Pokok-Pokok Agenda Pembicaraan KAA

IPS SMPMTs Kelas IX 285 Dalam KAA ini negara-negara peserta terdiri dari 3 kelompok pandangan politiknya yang berbeda, yaitu: kelompok yang pro Barat, seperti Filipina, Muang Thai, Pakistan, Iran, dan Turki; kelompok yang beraliran Komunis yaitu RRC dan Vietnam Utara; dan kelompok yang netral seperti India, Birma, Srilangka dan Indonesia, serta ada juga yang belum menampakkan pandangan politiknya.

6. Hasil-Hasil Konferensi

Konferensi Asia-Afrika menghasilkan beberapa keputusan yang disepakati para peserta sebagai berikut: a. Kerja sama ekonomi, antara lain mengusahakan kemajuan ekonomi, memajukan perdagangan, saling memberikan bantuan teknik, dan mendirikan bank-bank. b. Kerja sama kebudayaan, antara lain memajukan kerja sama kebudayaan sebagai jalan terpenting untuk mendapatkan pengertian antara bangsa-bangsa Asia - Afrika, memajukan pendidikan dan pengajaran dengan pertukaran pelajar, pelatih, dan guru. c. Masalah hak asasi manusia, yakni menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia seperti yang tercantum dalam Piagam PBB serta menentang ras diskriminasi. d. Masalah bangsa-bangsa yang belum merdeka, yakni menentang adanya imperialisme dan menuntut kemerdekaan bagi rakyat Aljazair, Maroko, dan Tunisia. e. Masalah-masalah lain, yakni mengakui hak-hak bangsa Arab di Palestina dan menuntut soal Palestina diselesaikan secara damai, menuntut kembalinya wilayah Irian Barat sekarang Papua kepada Indonesia serta menuntut hak wilaya Aden bagi Yaman. f. Mengusahakan perdamaian dan kerja sama di dunia dengan cara berikut. 1 Mendesak PBB untuk menerima negara-negara yang telah memenuhi persyaratan yakni Kamboja, Srilangka, Jepang, Yordania, Laos, Libya, Nepal dan Vietnam. 2 Mengusulkan supaya diadakan pelarangan atas pembuatan, percobaan dan penggunaan senjata nuklir. 3 Mengusulkan diadakan kerja sama semua negara di seluruh dunia atas dasar menghormati hak-hak manusia. Sumber : 30 Tahun Indonesia Merdeka 2, hal. 80. Gb. 15.4 Penaikan bendera negara- negara peserta Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tanggal 18 April 1955. 286 IPS SMPMTs Kelas IX g. Pernyataan mengenai usaha memajukan perdamaian dan kerja sama di dunia. Selain keputusan KAA di atas, konferensi Asia- Afrika juga mengajak semua bangsa di dunia untuk hidup bersama dalam perdamaian dan menjalankan kerja sama dalam suasana persahabatan atas dasar sepuluh prinsip yang dikenal dengan “Dasasila Bandung” Bandung Declaration. Adapun isi Dasasila Bandung selengkapnya adalah : 1 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat dalam Piagam PBB. 2 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa. 3 Mengakui persamaan ras, dan persamaan semua bangsa baik besar maupun kecil. 4 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soal-soal besar maupun kecil. 5 Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB. 6 a. Tidak menggunakan peraturan-peraturan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus salah satu negara besar. b. Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain. 7 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara. 8 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, perundingan, persetujuan, arbitrase atau penyelesaian hukum, ataupun cara damai lain lagi menurut pihak-pihak yang bersangkutan, sesuai dengan Piagam PBB. 9 Memajukan kerja sama untuk kepentingan bersama. 10 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.

7. Pengaruh Konferensi Asia – Afrika

Konferensi Asia-Afrika di tutup secara resmi pada tanggal 24 April 1955. para utusan kembali ke negaranya masing-maisng untuk memperjuangkan hasil-hasil konferensi secara bersama-sama. Konferensi Asia-Afrika membawa pengaruh atau akibat penting, misalnya : Sumber : 30 Tahun Indonesia Merdeka 2, hal. 82. Gb.15.5 Di luar Sidang KAA tampak Perdana Menteri India Shri Pandit Jawaharlal Nehru bertukar pikiran dengan Perdana Menteri U Nu dari Birma sekarang Myanmar.