ekonomi juga mendapat perhatian pada KTT II GNB ini. c. KTT III GNB 8 – 10 September 1970 di Lusaka, Zambia. Negara peserta yang hadir ada 53 negara. Hasil terpenting KTT kali ini adalah perlunya upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran negara berkembang. d. KTT IV GNB 5 – 9 September 1973 di Algiers, Aljazair. KTT IV GNB ini membahas tentang peningkatan kerjasama dan saling pengertian antara negara- negara yang sedang berkembang serta berusaha meredakan ketegangan di Timur Tengah pergolakan di Rhodesia, dan bagian – bagian Afrika lainnya. e. KTT V GNB 16 – 19 September 1976 di Kolombo, Srilangka pada KTT V GNB ini membahas tentang penyelamatan dunia dari ancaman perang nuklir dan berusaha memajukan negara – negara Non Blok. f. KTT VI GNB 3 – 9 September 1979 di Havana, Kuba. KTT bertujuan memperjuangkan bantuan ekonomi bagi negara-negara Non Blok dan menggiatkan peran PBB dalam tata ekonomi dunia baru. g. KTT VII GNB 7 – 12 Maret 1983 di New Delhi, India. KTT menghasilkan seruan dilaksanakannya demokrasi tata ekonomi yakni dihapuskannya proteksionisme oleh negara maju. h. KTT VIII GNB 1 – 6 September 1986 di Harane, Zimbabue. KTT kali ini menghasilkan seruan dihapuskannya politik Apartheid di Afrika Selatan serta membahas sengketa Irak-Iran. i. KTT IX GNB 4 – 7 September 1989 di Beograd, Yugoslavia. KTT yang dihadiri oleh 102 negara ini berhasil membahas kerja sama Selatan – Selatan antar negara berkembang .