Negara-Negara yang Hadir dalam KAA

286 IPS SMPMTs Kelas IX g. Pernyataan mengenai usaha memajukan perdamaian dan kerja sama di dunia. Selain keputusan KAA di atas, konferensi Asia- Afrika juga mengajak semua bangsa di dunia untuk hidup bersama dalam perdamaian dan menjalankan kerja sama dalam suasana persahabatan atas dasar sepuluh prinsip yang dikenal dengan “Dasasila Bandung” Bandung Declaration. Adapun isi Dasasila Bandung selengkapnya adalah : 1 Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat dalam Piagam PBB. 2 Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa. 3 Mengakui persamaan ras, dan persamaan semua bangsa baik besar maupun kecil. 4 Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soal-soal besar maupun kecil. 5 Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB. 6 a. Tidak menggunakan peraturan-peraturan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus salah satu negara besar. b. Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain. 7 Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara. 8 Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, perundingan, persetujuan, arbitrase atau penyelesaian hukum, ataupun cara damai lain lagi menurut pihak-pihak yang bersangkutan, sesuai dengan Piagam PBB. 9 Memajukan kerja sama untuk kepentingan bersama. 10 Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.

7. Pengaruh Konferensi Asia – Afrika

Konferensi Asia-Afrika di tutup secara resmi pada tanggal 24 April 1955. para utusan kembali ke negaranya masing-maisng untuk memperjuangkan hasil-hasil konferensi secara bersama-sama. Konferensi Asia-Afrika membawa pengaruh atau akibat penting, misalnya : Sumber : 30 Tahun Indonesia Merdeka 2, hal. 82. Gb.15.5 Di luar Sidang KAA tampak Perdana Menteri India Shri Pandit Jawaharlal Nehru bertukar pikiran dengan Perdana Menteri U Nu dari Birma sekarang Myanmar. IPS SMPMTs Kelas IX 287 a. Berkurangnya ketegangan dan bahaya pecahnya peperangan yang bersumber dari persengketaan masalah Taiwan antara RRC dengan Amerika Serikat. b. Perjuangan bangsa-bangsa Asia-Afrika untuk mencapai kemerdekaan semakin meningkat. Hal ini tampak dengan meningkatnya jumlah negara-negara Asia- Afrika yang merdeka setelah tahun 1955. c. Politik luar negeri bebas aktif yang dijalankan Indonesia, India, Birma, dan Srilangka mulai diikuti negara-negara lain yang tidak masuk Blok Barat maupun Blok Timur. Di samping itu KAA memiliki arti penting karena merupakan cetusan rasa setia kawan solidaritas bangsa-bangsa Asia-Afrika serta mengilhami berdirinya Gerakan Non Blok.

8. Peranan Indonesia dalam Konferensi Asia - Afrika

a. Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Pancanegara II yang berlangsung tanggal 28-29 Desember 1954 di Bogor Jawa Barat. Konferensi ini sebagai pendahuluan dari Konferensi Asia Afrika. b. Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung pada tanggal 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka Bandung Jawa Barat. Dalam konferensi ini beberapa tokoh Indonesia menduduki peranan penting, di antaranya adalah : Ketua Konferensi : Mr. Ali Sastroamidjoyo, Sekretaris Jenderal Konferensi : Ruslan Abdulgani, Ketua Komite Kebudayaan : Mr. Muh. Yamin, dan Ketua Komite Ekonomi: Prof. Ir. Roseno. Peran Indonesia di masa lalu dalam Konferensi Asia Afrika menggambarkan betapa kuat keinginan bangsa kita untuk menggalang kerja sama antarbangsa dalam mencapai kemakmuran. Oleh karena itu peran tersebut dapat kita lanjutkan dengan memulai dari menggalang persatuan dari bangsa kita sendiri. Wawasan Kebangsaan Sumber: Ensiklopedi Nasional Gb.15.6 Ruslan Abdulgani, tokoh dari Indonesia yang menjadi sekretaris Jenderal Konferensi