Perundingan di Hooge Veluwe

6 0 IPS SMPMTs Kelas IX Sumber : Atlas Sejarah, PT Pembina Peraga, hlm. 38. Gb. 3.15 Peta wilayah Indonesia berdasar Perundingan Linggajati 2 Republik Indonesia dan Belanda akan bekerjasama dalam mem- bentuk Negara Indonesia Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu negara bagiannya adalah Republik Indo- nesia. 3 Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya. Meskipun isi perundingan Lingga- jati masih terdapat perbedaan penafsiran antara Indonesia dengan Belanda, akan tetapi kedudukan Republik Indonesia di mata Internasional kuat karena Inggris dan Amerika memberikan pengakuan secara de facto.

6. Perundingan Renville

Perbedaan penafsiran mengenai isi Perundingan Linggajati semakin memuncak dan akhirnya Belanda melakukan Agresi Militer pertama terhadap Indonesia pada tanggal 21 Juli 1947. Atas prakasa Komisi Tiga Negara KTN, maka berhasil dipertemukan antara pihak Indonesia dengan Belanda dalam sebuah perundingan. Perundingan ini dilakukan di atas kapal pengangkut pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat “USS Renville” yang sedang berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Sumber: 30 tahun Indonesia Merdeka 1, PT TiraPustaka, 1983,hlm.119. Gb.3.14 Gedung tempat perundingan di Linggajati, Selatan Cirebon, pada bulan November 1946 Palembang Medan Batavia Bandung Semarang Surabaya Singapura LAUT JAWA P. BANGKA Pontianak P. MADURA Selat Malaka Selat Karimata Samarinda Selat Makassar Tarakan SAMUDRA PASIFIK P. HALMAHERA P. SERAM LAUT BANDA Holandia P. TIMOR Kupang Makasar P.SUMBAWA P.FLORES LAUT CINA SELATAN SAMUDRA HINDIA Wilayah Indonesia Yogyakarta P.BALI P. LOMBOK Cirebon Batavia IPS SMPMTs Kelas IX 6 1 Perundingan Renville ini dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 di mana pihak Indonesia mengirimkan delegasi yang dipimpin oleh Mr. Amir Syarifuddin, sedangkan pihak Belanda dipimpin oleh R. Abdulkadir Widjojoatmodjo, seorang Indonesia yang memihak Belanda. Hasil perundingan Renville baru ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948 yang intinya sebagai berikut. 1 Pemerintah RI harus mengakui kedaulatan Belanda atas Hindia Belanda sampai pada waktu yang ditetapkan oleh Kerajaan Belanda untuk mengakui Negara Indonesia Serikat NIS. 2 Akan diadakan pemungutan suara untuk menentukan apakah berbagai penduduk di daerah-daerah Jawa, Madura, dan Sumatera menginginkan daerahnya bergabung dengan RI atau negara bagian lain dari Negara Indonesia Serikat. 3 Tiap negara bagian berhak tinggal di luar NIS atau menyelenggarakan hubungan khusus dengan NIS atau dengan Nederland. Akibat dari perundingan Renville ini wilayah Republik Indonesia yang meliputi Jawa, Madura, dan Sumatera menjadi lebih sempit lagi. Akan tetapi, RI bersedia menandatangani perjanjian ini karena beberapa alasan di antaranya adalah karena persediaan amunisi perang semakin menipis sehingga kalau menolak berarti belanda akan menyerang lebih hebat. Di samping itu juga tidak adanya jaminan bahwa Dewan Keamanan PBB dapat menolong serta RI yakin bahwa pemungutan suara akan dimenangkan pihak Indonesia. Sumber: Atlas Sejarah, PT Pembina Peraga, 1994, hlm.39. Gb. 3.17 Peta wilayah Indonesia berdasarkan Perundingan Renville. Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1, PT Tira Pustaka, 1983,hlm.l57. Gb.3.16 Kapal USS Renville yang digunakan sebagai tempat perundingan lndonesia-Belanda yang menghasilkan ”peljanjian Renville”. Palembang Singapura LAUT JAWA P. BANGKA Pontianak P. MADURA Medan Selat Malaka Selat Karimata Samarinda Selat Makassar Tarakan SAMUDRA PASIFIK P. HALMAHERA P. SERAM LAUT BANDA Holandia P. TIMOR Kupang Makasar P.SUMBAWA P.FLORES LAUT CINA SELATAN SAMUDRA HINDIA Wilayah Indonesia Yogyakarta Semarang Surabaya P.BALI P. LOMBOK Cirebon Batavia Bandung